Jumat, 09 Mei 2014

Penghargaan dari Sekolah


Tulisan tentang penghargaan ini sebenarnya terlambat untuk diposkan hari ini, karena penghargaan ini sudah didapatkan anak saya beberapa bulan yang lalu dari sekolah pertamanya, saat itu pun anak saya masih baru saja naik ke year 2 atau kelas 2.

Alasan saya untuk memposting tulisan tentang ini adalah untuk menunjukkan adanya penghargaan yang diberikan oleh pihak sekolah pada anak yang telah mencapai sesuatu di sekolah yang anak saya jalani saat itu.

Penghargaan ini diberikan oleh kepala sekolah pada murid yang sudah mampu menguasai number bonds to 10. Number bond to 10 maksudnya adalah mengenal kombinasi angka-angka yang jika dijumlahkan menghasilkan angka 10. Misalnya 1 and 9, 2 and 8, 3 and 7, dan seterusnya. Di kelas 2 ini anak saya diminta menghafalkan itu, dan saat berhasil, diberikanlah penghargaan ini sebagai upaya menghargai usaha anak saya yang telah mampu menghafalnya.

Saya kurang tahu pasti apakah materi itu memang untuk anak-anak year 2 ataukah anak saya masih dalam rangka mengejar materi atau masih dalam rangka menyesuaikan diri. Karena mengingat materi itu kalau di Indonesia rasa-rasanya sudah diberikan saat anak duduk di TK B, selain itu pemberian materi pada anak-anak memang dibedakan sesuai jenjang kemampuan anak di masing-masing mata pelajaran. Misalnya di kelas ada 3 macam meja dengan nama meja Merah, meja Biru, dan meja Kuning. Merah untuk anak-anak yang dianggap sangat menguasai materi, Biru untuk anak-anak yang mampu mengikuti materi, dan Kuning untuk anak-anak yang dianggap masih lemah kemampuannya dalam pelajaran tersebut. Dan materi yang diberikan berbeda-beda antara meja yang satu dengan meja yang lainnya meskipun mata pelajarannya sama.

Bisa jadi anak saya duduk di meja Kuning saat pelajaran math, namun duduk di meja Biru saat pelajaran writing, dan duduk di meja berwarna Merah saat mengikuti pelajaran reading. Jadi semua anak belum tentu sama materi yang didapatnya, disesuaikan dengan kemajuan dan minat masing-masing. Namun demikian guru selalu memberikan penghargaan semacam itu, sesuai pencapaian anak, dan penghargaan tidak diberikan berdasarkan sistem ranking berdasarkan nilai rata-rata semua mata pelajaran. Hingga saat ini, belum pernah saya mendengar sistem ranking, juara 1, 2, dan 3, di sekolah anak saya. Tapi ada salah satu teman anak saya yang memang kemampuan di semua mata pelajaran sangat bagus, dan memang dia lah yang lumayan sering mendapatkan penghargaan dari sekolah.

Oiya, penghargaan semacam ini diberikan langsung oleh guru kepada anak, tanpa ada pengumuman ataupun pertemuan wali murid. Jadi saat pulang sekolah, tiba-tiba anak saya menunjukkan penghargaan ini, lalu menjelaskan kepada saya alasannya. Dengan demikian wali murid yang lain belum tentu mengetahui siapa-siapa yang mendapatkan penghargaan, efek positifnya adalah wali murid tidak panik karena mengetahui anak lain lebih ungggul dari anaknya, misalnya. Otomatis jika tidak tahu, wali murid pun tidak muncul rasa cemas karena iri atau khawatir dengan prestasi anaknya dibanding anak lainnya, otomatis wali murid ini tidak akan memaksa-maksa anaknya untuk ikut les ini itu demi mampu bersaing dengan lain. Karena biasanya yang membuat anak-anak stress adalah orang tua mereka sendiri. Anak-anaknya sebenarnya tidak terlalu sibuk memikirkan juara atau tidak, namun karena ada rasa malu dari orang tua, khawatir, dan lain sebagainya, anaknya akhirnya dipaksa untuk ikut berbagai macam les tambahan. Jika anak mampu, tidak masalah, tapi jika anak ternyata tidak minat dan tidak mampu, nah...baru timbul masalah.

Kembali ke penghargaan di atas. Bisa jadi anak saya bukan anak yang pertama menguasai number bonds to 10, melainkan anak yang kesekian mendapatkannya. Karena saya sendiri tidak pernah tahu siapa-siapa saja teman anak saya yang telah mendapatkan penghargaan semacam ini. Dan tidak mungkin juga kan kalau anak saya saja yang mampu menguasai materi tersebut, pasti semua anak akan mampu menguasai materi itu, hanya waktunya saja yang berbeda-beda. Setidaknya dengan penghargaan itu, membuat anak saya semakin semangat untuk belajar number bonds to 11, 12, dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar