Rabu, 31 Desember 2014

Sepotong Cerita Pada Pergantian Tahun Masehi

 
Tidak terasa sebentar lagi akan memasuki tahun 2015 Masehi. Dapat kabar dari rumah Kasembon kalau di sana sekarang sedang "ngumpul". Ada Bulek sekeluarga, dan kakak sekeluarga, yang menginap di sana selama liburan ini. Membayangkan betapa ramainya di rumah mungil Kasembon, berbagi ruangan dengan 3 keluarga, masyaAllah pasti menyenangkan. 
 
Tahun baru, entah harus senang atau sedih. Senang karena Allah SWT masih memberikan rizki kepada kami sekeluarga berupa umur, kesehatan, kebahagiaan, bisa berkumpul bersama keluarga, Alhamdulillah. Sedih karena banyak bencana terjadi di tanah air tercinta. Belum terhapus duka karena longsor di Banjarnegara beberapa hari lalu, sudah menyusul kecelakaan pesawat yang bertolak dari Surabaya menuju Singapura. Seorang kawan dari Italy bercerita bahwa saat beribadah di gereja, seluruh jemaat turut mendoakan dan berbelasungkawa atas kecelakaan yang terjadi. Rupanya kecelakaan pesawat ini menebarkan duka ke seluruh benua. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan, amin. Allah sungguh Maha Penyayang kepada seluruh umat manusia.
 
Rupanya tahun baru ini masih dihiasi pro dan kontra, kali ini perihal dunia maya. Jika beberapa hari yang lalu pro dan kontra terkait dengan boleh tidaknya mengucapkan selamat natal, maka kali ini topiknya berubah, yaitu tentang boleh tidaknya merayakan Tahun Baru. Banyak teman yang mengupload postingan-postingan yang sesuai dengan selera dan nilai mereka terhadap tahun baru. Ujung-ujungnya mereka perang komentar antara yang pro dan yang kontra. Ada juga yang sampai menjelek-jelekan salah seorang ustadz yang mencoba memberitahukan fakta tentang perayaan tahun baru Masehi.
 
Saya pribadi selama ini belum pernah merayakan tahun baru sekalipun. Suatu kali ada niat untuk turut merayakan dengan sekedar "melekan" atau nonton film sampai pagi, namun keinginan selalu terkalahkan dengan kebutuhan biologis, yaitu rasa kantuk. Saya belum pernah berhasil terjaga selama "setahun", begitu istilahnya. Di lain waktu saya merasa kurang "sreg" di hati jika harus memaksakan diri untuk "melekan" di malam hari, bagaimana bisa sreg, sholat malam saja saya masih sulit menegakkan badan, lalu apa iya saya harus memaksakan diri demi "melekan" tahun baruan? 
 
Begitupun hari ini, saya, suami, dan anak menikmati hari di rumah. Awalnya kami berencana ingin menikmati kembang api di pusat kota bersama kawan, namun sejak awal sudah sedikit ragu karena dinginnya cuaca di Newcastle. Selain itu, sejak beberapa hari yang lalu saya mengundang seorang kawan untuk datang ke rumah siang hari ini sekedar menikmati sedikit menu Indonesia. Kami pun asyik mengobrol sambil nyemil ini itu, dan menikmati soto ayam dengan sambal kecap buatan abinya Ara. Tema obrolannya pun beraneka macam, mulai dari aneka kuliner dari negara asalnya, sampai kisah meletusnya gunung Visuvius yang sangat bersejarah itu, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6.30 malam. Kami sungguh menikmati perbincangan hari ini. Lalu teman saya pun berpamitan pulang. Kamipun sudah melupakan rencana kami untuk melihat kembang api di pusat kota.
 
Ara sudah tidur di samping saya, sementara abinya masih sibuk dengan laptopnya.
 
 
 
 
 

#Ayat hari ini
Surat Al-Baqarah (Sapi Betina) ayat 11-15:

11. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan."
12. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.
13. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!" Mereka menjawab, "Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.
14. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok."
15. Allah akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
 

Minggu, 28 Desember 2014

Princess Poppy and The Peas

 
 
One day there was a princess called Poppy. Princess Poppy always hiding the peas because she didn't like peas. So she put it in the bin. "Poppy", said princess Poppy's Mum. "Did you eat your peas?" said the Queen. "Yes", answered Poppy. "No, she didn't", said Poppy's big brother. "She put it in the bin", said Poppy's brother. "What... you put it in the bin!" shouted the Queen. So Princess in trouble.
The end. 
 
 
 
 
 
 
 
#Ayat hari ini
Surat Al-Baqarah (Sapi Betina) ayat 6-10):
 
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.
8. Dan di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
9. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.

Jumat, 26 Desember 2014

Aku Mau Pake Celana Jin Robek Umi....

 
"Umi, aku mau pake celana jin robek-robek", kata Ara tiba-tiba sesaat sebelum dia berganti baju, waktu itu saya dan abinya sedang sibuk di kamar. "Lha kenapa kok robek-robek?", Tanya saya santai sambil melanjutkan kesibukan saya (melihat facebook-halah...). "Iya, aku mau pake yang robek-robek di sini, di sini, sini pokoknya." Jawabnya sambil menunjuk lutut kiri dan kanannya. "Ya udah ambil sana", jawab abinya yang malah membuat Ara bingung. "Dimana?", Tanya Ara yang memang merasa tidak punya celana jin yang robek-robek.
 
"Lha kenapa kok mau pake yang begituan?", Tanya saya lagi, tetep kalem. "Lha....Om lho pake celana jin yang robek-robek, jadi aku mau niru....", jelasnya, kali ini nadanya naik 1 oktav yang menandakan ia punya alasan yang kuat untuk memakai celana robek-robek di bagian lutut seperti orang-orang besar (dewasa) itu. "Ow....", jawab saya kalem, sambil melihat ke wajahnya. "Kalau pake celana robek itu menurut mbak Ara baik atau jelek?", pancing saya, dengan nada tetep kalem. Ara pun tertawa nyengir sambil menjawab "Jelek hehehe....", Ara mengernyitkan hidung. "Berarti boleh ditiru atau ndak?", Tanya saya, masih dengan nada kalem ala Ustad Yusuf Mansur. "Hehehe...ndak", kali ini nada suara Ara sudah kembali normal yang menandakan bahwa dia sudah mau menerima masukan dari saya dan kesimpulan yang dia buat sendiri.
 
Lalu dia pun segera mengambil baju dan celana yang biasanya. Dan dia juga tidak berencana merobeknya hehehe....Alhamdulillah, satu masalah terselesaikan atas bantuan Allah SWT tentunya. Ya Allah bantu kami membesarkan gadis kecil yang Engkau titipkan kepada kami, Amin. 
 
 
 
 
 
 
 #Ayat hari ini:
Surat Al-Baqarah (Sapi Betina) ayat 1-5:
  1. Alif Lam Mim.
  2. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
  3. (yaitu) mereka yang beriman, kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
  4. dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.
  5. Merekalah yang yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Frame Karya "Bersama"

 
Setelah giliran saya melakukan kegiatan bersama Ara dengan membuat salju-salju dari kertas, maka kemarin adalah giliran abinya beraktifitas dengan anaknya. Kali ini suami memilih membuat frame foto dari bahan bekas bungkus mainan Ara. Kebetulan ada 1 foto sekolah Ara yang belum di frame, plus ada bungkus mainan yang hampir rusak dan rencananya dibuang. Eits...ternyata malah memunculkan ide.
 
Mulailah suami menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan (Ara tidak membantu hihihi, malah asyik liat hp). Suami masih nggethu (konsentrasi) dengan gunting dan kertas-kertas yang berserakan (Ara asyik nyanyi-nyanyi). Hemmm sungguh kerjasama yang aneh, batin saya. Saya biarkan saja mereka dengan kesibukan masing-masing.
 
Pas menjelang selesai, tiba-tiba, "Mbak Ara, nih kasih gambar di kertasnya", kata suami ke Ara. Anak saya pun segera bergegas mengambil spidol warna-warninya dan segera tenggelam dengan membuat pelangi-pelangi di kertas frame nya. Setelah selesai, diserahkannya kembali frame setengah jadi itu ke abinya. Abinya melanjutkan tugasnya, menempel dan menyatukan frame dengan foto. Sementara Ara kembali larut nyanyi-nyanyi lagi. Kerjasama yang aneh, masih batin saya.
 
"Nah....sudah selesai...", suara suami tiba-tiba. "Bagus kan?" sambil melihat ke arah saya, menunggu respon. "Wah bagus banget....", puji saya dengan ikhlas (eh ikhlas kok dibilang-bilang). Biar suami saya senang, dan lain kali tambah semangat membuat kerajinan tangan bersama anak, yah meskipun bentuk kerjasamanya agak aneh sih. Saya pun memuji kedua-duanya, semuanya pun senang. "Difoto dong hasilnya", pinta suami. "Sudah bi, tadi difoto sama umi", sambung Ara.
 
Dan sekarang sudah mejeng tuh foto dengan frame karya besar dari ayah dan anak perempuannya itu di sebelah boneka. Framenya diletakkan di rak, bercampur dengan boneka, padahal raknya sudah penuh. Jadilah letaknya agak miring karena dipaksakan agar cukup di rak itu. Well Done....
 
 
#Ayat hari ini:
Surat Al-Fatihah (Pembukaan) ayat 1-7
  1. Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
  2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
  3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
  4. Pemilik hari pembalasan.
  5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
  6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
  7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
 

Rabu, 24 Desember 2014

Daughter and Father's Day

Itu abi Ara di belakang, mondar-mandir bawa kerekan belanja :-D
 
Sebenarnya hari ini tidak ada rencana keluar kemana-mana karena udara juga agak dingin meski mataharinya lumayan cerah. Eh pagi tadi secara tidak sengaja menemukan annual ticket Life Centre yang sebenarnya masih berlaku. Dan tanggal terakhir berlakunya adalah hari ini, 24 Desember 2014. Agak kaget juga abinya Ara, awalnya sudah mau dibuang karena dikiranya tanggal habisnya 12 Desember lalu. Akhirnya pagi itu juga langsung memutuskan untuk pergi ke Life berdua sama Ara, tanpa saya tentunya. Nah jadilah hari ini "Daughter and Father's Day".
 
Ara senang sekali saat diberi tahu akan diajak ke Life Centre hari itu juga. Yang biasanya malas jika disuruh mandi, tiba-tiba tadi pagi langsung semangat. Dirapikannya sepatu tap dance yang awalnya dia pakai menari-nari di dalam kamar, disimpannya lagi dalam tas. Langsung ke kamar mandi. Mandinya pun tidak pakai lama, padahal biasanya lama karena sambil mainan air dan mainan penguin kecil.
 
Selesai mandi, langsung ganti baju. Kali ini dia juga mau memakai baju yang saya pilihkan tanpa protes atau bertanya kenapa harus pakai ini, kenapa itu, dan sebagainya. Alhamdulillah, hari ini nurut sekali, mungkin karena sudah tidak sabar ingin segera berangkat kali ya hehehe....
 
Abinya pun segera bersiap-siap plus menyiapkan bekal dan kamera mungil yang penutup batereinya pun sudah ditambal pakai selotip gara-gara sudah patah. Sudah siap berbaju rapi dan berjaket tebal, bersarung tangan hangat. Akhirnya mereka pun berangkat. Sebelum berangkat, tak lupa abinya berpesan kepada saya, "Umi jangan lupa cuci baju dan bersihin kamar tidur ya, ya.... sekalian cuci piring, yah pokoknya rapi-rapi lah". Ngek....dalam batin saya, sambil melirikkan mata bengong. "Hahaha.......", abi Ara tertawa keras. "Nanti abi yang njemur, oke.....Luv Yu...Assalamualaikum.". Sayapun menjawab salam dan menutup pintu rumah.
 
Begitu selesai menutup pintu, wow....saya terkagum dengan pemandangan di dalam rumah. Saya heran, penghuninya cuma 3 tapi berantakannya kok bisa merata begini ya, seperti dihuni 10 orang. Selalu saja ada benda yang letaknya tidak pada tempatnya. Yang pasti bukan saya sih, yah mungkin sesekali karena saya, tapi ya....lumayan sih (sambil mengingat-ingat). Ah.....tapi saya lega mereka berdua bisa jalan-jalan keluar rumah liburan ini. Karena biasanya Ara akan merasa sangat bosan jika liburan kelamaan di rumah. Saya pun jadi harus lebih kreatif menciptakan kegiatan di rumah, abinya pun demikian, supaya Ara tetap merasa asyik di rumah.
 
Bersihin kamar sudah, mencuci sudah, makan pecel lele juga sudah hehehe.... Giliran bergelut dengan laptop karena sudah lama sekali tidak nge-blog gara-garanya banyak PR dari kursusan. Plus sejak ikut kursus online jadi semakin sibuk karena tugasnya banyaaaak. Kemarin saja sampai telat-telat ngerjakan deadline. Alhamdulillah selesai juga, meski rasanya kurang maksimal.
 
Sekarang mau lanjut bersih-bersih dapur, siapa tahu sebentar lagi mereka berdua sampai rumah. Pengen bikin Victoria Cake, eh telur tinggal 2. Bikin nggak ya.....
 
 
#Ayat hari ini:
Surat An-Nas (Manusia) ayat 1-6
  1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya Manusia,
  2. Raja manusia,
  3. Sembahan manusia,
  4. dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
  5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
  6. dari (golongan) jin dan manusia."

Cantiknya Salju-salju ku....

 
 
Kemarin seharian di rumah saja, karena di luar sedang hujan rintik-rintik, dan lumayan dingin. Sebenarnya ada rencana juga untuk ke perpustakaan, tapi ya tidak jadi deh. Nah biar tidak bosan di rumah terus, akhirnya buka-buka youtube, nemu ini deh, cara membuat salju dari kertas.
Membuatnya sih sebenarnya tidak sulit, tapi ternyata proses yang kami (saya dan anak saya) lalui sangat tidak mudah. Lho kok bisa? Begini ceritanya:
 
Memilih Tutorial di Youtube:
 
Memilih-milih ternyata memang bukan hal yang mudah kami lalui. Saya dan Ara biasanya tidak mau saling mengalah, saya inginnya yang ini, dia ingin yang lain. Kami memang beda selera, saya biasanya memilih tutorial yang sederhana dan gampang agar mudah dipraktekkan, yang penting basic nya dulu dapet, setelahnya boleh deh dikembangkan lagi. Sementara Ara inginnya langsung yang bagus dan cantik, dan tentu saja rumit. Nah kalau sudah gitu, jatuhnya adu argumen ala emak dan anak pastinya wkwkwk..... Abinya kalau sudah begini, biasanya nyeletuk "Yang rukun ya....".
 
Memilih Bahan dan Menyiapkan Peralatan:
 
Kalau tahap ini Alhamdulillah mudah dilewati, bahkan sebelum diminta tolong pun Ara sudah dengan senang hati menyiapkan kertas, pilpen, dan gunting. Dia sangat semangat kali ini. Hemm.... emaknya tinggal nunggu dan mengkonsep dengan konsentrasi penuh sambil nonton Youtube tentunya :-D
 
Melipat dan Menggambar Pola:
 
Nah yang ini juga tidak terlalu sulit. Usia 8 tahun, kemampuan Ara dalam melipat memang sudah cukup matang, jadi sudah tidak perlu dibantu. Untuk membuat pola, saya menggunakan pulpen untuk menggambar pola guntingan supaya mudah untuk ditiru. Rupanya Ara cenderung menggambar polanya saling berdekatan sehingga jika digunting malah akan memotong bagian yang lain. Kadang gambarnya terlalu kecil sehingga sulit digunting. Itu yang kadang membuat Ara frustasi, dan berkali-kali mengeluh sulit. Hemm butuh usaha keras dari saya untuk terus membujuknya agar tidak mudah putus asa.
 
Menggunting:
 
Yang ini juga tidak kalah rumit. Karena kertas sudah dilipat-lipat sedemikian rupa sehingga menjadi tebal, mengguntingnya pun tidak mudah. Guntingnya besar, polanya kecil-kecil, kertasnya tebal, ketiga faktor itulah yang membuat Ara berkali-kali mringis karena jarinya kesakitan menekan gunting. Berkali-kali guntingannya gagal karena saking kuatnya menekan gunting, akhirnya kertasnya terpotong. Kalau sudah begitu, dia berteriak keras "Ahhh......kepotong umi.....", sambil me-mewek-an wajahnya. Emmmm naluri emak harus bekerja lagi supaya anak tidak mudah putus asa. "Iya nggak papa, kita bikin lagi, kan kertasnya masih banyak", saya berupaya menyemangati.
 
Melihat Hasil:
 
Saat gunting-menggunting sudah beres, yang paling menyenangkan adalah saat membuka lipatan kertasnya. Karena akan terlihat hasil pola yang telah kita kreasikan. Nah setelah dibuka hati-hati agar kertas tidak robek, Ara biasanya akan memperhatikan hasil guntingan saya dan hasil guntingannya sendiri. "Punya umi pasti hasilnya lebih bagus, aku lho nggak bias bagus kayak umi." Pernyataan yang sulit untuk dikomentari. Abinya nyeletuk lagi, "Ya...iyalah...lha umur umi aja sekarang sudah berapa? Trus umi belajar menggunting mulai umur berapa hayo? Umi itu sudah lama belajar mengguntingnya, makanya hasilnya bagus. Kalau mbak Ara mau bagus ya harus rajin belajar juga...." Dan seterusnya. Dan saya jadi mikir komen abinya, komen itu sebenarnya pujian atau sebaliknya sih??
 
Pameran Hasil Akhir;
 
Nah ini dia foto-fotonya, silahkan dinikmati. Tebak sendiri ya, yang mana buatan saya, dan yang mana buatan anak saya. Oiya jika ingin melihat tutorilnya, bisa dicari di Youtube dengan kata kunci "how to make snowflakes out of paper". Sekali mencoba pasti ingin mencoba pola-pola yang lainnya. Selamat mencoba...
 
 
 
 



 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
#Ayat hari ini:
Surat Al-Falaq (Waktu Subuh) ayat 1-5
  1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
  2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
  3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
  4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
  5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
 

Jumat, 12 Desember 2014

Pisang Goreng Pandan


Jelang pertengahan bulan Desember, cuaca di Newcastle semakin dingin. Maklum saja, karena memang memasuki winter atau musim salju. Suhu berkisar di angka satuan saat siang hari, seperti halnya siang ini, suhunya 4 derajat celcius. Sedangkan malam hari bisa mencapai minus, nanti malam diperkirakan cuacanya -1. Belum lagi angin yang bertiup kencang, menyebabkan cuaca terasa lebih dingin, istilahnya disebut dengan wind chill.

Aktifitas di musim dingin seperti ini yang paling menyenangkan bagi saya adalah membuat makanan dan minuman yang hangat-hangat, seperti bakwan sayur, pisang goreng, kopi susu, teh susu, dinikmati sembari ngobrol bersama suami dan anak. Eeemmmm lezat, hangat, dan nyaman suasananya.

Kali ini saya akan berbagi resep camilan yang sederhana dan sangat pas untuk dinikmati saat cuaca dingin, yaitu pisang goreng pandan, yang rasanya manis dan aromanya harum pandan, insyaAllah semakin menambah nikmat rasanya. Berikut bahan dan cara pembuatannya.

Bahan-bahan:
  • 2 buah pisang, kupas dan potong sesuai selera
  • 3 sendok makan tepung terigu
  • 1 sendok makan tepung maizena
  • 1 sendok makan susu bubuk
  • gula sesuai selera
  • 1 sendok the essence pandan
  • 1 gelas air
Cara membuat:
  1. Masukkan ke dalam mangkuk besar tepung terigu, maizena, susu bubuk, dan gula, aduk rata.
  2. Masukkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai terbentuk adonan cair yang agak kental. Mungkin air yang diperlukan bisa kurang dari 1 gelas.
  3. Masukkan essence pandan, aduk kembali hingga warna hijau dari essence pandan merata.
  4. Masukkan potongan-potongan pisang, aduk hingga semua pisang tercelup ke dalam adonan.
  5. Goreng pisang yang terbalut adonan dalam minyak dalam dan api sedang.
  6. Sajikan dalam keadaan hangat.
Selamat menikmati pisang goring pandan hangat bersama keluarga. Jika cuaca sangat dingin, sangat cocok dinikmati sambil berselimut duvet dan menonton acara kesayangan. Emmmm masyaAllah....nikmat :-)    Selamat mencoba.
 
 
#Ayat hari ini:
Surat Al-Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah) ayat 1-4
  1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
  2. Allah tempat meminta segala sesuatu,
  3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
  4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."