Sabtu, 03 Mei 2014

Kue Putu Ayu Eksotis


Alhamdulillah, akhirnya percobaan membuat kue putu ayu ini berhasil juga setelah. Ini percobaan yang kedua kali. Yang percobaan pertaman tidak saya cetak menggunakan cetakan kue, melainkan menggunakan wadah tupperware untuk mengukusnya dengan alasan untuk menghemat waktu, hasilnya pun bantat, tapi secara rasa Alhamdulillah sudah lumayan mirip waktu itu.

Percobaan kedua ini lebih hati-hati lagi meski takaran bahannya tidak sesuai dengan resep yang saya ikuti. Biasa, atas dasar penghematan bahan karena khawatir gagal, jadinya takaran bahan saya kurang-kurangi, misalnya telur yang seharusnya menggunakan 3 kuning telur dan  5 putih telur, saya hanya memakai 3 telur saja yang saya pergunakan semua bagiannya.

Resep asli yang saya pergunakan, saya dapatkan dari facebook salah seorang teman. Karena resep sudah saya modifikasi otomatis hasilnya tentu berbeda dengan resep aslinya. Berikut ini adalah bahan-bahan yang saya pergunakan untuk membuat kue Putu Ayu.

Bahan-bahan:

  • 3 butir telur
  • 3/4 cup gula pasir
  • 1 1/2 cup tepung terigu
  • 1/2 cup santan kental
  • 1/2 sendok teh pasta pandan
  • garam secukupnya
  • Parutan kelapa
Cara membuat:
  1. Kocok telur dan gula hingga berwarna putih mengental
  2. Masukkan terigu sambil di ayak pelan-pelan agar tidak ada yang menggumpal
  3. Tambahkan garam, santan, dan pasta pandan lalu aduk hingga rata
  4. Siapkan cetakan yang telah diolesi dengan minyak, masukkan parutan kelapa di bagian dasar cetakan, dan tekan-tekan
  5. Tuangkan adonan di atas parutan kelapa hingga 3/4 bagian
  6. Kukus kurang lebih selama 15 menit
  7. Angkat dan hidangkan
Hasil yang ada digambar atas menunjukkan ada perbedaan warna, ada yang berwarna hijau segar, dan ada yang berwarna hijau kecoklatan. Perbedaan itu dikarenakan saya mencoba cara memasak dengan 2 cara. Yang berwarna hijau segar itu saya kukus, hasilnya lebih mekar, lembut, dan kenyal. Sedangkan yang berwarna kecoklatan saya masak dengan cara memanggang dengan metode water bathing (kalau tidak salah demikian istilahnya), yaitu diberi air pada loyang pemanggangnya dan di bagian atas rak panggangan saya beri loyang lagi. Mungkin saya kurang betul dalam menerapkan metode itu, jadinya hasilnya kurang mekar, dalamnya masih bantat, tapi bagian atas sudah sedikit gosong alias eksotis seperti kulit yang di tan he3.... Teksturnya juga tidak selembut hasil di kukus, teksturnya lebih mirp cup cake, tapi suami lebih suka hasil dari yang dipanggang, sedangkan saya dan anak saya lebih suka yang di kukus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar