Kamis, 29 Mei 2014

Cilok Ikan Sarden


Alhamdulillah akhirnya jadi juga cilok ikan sardennya. Sebenarnya tidak sengaja juga membuat cilok ini. Waktu itu idenya ingin membuat cilok, tapi biar ada rasa lain rencananya saya menambahkan dengan ikan pangasius giling, setelah memeriksa kulkas ternyata stok pangasiusnya sudah habis beberapa hari lalu. Adanya cuma sarden kalengan, apa salahnya dicoba, siapa tahu menemukan rasa baru he3... Berikut adalah bahan dan cara pembuatannya:

Bahan-bahan:

  • 1 kaleng ikan sarden
  • 2 cup tepung tapioka
  • 1 cup tepung terigu
  • 2 sendok teh garam
  • 1 sendok teh gula
  • 1/2 sendok teh merica
  • 1 cup air panas
  • 1/2 panci air untuk merebus adonan
Cara pembuatan:
  1. Rebus air di atas panci.
  2. Haluskan ikan sarden dengan menggunakan garpu hingga benar-benar lumat hingga duri-duri ikannya pun tidak terlihat.
  3. Tambahkan tapioka, terigu, garam, gula, dan merica, lalu aduk hingga rata.
  4. Tambahkan air panas sedikit demi sambil diuleni hingga kalis. Jika dirasa adonan belum kalis atau terlalu lengket di tangan, bisa ditambahkan tepung tapioka dan tepung terigunya dengan tetap memperhatikan perbandingannya, yaitu 2 bagian tapioka dan 1 bagian terigu.
  5. Jika sudah kalis, bentuk adonan bulat-bulat lalu masukkan ke dalam air yang telah mendidih di dalam panci hingga adonan mengapung yang menandakan sudah matang.
  6. Tiriskan dan sajikan.

Rasanya perpaduan antara cilok dengan ikan sarden, masih terasa juga bumbu tomat yang ada di sardennya. Warnanya menjadi lebih coklat karena bumbu juga karena kulit dari ikan sarden itu sendiri. Duri-durinya masih sedikit terasa saat dikunyah sehingga memberi tekstur. Saya belum mencoba bagaimana hasilnya jika adonan ini digoreng atau dijadikan cireng, hemmmm pasti lebih mantap karena dasarnya saya memang penyuka gorengan. Selamat mencoba, camilan ringan untuk teman menikmati teh.

Rabu, 28 Mei 2014

Cara Praktis Mengganti Batrei Arloji Sendiri

Punya jam tangan baru terus ndak lama kemudian batreinya habis itu bukan sesuatu yang menyenangkan, melainkan masalah yang agak ringan, dikatakan berat juga iya sih tapi nggak sampai lah bikin galau tingkat kecamatan. Masalahnya batreinya habis saat sudah di Newcastle, kalau pas masih di Indonesia sih gampang, tinggal ke tokonya, minta digantikan batreinya, bayar, mungkin tidak terlalu mahal juga. Nah berhubung kalau mengganti batrei di sini, gosipnya lumayan mahal sih, sekitar £7 pound, jadi agak ngeri juga. Akhirnya bertahan dibiarkan saja jam tangan saya, karena belum urgent juga kebutuhannya. Melihat jam di handphone juga sudah bisa.

Tapi beberapa hari lalu kepikiran juga untuk memperbaiki jam tangan, karena sayang jika lama dibiarkan, jam tangan bisa berkarat. Akhirnya suatu hari ke city, rencana mampir ke tempat arloji. Sebelum ke sana, saya, suami, dan anak saya mampir dulu ke ASDA George, di sana saya melihat jam tangan dengan tampilan yang bagus harganya £10, jadi mikir lagi, antara tetap mau mengganti batrei atau ganti jam tangan dengan yang baru sekalian?


Setelah lama berfikir, akhirnya saya memutuskan untuk tidak membeli jam baru. Saya teringat dengan tayangan di You Tube tentang bagaimana mengganti batrei jam tangan sendiri, dengan alat yang sebenarnya tidak mahal, dan sebuah batrei jam yang baru. Karena penasaran, akhirnya saya mencoba untuk mencari alat tersebut di Poundland.

Alhamdulillah akhirnya nemu juga alat yang saya cari-cari. Bentuk alatnya seperti pulpen namun ujung matanya bisa diganti dengan mata obeng dengan bermacam-macam model. Nama alatnya adalah precision screwdrivers, dan harganya tentu saja hanya £1, namanya juga di Poundland. Selain itu batrei jam tangannya juga ada di sana, bahkan segambreng aneka batrei mungil-mungil itu pun harganya hanya £1 saja.


Sesampainya di rumah, langsung saya praktekan tayangan yang ada di You Tube tersebut. Yang pertama dilakukan adalah membuka bagian belakang jam tangan dengan menggunakan screw, pilih kepala screw yang paling kecil agar pas untuk mencungkilnya. Agak dibutuhkan tenaga ekstra untuk melakukan pencungkilan ini, dan harus hati-hati agar mata screw nya tidak nyasar dan melukai ke jari kita. Ada kemungkinan muncul baret-baret akibat usaha mencungkil-cungkil penutup batrei itu, tapi bagi saya sih tidak masalah, toh tidak ketahuan juga dari bagian depan.

Setelah berhasil membukanya, sekarang tindakan yang harus lebih hati-hati lagi. Amati sebentar, di dalamnya pasti akan terlihat bagian berwarna putih yang terbuat dari plastik yang membingkai segala perabotan jam tangan. Lepaskan dengan hati-hati agar tidak menggoyang posisi mesin jamnya. Setelah bingkai plastik itu terlepas, lalu ambil batrei jam dengan hati-hati pula agar tidak menyenggol kumparan kecil di sebelahnya. Kenapa semua harus serba hati-hati? Karena jika tersenggol sedikit saja bagian dari jam tangan yang sensitif, bisa sia-sia usaha mengganti batrei nya karena bisa jadi kita malah merusak bagian lain dari jam tangan tersebut. Sayang kan?

Setelah berhasil melepas batreinya, segera ganti dengan batrei yang baru, ingat jangan sampai terbalik ya memasang batreinya. Kemudian pasang kembali bingkai plastik, perhatikan posisinya agar tidak terbalik juga, lalu kembali tutup dengan agak sedikit menekan bagian belakang arloji tersebut, pastikan ada bunyi klik untuk memastikan penutup itu benar-benar rapat dan pas.

Nah lumayan praktis bukan? Hanya bermodal £2 pound saja, masalah batrei pada arloji sudah terselesaikan he3.... Semoga tips ini bermanfaat.


# Surat An-Nazi'at (Malaikat-malaikat yang mencabut) ayat 1-5

  1. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
  2. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
  3. Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat.
  4. dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang.
  5. dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia).

Poster

By: Ara Marzie






Inti poster ini adalah:

  1. Pilihan Capres boleh beda, tapi tujuan tetap sama "Indonesia Sejahtera"
  2. Berkelahi itu tidak baik, apalagi hanya gara-gara beda pilihan Capres, lha wong Capres nya aja lho santai kayak di pantai, selow kayak di pulou.
  3. Daripada berkelahi lebih baik saling bergandengan tangan meski kayak orang mo nyebrang jalan.
  4. Kampanye boleh-boleh saja, asal tidak saling mengkambing hitamkan satu sama lain, kan belum waktunya qurban.
  5. Kampanye positif itu tetap spesial meski tanpa telor.
Catatan:
Tentu saja hal-hal di atas bukan maksud sebenarnya apa yang ingin disampaikan Ara, tapi cocok juga kan untuk situasi politik yang "mencekam" saat ini di Indonesia. Cie...cie...cie....sok ngomongin politik cie.....

Rhymes about Mini Beasts

Rhymes, by: Ara Marzie

Tema sekolah minggu itu adalah tentang mini beast atau lebih dikenal dengan serangga-serangga kecil seperti ulat, laba-laba, kumbang, lebah, dan lain sebagainya. PR pertama yang diberikan guru di sekolahnya adalah membuat poster dan menuliskan beberapa fakta tentang serangga. Selanjutnya guru meminta anak-anak untuk membaca semacam pantun tentang serangga juga. Nah sepulang sekolah hari itu, Ara langsung mengambil kertas dan membuat 2 pantun ini, lalu membacakannya di depan saya dan abinya. Beginilah pantun hasil karyanya:


The Caterpillar

Brown and furry
Walk so slowly
Tray walking in a hurry
No todd spy on you
No bird hunting for you
Spin and die
Live again butterfly  

Kalau pantun yang di atas, sepertinya Ara terinspirasi dari pantun yang dibacakan gurunya di sekolah, lalu dia bikin versinya sendiri, begitu menurut ceritanya. Nah kalau pantun yang berikutnya, Ara mengarang sendiri, dia pilih dulu binatang apa yang ingin dia jadikan pantun. Akhirnya dia pilih laba-laba karena dia sangat takut dengan serangga yang satu ini. Ara akan berteriak-teriak jika melihat serangga ini di kamar mandi, padahal keciiiiiil sekali, tapi bisa mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar mandi, ck...ck...ck...



Scary Spider

Spider here
Spider there
Spider everywhere
Darting out to give a scare
Boo......

Sebenarnya ketakutannya pada serangga juga menjadi PR bagi kami berdua nih, dia selalu panik melihat selain laba-laba, juga wasp, dan lalat yang kadang masuk ke rumah terutama saat musim panas. Satu lagi, Ara juga geli dan panik jika melihat slug di dapur. Saya juga geli sih kalau ukurannya besar he3... Padahal jika di Indonesia nanti, pasti dia akan melihat lebih beraneka ragam lagi, ada cicak, tokek, ulat di pohon, belalang di rumput, kadang ada katak yang tiba-tiba sudah nongkrong di kamar mandi. Kalau yang itu pun saya langsung panik, puret sudah mules hebat, langsung berhenti tuh kalau lihat katak atau pun kodok tanpa permisi.

Di rumah saya, binatang yang satu itu memang sering kali tiba-tiba nongkrong di kamar mandi, biasanya lewat pintu belakang masuknya. Meski sudah diantisipasi dengan selalu menutup pintu belakang yang ke arah jemuran, tapi selalu saja makhluk yang satu ini dengan ajaibnya sudah ada di pojokan kamar mandi berkali-kali.

Di Balik Kenangan Film Postman Pat


Malam ini masih asyik menikmati film Postman Pat sambil mengingat-ingat masa bahagia di masa kecil. Awal melihat filmnya ini saat saya masih kelas 2 SD, dan televisi yang menyiarkannya saat itu adalah TPI alias Televisi Pendidikan Indonesia. Biasanya saya melihat film ini saat jam istirahat sekolah, kebetulan orang tua saya menempati rumah dinas di sekolah tempat saya belajar dan bapak juga mengajar di sekolahan itu, jadi rumah dan halaman sekolah sudah satu paket alias menyatu, kalau pas istirahat sekolah bisa dipastikan saya pulang. Teman-teman saya biasanya juga ikut nongkrong di depan televisi jika saya sedang menikmati film yang satu ini.

Yang saya sukai dari film ini adalah soundtrack nya, Jess si kucing yang selalu ikut ke mana saja Pat pergi, dan suasana pedesaan tempat tinggal Pat, rasanya indah, tenang,semua tetangganya baik, pokoknya desa yang ideal lah menurut saya saat itu. Rasa-rasanya sangat ingin tinggal di sana. Saya juga membayangkan memiliki kucing yang patuh seperti Jess, dan mau mengikuti saya ke mana saja, bulunya juga selalu bersih. Saya pernah punya kucing, saat itu saya masih SD juga, sebenarnya kucing liar yang selalu mengikuti saya gara-garanya pernah saya kasih makan sekali waktu dia sangat-sangat kelaparan. Ceritanya waktu saya sedang disuruh ibu membeli ikan asin di toko sebelah, saat pulang ada seekor kucing yang mengeong-ngeong dan mendekati kaki saya, otomatis saya pun kesulitan berjalan karena dia terus-terusan mengikuti kaki saya berjalan. Akhirnya saya ambil lah barang 1 ekor ikan asin di bungkusan kertas yang saya bawa, kucing itu makan dengan lahapnya. Lalu dia mengikuti saya pulang ke rumah. Di rumah saya bermain-main dengan kucing itu, saya gendong, saya elus-elus, saya ajak main boneka, tapi di luar rumah, biasanya di bawah pohon Bugenvil di depan kelas.

Saat malam tiba, bapak tidak mengijinkan kucing itu tidur di dalam rumah, jadi saat itu saya suruh dia tidur di depan keset depan pintu, saat pintu saya tutup, lumayan lama dia mengeong-ngeong, duh sedihnya waktu itu. Malam itupun jadi sulit tidur, tapi lama-lama ketiduran juga sih, yah namanya juga anak-anak. Keesokan harinya, si kucing sudah tidak ada, sempat sedih sih. Eh...tapi siangnya waktu saya bermain-main di depan rumah, dia tiba-tiba datang dan langsung menghampiri kaki saya, duh....seneng sekali. Langsung saya kasih makan, dan bermain sama-sama lagi. Begitulah hari-hari saya bersama si kucing  beberapa hari kemudian, berpisah saat malam hari, dan bertemu lagi keesokan harinya. Tapi entah kenapa kucing itu tidak pernah datang lagi, meski sudah saya panggil-panggil, dan mencoba untuk keliling di sekitar rumah, tetap tidak ada tanda-tanda kemunculannya. Ah... jadi kangen sama si kucing.

Sejak kecil sebenarnya saya sangat ingin sekali memiliki kucing, banyak usaha yang saya lakukan agar bisa memeliharanya. Tapi orang tua belum percaya sih kalau saya bakalan bisa merawat kucing, iya juga sih memang, namanya juga anak SD. Tapi selalu ada usaha biar bisa dekat-dekat sama kucing, kebetulan tetangga punya kucing, dan beranak 4, anaknya gemuk-gemuk sekali. Sekalinya main ke rumah, saya beri makan nasi sama lumatan pindang, yess berhasil, anak-anak kucing itu setiap hari datang ke rumah he3....

Suatu hari pernah juga meminta info ke teman-teman kira- kira kalau mau memelihara kucing mintanya ke mana ya....kalau beli jelas nggak mungkin lah, mana punya uang saat itu. Akhirnya saya dan kakak saya diantara salah seorang teman ke rumah seorang nenek, lupa neneknya siapa waktu itu, yang jelas teman itu bilang kalau nenek itu punya banyak sekali kucing. Wiuh....jadi tidak sabar untuk segera ke sana. Di hari yang sudah direncanakan, kami pergi rumah nenek itu, benar sekali banyak sekali kucing di rumah nenek itu, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Kucing nongkrong di sana-sini, juga berseliweran ke sana kemari Surganya kucing lah pokoknya. Saya merasa kerasan sekali berlama-lama di sana.

Tanpa basi-basi teman saya bilang ke nenek itu kalau saya ingin minta kucing. Saya sih maunya kucing yang sudah besar, tapi si nenek menyarankan yang kecil saja biar mudah membiasakan dan menyesuaikan diri di rumah yang baru, begitulah kurang lebih inti nasehatnya. Akhirnya nenek membawakan kami 1 ekor anak kucing yang ditaruh di dalam karung tertutup. Kenapa demikian? Menurut sang nenek agar kucing itu tidak tahu jalan pulang sehingga tidak kembali ke rumah nenek lagi. 

Kami bertiga pun jalan pulang. Selama di jalan, anak kucing itu meronta-ronta. Karena kasihan, saya minta kakak saya untuk membuka karung itu, khawatir kucing itu tidak bisa bernafas. Saya coba buka pelan-pelan karung itu, eh anak kucingnya segera melompat keluar dan meninggalkan bekas cakaran di tangan saya. Larinya cepat sekali, kami pun tak sanggup mengejarnya. Mau kembali ke rumah si nenek, takut dimarahi karena tidak mengikuti nasehatnya. Nggak jadi deh bawa kucing pulang, rasanya mau menangis.

Setelah saya menikah, kebetulan rumah saya dekat dengan rumah seorang teman yang beternak dan menjual kucing-kucing Angora. Sekalinya main ke rumahnya, senang sekali melihat kucing-kucing dengan bulu lebat dan hidung pesek berseliweran ke sana kemari, ada juga yang malas, kerjanya tidur melulu meski sudah digelitikin. Tapi sekarang saya tidak lagi terpikir untuk memelihara kucing meski sebenarnya kesempatannya akan lebih besar. Saya merasa belum mampu merawat kucing-kucing lucu itu dengan baik, saya juga ragu apakah hidup mereka akan lebih bahagia jika saya rawat?


# Ayat hari ini
Surat An-Naba (Berita Besar) ayat 36-40

36. Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu.
37. Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.
38. Pada hari, ketika ruh, dan para malaikat yang berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.
39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah".

Selasa, 27 Mei 2014

Berpetualang di Toko Daging Halal


Alhamdulillah di Newcastle banyak toko yang menjual daging halal, mulai dari daging ayam, kalkun, kambing, domba, maupun sapi. Namun tetap saja bagi saya yang belum lama tinggal di sini masih saja menemukan kesulitan-kesulitan saat hendak membeli aneka daging-dagingan ini. Karena banyak hal-hal yang berbeda dan baru bagi saya, belum lagi masalah kosa kata yang bermacam-macam. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membeli daging-daging halal:

Label Halal
Pastikan toko yang kita tuju itu memiliki label atau tulisan halal di depan tokonya, harus itu dan penting. Meskipun di daerah Fenham tempat saya tinggal banyak toko daging halal, tapi ada juga yang tidak. Tidak banyak sih, tapi sebaiknya kita selalu waspada soal daging-dagingan ini, jangan sampai setelah beli, kita baru tahu, akhirnya daging yang terlanjur dibeli kan harus dibuang karena tidak halal.

Jelas dan Keras
Hampir semua penjual di toko daging halal itu berasal dari luar UK, ada yang dari Irak, Pakistan, Sudan, dan lain-lain. Dan tidak semua dari mereka bisa dan mengerti bahasa Inggris dengan baik dan benar karena bisa jadi mereka juga pendatang baru yang masih beradaptasi dan belajar bahasa Inggris. Jadi saat kita membeli pastikan kita mengungkapkan apa yang hendak kita beli dengan suara yang jelas dan keras, kalau perlu tunjuk dengan jari daging mana yang kita inginkan, serta tunjukkan dengan jari juga berapa kilo yang kita butuhkan. Perhatikan juga timbangan, untuk antisipasi saja bila penjual menimbang terlalu banyak, kadang sampai lebih dari 1/2kg. Biasanya penjual akan bertanya tentang kelebihan timbangan ini, mau atau tidak, jika mau, maka penjual tinggal menyesuaikan harganya saja, tapi jika tidak, penjual akan mengurangi daging sesuai dengan yang kita inginkan.

Skin Off / Without Skin?
Di sini kebanyakan orang saat membeli daging ayam tidak mau bagian kulitnya. Awal dulu saat saya beli ayam, tanpa bertanya dulu pada saya, langsung saja kulitnya dilepasin. Saya sempat bingung waktu itu, tapi akhirnya diam saja. Apalagi harga daging ayam tanpa kulit itu lebih mahal daripada ayam dengan kulit, alasannya tentu saja tenaga untuk menguliti ayam itu harus juga dibayar dong. Kulit-kulit ayam itu, begitu terlepas dari dagingnya langsung meluncur ke tempat sampah di bawahnya lho....ihik...ihik... itu yang bikin saya merasa sangat sayang karena anak saya suka makan ayam jika ada kulitnya. Nah setelah belajar dari mengamati pembeli lain barulah saya lebih mengerti dan langsung bilang "with skin", saat memesan daging ayam. Tapi setelah itu saat saya membeli di tempat lain, penjual selalu bertanya sebelum menguliti ayam-ayam itu.Oiya menyampaikannya juga harus jelas lho ya....barusan saya beli ayam dan bilang dengan jelas kalau with skin, eh masih dikulitin juga tuh ayam, spontan saya teriak ke penjualnya, tapi sudah terlanjur separuh lebih yang dikulitin gara-garanya saya keasyikan ngobrol dengan teman yang bertemu di toko itu. Hasilnya tentu saja harus membayar harga ayam lebih mahal untuk ongkos menguliti yang sebenarnya tidak saya inginkan. Nggak asyik kan? Sabar-sabar.....

Cut / Chopped into Small Pieces Please...
Saat membeli daging-dagingan, kita bisa meminta tolong agar daging yang kita beli dipotong menjadi beberapa bagian, entah kecil-kecil, medium, atau potongan-potongan besar sesuai yang kita inginkan. Biasanya penjual akan memotong sebagian lalu menanyakan kepada kita sudah sesuaikah hasil potongannya dengan apa yang kita harapkan atau belum. Kalau yang ini, kita tidak perlu membayar lagi seperti saat menguliti ayam, alias gratis saja, tinggal bilang please.....dengan wajah melas wkwkwk....(becanda). Efek sampingnya kalau minta dipotongkan sekalian adalah, biasanya ada bagian-bagian yang dibuang, terutama pada daging ayam yang sering dibuang adalah bagian ekor atau bahasa jawanya brutu, lalu bagian tulang dada yang biasanya ada darahnya yang jika direbus seperti hati ayam bentuknya, sama sebagian lutut ayam. Saya suka nggak tega kalau melihat bagian-bagian ayam itu terbuang, kalau ekor sih nggak papa soalnya saya juga tidak suka.

Hati, Ampela, dan Jantung Ayam
Kalau di desa saya, membeli hati ayam otomatis sepaket dengan ampela, dan jantungnya, tidak boleh dipisah-pisah, tapi di sini ketiganya dijual terpisah. Jadi bisa tuh beli hati ayam saja tanpa ampela. Atau kalau bikin sambal goreng tinggal beli jantung ayam saja. Kalau di desa saya, penjual bakal marah kalau kita copotin ampela nya, karena mereka khawatir kalau dijual terpisah pasti ampelanya tidak akan laku.

Perhatikan harga
Jika anda termasuk orang yang sangat jeli dengan harga, nah...boleh tu dan wajib kayaknya menghafal harga-harga daging yang kira-kira sering kita konsumsi. Karena di toko yang satu dengan yang lain rata-rata memiliki perbedaan harga, biasanya sekitar 5 sampai 10 pence per kilo nya, tapi ada juga lho yang perbedaannya hingga lebih 50 pence, kalau itu lumayan banget tuh. Apa lagi kalau mau beli banyak, wah perbedaan 5 pence akan sangat terasa sekali. Biasanya setiap toko punya item yang harganya paling murah, misalnya di toko A harga chicken leg nya yang paling murah, di toko B harga beef ribs nya yang paling murah, sedangkan di toko C yang paling murah adalah chicken liver nya, dan lain sebagainya. Asal mau keliling saja he3.... tapi untungnya jarak toko daging halal yang satu dengan yang lain lumayan dekat-dekat kok, jadi tidak apa juga kalau mau keliling karena beli banyak.

Yang Sulit Dicari
Ceker ayam. Bagi penyuka ceker seperti anak saya, atau yang mau bikin mie ayam hmmmm rasanya bagian ayam yang satu ini akan sangat dinanti kehadirannya. Hingga saat ini saya pribadi belum pernah sama sekali melihat ceker ayam di toko-toko daging. Namun teman saya ada juga yang pernah melihat, dan langsung membelinya, katanya harganya muraaaaah sekali. Atau saran teman yang lain, langsung saja bertanya ke penjualnya apakah hari itu punya chicken feet atau tidak. Di sini bagian ayam yang satu itu memang biasanya dibuang dan tidak dimanfaatkan. Hemmmm padahal sudah membayangkan sup cakar ayam slurpsss...... Eh tapi lidah sapi lumayan gampang lho dicari. Ternyata lidah sapi disini lebih laku daripada cakar ayam.

Mungkin cukup itu dulu gambaran soal beli-membeli daging halal. Selamat berpetualang di toko daging halal ya....

Masih Seputar Sekolah


Free Reading

Hari Kamis, sepulang sekolah, Ara terlihat senang sekali, alasannya adalah mulai hari itu dia termasuk Free Reader. Saya bingung apa maksudnya dengan istilah Free Reader, ternyata dia termasuk murid di kelasnya yang dibebaskan untuk memilih segala jenis buku di perpustakaan sekolah untuk dibaca di rumah selama 1 minggu. Jadi sejak saat itu dia tidak perlu lagi memilih stage book dalam pelajaran literacy.

Sebelumnya anak saya berada pada stage 9 dalam hal baca-membaca. Stage book berisi sebuah cerita pendek dan gambar yang berwarna-warni di dalamnya. Jumlah halamannya bervariasi sesuai dengan stage nya, mulai dari hanya 9 halaman dengan tulisan yang besar-besar hingga 32 halaman dengan tulisan yang lumayan banyak dan lebih kecil-kecil dari stage yang lebih rendah. Sedangkan buku untuk free reading sudah berupa chapter-chapter, dan gambarnya tidak lagi berwarna.

Kenapa Ara sangat senang sekali masuk  dalam kategori ini, tidak lain karena dia bisa bebas memilih buku cerita yang mana saja, pilihannya lebih banyak. Namun di sisi lainnya, banyak kosa kata yang sulit dia mengerti, saya juga masih kesulitan dengan beberapa kosa katanya yang jauh lebih bervariasi daripada kosa kata-kosa kata dalam stage book. Namun Ara jadi lebih bersemangat lagi untuk membaca.

PR dari Sekolah

Tugas membaca ini diberikan setiap hari Kamis oleh guru di sekolahnya, setiap anak tentu memiliki stage yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangan kemampuannya. Jadi dalam 1 kelas level baca yang dimiliki anak-anak bisa bermacam-macam, alias tidak harus sama. Dan bukunya ini cukup di baca di rumah, hanya tiap hari Kamis, Ara di cek kemampuan bacanya lalu dipinjamkan buku yang lain. Anak pergi ke sekolah tidak perlu membawa tas yang berisi penuh buku. Setiap hari yang di bawa anak saya adalah packed lunch untuk makan siang. Jika anak membeli packed lunch di sekolah atau mendapatkan gratis dari sekolah dengan syarat-syarat tertentu, maka dia tinggal berangkat badan saja, tidak perlu bawa apa pun. Kamis bawa buku membaca, dan Jumat membawa PR yang biasanya diberikan hari Senin untuk dikumpulkan hari Jumat, PR nya pun tidak banyak, hanya 2 lembar, 1 lembar untuk numeracy, dan 1 lembar untuk literacy. Tas murid-muridnya pun tipis seperti map.


Ujian di Sekolah

Beberapa hari lalu saat berangkat sekolah pagi hari, Ara juga cerita kalau hari itu dia dan teman-teman sekelasnya akan menjalani tes SAT, semacam tes untuk mengetahui potensi akademik anak. Ara santai saja tuh, saya nya malah yang agak panik, karena sama sekali tidak tahu informasi tentang kapan dilaksanakannya tes itu. Seminggu sebelumnya sudah ada pemberitahuan dari sekolah sih, tapi isinya singkat, kurang lebih begini artinya "Tes SAT akan diadakan minggu ini", dan tidak ada tanggal, juga harinya.

Menurut guru kursus bahasa Inggris saya, memang SAT untuk anak-anak year 2 tidak diberitahukan ke murid maupun wali muridnya, suasana tesnya pun tidak seperti ujian melainkan dibuat serileks mungkin agar anak-anak tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang diukur kemampuan akademiknya. Hal ini karena anak-anak di year 2 atau kelas 2 masih sangat kecil untuk menghadapi tes yang serius, mereka hanya anak-anak yang seharusnya banyak bergembira. Tes yang serius baru diperuntukkan nanti jika anak-anak sudah duduk di kelas 6 atau year 6.

Liburan Sekolah

Hingga saat ini hasil tes SAT belum keluar, biasanya akan ditunjukkan pada orang tua saat Parent Evening. Semoga saja dalam waktu dekat ini, penasaran juga dengan hasilnya. Mungkin setelah liburan ini. Oiya minggu ini libur lagi selama 1 minggu, kalau tidak salah libur half term. Jam sekolah disini tidak banyak. Setiap hari masuk mulai jam 08.45 am - 03.15 pm mulai hari Senin hingga hari Sabtu. Sering libur, hampir setiap bulannya ada liburan. Jadi total selama setahu itu, anak-anak hanya bersekolah selama 190 hari....wow amajing to? Dari 365 hari, hanya setengahnya saja bersekolah he3.... Tapi jangan salah, soal bolos atau ijin, di sini sangat ketat lho.

Ijin Sekolah

Waktu itu Ara dapat appointment ke dokter gigi pas di tengah-tengah jam belajar, sekitar jam 12.30. Awalnya saya putuskan untuk pagi harinya Ara tetap mengikuti pelajaran seperti biasanya, tapi sepulang dari dokter gigi langsung sekalian pulang saja karena jam pulang sekolah juga sudah dekat, yaitu jam 03.15 pm. Tapi ternyata itu tidak diijinkan, gurunya ngotot agar Ara kembali ke sekolah setelah treatment, padahal jarak antara lokasi dokter gigi dan sekolahan lumayan lho, naik bis sekitar 20 menitan, belum lagi bis datangnya tiap 30 menit sekali, aduh bayangin betapa ribetnya hari itu. Eh ternyata itu pun sudah dihitung tidak masuk sekolah 1/2 hari, biarpun sudah ijin, tapi tetep keterangannya tidak hadir di sekolah. Di hari yang lain pas Ara ada keperluan yang harus segera diselesaikan terkait kepindahan sekolahnya, pun juga ditulis tidak hadir selama 1/2 hari. Pas sudah 1 hari penuh hitungannya tidak masuk sekolah. Tapi saya agak lega karena ijin itu pas di sekolah yang lama, eh ternyata waktu parents evening di sekolah yang baru, di keterangan raportnya, Ara tidak hadir di sekolah selama 1 hari di term itu. Jadi absen di sekolah yang lama tetap masuk di data sekolah yang baru ho...ho...ho....

Bolos = Bayar Denda

Bahkan si sebuah koran yang terbit di sini, kalau tidak salah di koran Metro diberitakan bahwa seorang wali murid menghadapi ancaman untuk membayar denda karena telah mengijinkan kedua anaknya tidak masuk sekolah selama 1 minggu an dengan alasan berlibur keluar kota bersama keluarga, selama libur sekolah wali murid ini tidak bisa mengajak liburan anaknya karena keduanya bekerja, nah saat dapat cuti dari tempat bekerjanya inilah, sebenarnya jadwal sekolah anaknya sudah masuk. Apa boleh buat, orang tua akhirnya memaksakan tetap liburan ke luar kota dan mengajak anak-anaknya meski bukan liburan sekolah. Peraturan penerapan denda ini sebenarnya baru diresmikan, dan orang tua ini merasa bahwa peraturan itu belum disosialisasikan sepenuhnya sehingga tidak mengetahui informasi tersebut, tapi pemerintah tidak mau tahu, akhirnya orang tuanya memutuskan banding. Saya tidak tahu lagi kelanjutan kasusnya.

Yang jelas peraturan semacam ini masih pro dan kontra di kalangan masyarakat di sini. Ada yang tidak setuju karena mempertanyakan alokasi dan pemanfaatan uang denda itu sendiri, ada juga yang setuju dengan syarat jika sekolah terlambat membuka gerbang saat masuk ataupun pulang sekolah harusnya pihak sekolah juga membayar denda ke wali murid he3.... Di sini kalau gerbang terlambat di buka beberapa menit saja, efeknya sudah luar biasa, kalau pas hari cerah terlambat sedikit sih tidak apa-apa, tapi kalau pas musim dingin dan hujan, wah terasa banget anak-anak dan orang tua sudah kedinginan menunggu di luar kelas bbbrrrr.... karena apapun kondisi cuaca yang terjadi di luar, entah hujan lebat, atau salju, guru tidak akan membuka pintu kelas sebelum bel berbunyi. Nah kadang guru belum selesai menyiapkan keperluan di kelas, jadi saat bel masuk berbunyi, guru masih sibuk di dalam kelas, begitu kelas siap, baru deh guru membuka pintu kelas.


#Ayat hari ini
Surat An-Naba ayat 31-35

31. Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
35. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.

Kamis, 22 Mei 2014

Mengukur / Measure

#Keeping Up With The Kids


Pagi tadi tema ESOL nya adalah tentang pengukuran. Mengukur apa saja? Biasanya anak-anak sekolah mengukur hal-hal seperti di bawah ini;

  • Length: yaitu panjang suatu benda
  • Weight: yaitu mengukur berat suatu benda
  • Width: yaitu mengukur lebar benda
  • Capacity: mengukur kapasitas yang dimiliki suatu benda, biasanya berupa cairan atau liquid
  • Volume: mengukur kapasitas isi dari suatu benda, misalnya box
Area adalah istilah yang digunakan untuk luas, sedangkan perimeter adalah istilah yang digunakan untuk keliling suatu benda atau wilayah.

Satuan-satuan yang umunya digunakan untuk mengukur volume antara lain;
  • ml; millilitres
  • l; litres
  • pints
  • gallons
  • fluid ounzes
Ada tahapan-tahapan pada anak-anak untuk belajar tentang pengukuran, yaitu:
  1. Usia 2-3 tahun, misalnya dengan menghitung permen yang ada dalam sebuah gelas atau box, menghitung berapa jumlah block yang dalam suatu wadah, atau sekedar memindah-mindahkan air dari wadah yang satu ke wadah yang lainnya. Tentu hal tersebut akan sangat menarik bagi mereka, apalagi jika airnya berwarna-warni.
  2. Usia 5-6 tahun, misalnya membedakan dan membandingkan benda yang besar dan kecil, mengurukan benda atau mainan dari yang terkecil ke yang terbesar ataupun sebaliknya. Mengetahui ukuran sepatu dan bajunya, dan lain sebagainya.
  3. Usia 7-8 tahun; mulai dikenalkan dengan alat pengukur seperti penggaris, dan mencoba melakukan pengukuran pada hal-hal sederhana seperti mengukur panjang buku, panjang pensil, mengukur tinggi badannya, melihat angka pada timbangan berat badannya, dan lain sebagainya 
Alat-alat ukur antara lain:
  • Ruller; penggaris
  • Tape measure; alat yang biasanya digunakan untuk mengukur kain
Satuan ukuran dibagi 2, yaitu:
  1. Standard units of measurement, juga dibagi 2, yaitu imperials atau old school yang artinya sudah jarang lagi digunakan pada zaman sekarang misalnya feet, inches, yards, miles. Kemudian metric, yaitu km, m, cm, mm.
  2. Non standard unit of measurement, misalnya mengukur dengan menggunakan jari, pensil, lengan, pokoknya menggunakan alat ukur yang tidak resmi.
Menyenangkan sekali kegiatan yang dilakukan di tempat kursus. Kami murid-murid yang nota bene sudah ibu-ibu semua diajak bermain air dengan cara menebak volume air yang ada di aneka wadah yang telah disediakan seperti gelas, botol, kotak nasi, dan lain-lain. Setelah itu kita mengukur volume yang sebenarnya dengan cara menuang air ke dalam wadah yang hendak kita ukur, lalu menuangkan airnya ke dalam gelas ukur yang telah disediakan. Dari situlah akan terlihat volume yang sebenarnya. Saya cenderung mengestimasi lebih rendah dari volume yang sebenarnya. Misalnya kotak nasi yang saya estimasi hanya sekitar 350 ml ternyata volume aslinya 850 ml, nah jauh sekali kan. Nggak cocok memang jadi peramal he3... peramal curah hujan maksudnya.

#Ayat hari ini
Surat An-Naba ayat 26-30
26. Sebagai pembalas yang setimpal
27. Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan
28. dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami
29. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amalan manusia)
30. Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab.

Empek-empek Kapal Pinisi dan Somay Kepompong


Membiasakan anak agar suka makan sayuran adalah tantangan tersendiri bagi saya karena saya sendiri bukanlah pencinta sayuran sejati. Semasa kecil saya pun teramat sulit untuk menyentuh sayuran, saya bisa makan lahap hanya dengan nasi, garam, dan krupuk, atau nasi, dan kecap saja, terkadang nasi dengan lauk ikan pindang, jika ada sayuran, maka biasanya sayurannya akan terdampar di pinggiran piring.

Jadi saya maklum sekali jika anak saya kemudian kurang menyukai sayur karena saya tidak tega memaksanya untuk menyukai sayuran. Biasanya suami saya yang rajin mendorong anak saya untuk makan sayur karena suami saya memang pencinta sayuran sejati, jadi tega-tega saja saat memaksa anak untuk memakan sayuran. Buka memaksa sih tapi membujuk tepatnya.

Suami pun mendorong saya untuk memasak menu-menu kesukaan anak saya dengan disisipkan sayuran di dalamnya. Karena anak saya suka empek-empek dan somay maka saya buatlah kombinasi keduanya dengan menambahkan sedikit sayuran.


Yang pertama adalah empek-empek kapal selam. Anak saya suka empek-empek yang direbus alias tidak perlu digoreng. Alhamdulillah anak saya secara alamiah tanpa saya paksa-paksa atau bahkan saya beri contoh sekalipun lebih menyukai sesuatu yang direbus atau di kukus, juga tidak begitu menyukai garam. Empek-empek yang saya pilih resepnya adalah empek-empek kapal selam yang di dalamnya ada isi telur ayamnya. Cara membuatnya sama persis seperti yang ada pada resep-resep kebanyakan, hanya telur kocok yang diisikan saya tambahkan parutan wortel, lalu diaduk rata dan diisikan ke dalam adonan empek-empeknya. Makanya disebut empek-empek pinisi karena isinya tidak sama dengan empek-empek kapal selam he3...ngarang saja sih dan terinpsirasi juga dengan acara masak.tv.


Resep yang kedua saya memilih membuat somay sayur. Biasanya somay sayur itu menggunakan kol atau kubis, ataupun pare. Nah berhubung di kulkas yang ada adalah romaine lettuce yang daunnya seperti sawi putih namun lebih panjang dan berwarna hijau, maka saya menfaatkan itu. Yang jelas fungsi utamanya sama, yaitu untuk membungkus adonan somay. Berhubung bentuknya seperti kepompong, dan anak saya sedang mempelajari tentang serangga, jadilah anak saya memberi nama pupa somay, atau somay kepompong he3...

Alhamdulillah misi menyusupkan sayuran ini berhasil dengan sukses, terbukti anak saya mau memakan somay dan empek-empek sekaligus sayurannya. Capek dan pegal saat memasak rasanya berkurang sudah saat melihat anak makannya lahap. Besok berfikir lagi untuk menentukan menu selanjutnya. Enaknya masak apa ya....Mumpung lagi semangat memasak he3...

Fun Fair ke-2


Bulan ini di Nuns Moor Park ada Fun Fair lagi. Awalnya ingin kesini hanya untuk bertemu dan berfoto-foto sama badut saja, eh ternyata sampai disana tidak ada tuh makhluk yang berwujud badut. Padahal di selebaran yang saya baca ada lho, mungkin perlu bikin appointment kali ya kalau mau ketemu, jadi 1 minggu sebelum ketemu sudah harus bikin janji hi3....#kalah deh GP.

Kami pergi berombongan warga Indonesia yang tinggal di Wingrove, tidak semuanya sih, tapi cukup ramai juga bersama krucil-krucil yang sudah sangat antusias untuk segera sampai di sana. 


Begitu sampai sana, nggak ada badut, nggak mungkin dong pulang. Tuh krucil-krucil manis sudah siap milih-milih wahana yang ingin dinaiki. Tak tega menolak permintaannya, dengan tatap mata yang berbinar-binar ala Sinchan itu, akhirnya keluar juga foto Ratu Inggris di dompet.

Rata-rata harga yang dipatok untuk naik tiap-tiap wahana sekitar £2.00, ada juga yang hanya £1.50, dan £3.00. Jadi bisa dikalkulasi sendiri kira-kira berapa habisnya jika anak saya naik 3 kali wahana saja. Padahal kalau di desa saya, tiap wahana cuma Rp2000,-.


Wahananya besar-besar lho, dan seru-seru. Kalau di Malang kurang lebih sama ukurannya dengan wahana yang ada di Batu Night Spectacular, jika di Batu wahananya permanen, alias dipasang di situ-situ aja nggak dipindah-pindah, lha yang ini bisa diangkut ke mana-mana meski segedhe itu. Di sebelahnya banyak terparkir van-van ukuran besar yang sepertinya memang untuk mengangkut segala peralatan dan wahana di Fun Fair itu.


Pertama kali kita melihat-lihat situasi dan macamnya permainan, baru kemudian memutuskan kira-kira mana yang sesuai untuk anak-anak. Awalnya kita tertarik untuk menikmati roller coaster mini yang tidak terlalu menakutkan terutama bagi saya yang ngeri dengan hal-hal berbau kecepatan dan ketinggian. Sebelumnya kita ingin tahu dulu seberapa cepat permainan ini melaju, begitu mulai lha kok macet, pas keretanya di rel yang paling tinggi. Petugasnya sibuk memeriksa ini itu. Saya yang melihat di bawah langsung ngeri. Dua petugas masih kebingungan, padahal sudah beberapa menit berlalu. Akhirnya rombongan kami memutuskan untuk tak menikmati permainan itu. Langsung menuju ke bom-bom car.


Beberapa anak-anak naik, anak saya tidak mau karena trauma saat dulu di Jatim Park II ketakutan ditabrak sana-sini lalu menangis keras-keras.  Saat anak-anak menikmati permainan ini, saya tengok roller coaster masih macet, duh kasihan anak-anak yang di sana, ada yang mulai gelisah dan ketakutan. Alhamdulillah tak lama kemudian masalah segera terselesaikan. Ih ngeri juga ya....

Selama berjalan di area itu, kita harus berhati-hati, selain karena penuh dan ramai, juga banyak yang membawa anjing-anjing mereka. Tidak perlu panik ataupun takut, karena anjing-anjing itu diikat, dan kebanyakan anjing-anjing itu ramah dan tidak galak, hanya waspada saja agar tidak terkena air liurnya. Orang-orang sini senang sekali membawa anjing-anjing mereka berjalan-jalan ke taman atau area-area terbuka lainnya.


Setelah berkeliling-keliling dan tetap juga tidak melihat batang perut si badut, sementara ratu Elizabeth juga sudah tidak lagi setia menemani, mau ndak mau harus segera pulang, atau paling tidak segera keluar dari area permainan agar anak-anak tidak mupeng untuk naik ini itu lagi. Akhirnya rombongan kami memutuskan untuk duduk-duduk di rumput dan menikmati snack yang kami bawa dari rumah.

Rabu, 21 Mei 2014

Tips Membuat Bakwan Praktis


Bagi saya yang nota bene adalah seseorang yang kurang menyukai masak-memasak, membuat aktifitas yang satu ini bagi saya adalah tantangan yang sangat berat. Saya kurang begitu menyukai resep yang menurut saya terlalu sulit dan membutuhkan waktu. Bahkan untuk membuat gorengan seperti bakwan pun, saya harus menguatkan niat dulu. Meskipun saya sangat suka dengan gorengan yang satu ini, namun jika tidak ada yang membantu saya memasak, maka saya lebih suka menahan keinginan saya untuk makan bakwan. Bagaimana tidak, bumbu-bumbunya harus dihaluskan atau diulek sampai lembut, belum lagi menggorengnya harus dicetak sedemikian rupa, menurut saya sangat menghabiskan waktu dan energi, belum lagi kalau menurut saya hasilnya kurang pas. Hemmm menarik nafas panjang aja deh.

Namun saya mendapatkan cara yang mudah dari teman saya, praktis sekali, dan ini ampuh buat saya karena membuat saya tidak lagi malas membuat camilan ini. Ada beberapa cara yang mudah untuk ditempuh dalam membuat bakwan dalam sekejap, juga insyaAllah sedap;

  1. Tidak perlu menggunakan cetakan, cukup adonan bakwan itu dituangkan ke dalam minyak panas sesendok demi sesendok seperti menggoreng dadar jagung, boleh pakai sendok apa saja sesuai ukuran yang diinginkan. Saya biasanya menggunakan sendok makan yang menurut saya ukurannya pas.
  2. Jika sebelumnya saya selalu menghaluskan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan lain sebagainya, maka atas saran teman saya, cukup mengganti bumbu-bumbu itu dengan 1 bungkus penyedap rasa, bisa masako atau royco, jika kurang asin tinggal tambah garam saja. Untuk aroma bawang putihnya bisa diganti dengan rajangan daun bawang sebanyak yang diinginkan. Rasanya sama enaknya dengan bumbu uleg.
  3. Bumbu bakwan sebenarnya sama dengan bumbu sayur sop, maka berhubung di Indonesia banyak sekali dijual bumbu sop instan, nah itu juga bisa dimanfaatkan. Jadi tinggal mencampur terigu, sayuran, bumbu sop instan merk apapun, plus air, lalu aduk rata. Adonan siap digoreng. Terkadang saya juga menggunakan bumbu kuah bakso instan.
  4. Kalau ingin rasa bakwan yang pedas tapi nggak mau repot mengunyah cabe secara terpisah, tinggal tambahkan saja cabe rawit ke dalam adonan. Jumlah cabe rawitnya sesuaikan saja dengan tingkat rasa pedas yang diinginkan, bisa dihaluskan, atau jika ingin praktis, cabe rawit dirajang kecil-kecil saja, lalu campur dalam adonan, aduk rata. Bakwan pedas siap disantap.
  5. Ganti bumbu yang seharusnya dihaluskan dengan bumbu yang sudah halus, atau bumbu bubuk. Bawang putih bubuk, merica bubuk, mudah didapatkan di supermarket atau swalayan. Biasanya saya membuat bakwan dengan hanya bawang putih, garam, merica bubuk, dan gula putih saja, semuanya tinggal dimasukkan saja dalam adonan.
  6. Terakhir tips dari suami saya, biasanya setelah saya merebus ayam yang untuk digoreng, bekas airnya dimanfaatkan suami saya untuk mengaduk adonan bakwan, dan tidak perlu lagi ditambah bumbu lain-lain lagi, karena dalam sisa air tersebut sudah ada bumbu lengkap seperti bawang merah, bawang putih, merica, gula, garam, kunyit, dan lain sebagainya. Dan hasilnya biasanya lebih gurih selain karena bumbunya lebih lengkap, juga ada kaldu ayamnya di sana.
Nah semoga dengan tips di atas, membuat bakwan menjadi hal yang menyenangkan, bisa membuatnya kapan saja, pun saat ada tamu yang datang mendadak. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 17 Mei 2014

Hadist Arbain Nawawi ke-1


Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh, ‘Umar ibn al-Khattab, radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah –Shallallahu alaihi wasallam- bersabda : “Sesungguh semua amal itu tergantung pada niat melakukannya. Seseorang hanya akan mendapat sesuai apa yang ia niatkan. Siapa yang berhijrah karena Allah dan RasulNya, maka hijrahnya untuk Allah dan RasulNya. Siapa yang berhijrah karena mencari dunia, atau perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia niatkan.” Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhory dan Muslim dalam dua kitab shahihnya.

Keutamaan dari hadist ini adalah;

Hadist in merupakan salah satu dari hadist-hadist yang menjadi inti dari ajaran agama Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi'i mengatakan bahwa dalam hadist tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Mengapa demikian? Sebabnya adalah bahwa perbuatan manusia itu terdiri dari hati, lisan, dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi'i bahwa dia berkata; Hadist ini mencakup 70 bab dalam fikih. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata; Hadist ini merupakan sepertiga Islam

Sebab turunnya hadist ini adalah;

Ibnu Mas'ud Radiyallahu'anhu menyampaikan, barangsiapa yang berhijrah menginginkan sesuatu, maka ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan itu.ada seorang laki-laki yang berhijrah dari Mekah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qais, dan bukan dengan niat untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Lalu pria itupun diberi gelar "Muhajir Ummu Qais" yang artinya orang yang berhijrah karena Ummu Qais. Menurut Imam Thabrany, orang tersebut melamar Ummu Qais, namun beliau menolak, kecuali jika pria tersebut mau ikut bersama hijrah ke Madinah.

Pelajaran-pelajaran dari hadist ini adalah;
  • Niat merupakan syarat layak diterima atau tidaknya suatu amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat karena Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Al Quran surat Al Bayyinah ayat 5 yang artinya "Dan mereka tidak diperintah melainkan menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."
  • Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan letaknya di dalam hati.
  • Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah SWT, dituntut pada semua amal shaleh, dan ibadah.
  • Seorang mukmin akan diberikan ganjaran pahala berdasarkan pada kadar niatnya.
  • Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah atau dibolehkan, namun jika diiringi niat untuk mencari keridhaan Allah, maka akan bernilai ibadah.
  • Yang membedakan antara ibadah dengan adat atau kebiasaan adalah niat. Misalnya saja kegiatan seperti mandi, dan mencuci pakaian, itu merupakan kegiatan yang biasa kita lakukan sehari-hari, namun jika kita berniat untuk menghilangkan hadast besar saat mandi, ataupun untuk menghilangkan najis saat mencuci pakaian, maka kegiatan tersebut merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
  • Hadist tersebut menunjukkan bahwa niat merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.

Lalu bagaimana jika niat dicampuradukkan?

Terkadang kita melakukan sesuatu dengan banyak niat menyertainya, misalnya niat berpuasa, selain untuk menjalankan puasa sunnah juga dengan niat untuk menurunkan berat badan. Ada beberapa niat yang jika dicampuradukkan maka amalannya akan tertolak, salah satunya adalah bersedekah, selain karena niat ibadah, juga untuk mendapatkan simpati masyarakat sekitar. Jika demikian, pelaku ini telah jatuh pada perbuatan riya' dan termasuk syirik yang tersembunyi, karena itu amalannya sia-sia belaka.
Hasanalbana.com menyontohkan kombinasi niat yang dibolehkan, misalnya seseorang yang pergi haji, disamping untuk beribadah juga untuk berbisnis.

Melihat sungguh besarnya efek dari niat dengan diterima atau tidaknya amalan yang kita lakukan, semoga kita bisa menjadi lebih berhati-hati dalam meniatkan segala sesuatu sebelum melakukan suatu amalan, agar apa yang kita lakukan mendapatkan pahala dari Allah SWT, bukan hanya sebuah kesia-siaan belaka.

Sumber tulisan:
  1. http://www.hasanalbanna.com/syarah-hadits-arbain-ke-1-niat-dan-ikhlas/
  2. Qur'an Cordoba Apps

Proyek Liburan Sekolah: Ensiklopedia Binatang Malam


Liburan tengah term bulan lalu, Ara mendapatkan PR dari sekolah untuk mempelajari tentang Nocturnal Animals. Sebenarnya bukan PR yang harus dikerjakan, hanya diminta mencari informasi sebanyak-banyaknya tanpa perlu harus ditulis dan sebagainya. Bukan PR juga berarti ya he3.... karena nanti saat kembali masuk sekolah, tema belajarnya adalah tentang binatang-binatang malam itu, jadi harapannya anak lebih siap dan bisa berdiskusi. Agar diskusi antara guru dengan murid bisa berjalan dengan baik, tentu saja kedua belah pihak harus berbekal informasi dong, kalau cuma gurunya saja yang punya informasi, itu namanya bukan diskusi melainkan tranfer energi he3....

Saya dan Ara berdiskusi kira-kira mau mencari informasi tentang apa nih. Agar lebih seru, akhirnya saya punya ide mengajak Ara untuk membuat proyek, yaitu jurnal tentang binatang malam. Idenya sih seperti membuat ensiklopedia sederhana ala anak-anak. Sumber informasinya kami mencarinya melalui internet, dan mengunjungi museum, yaitu Discovery Museum yang juga lumayan dekat rumah.

Pertama yang kami lakukan adalah mencari tahu binatang-binatang apa saja yang termasuk dalam nocturnal animal, lalu memilih kira-kira binatang apa yang akan kita masukkan dalam proyek. Kali ini Ara memilih Moth, Owl, Bat, Wolf, dan Snail. Lalu kita bikin bentuk binatang-binatang tersebut dengan menggunakan kain flanel. Setelah itu kita tempel dalam selembar kertas, dan kita tuliskan keterangan-keterangan yang terkait dengan binatang tersebut di bagian bawahnya. Seperti inilah hasilnya.






Meskipun hasil proyek ini tidak dikumpulkan ke sekolah, namun paling tidak Ara sudah mau belajar banyak tentang tema tersebut, selain itu ada hasil yang bisa dia simpan dan kembali dia pelajari jika suatu saat nanti dibutuhkan.

Jumat, 16 Mei 2014

Catatan Sore 2


Kursus hari Rabu kemarin adalah kursus yang paling beragam pesertanya, karena muridnya lebih beragam daripada minggu-minggu sebelumnya. Kurang lebih ada 9 negera kalau tidak salah, antara lain Indonesia, Irak, Kurdistan, Polandia, Hongkong, Banglades, Pakistan, Sudan, Syiria, dan gurunya tentu saja dari Inggris, native speaker, alias pribumi he3.....

Kurdistan sendiri sebenarnya secara geografis bagian dari Irak, tapi mereka lebih menyukai kalau mereka bukan dari Irak melainkan bagian tersendiri, mereka punya bahasa sendiri yaitu bahasa Kurdish, sedangkan orang Irak memakai bahasa Arab. Entahlah saya kurang paham secara politik tentang hal ini, yang jelas beberapa di antara mereka masih ada yang tetap memperkenalkan diri dari Irak, meskipun sebenarnya berasal dari wilayah Kurdistan, namun lebih banyak yang menyebutkan secara spesifik dari Kurdistan.

Saya sempat agak terperanjat saat mendengar ada yang berasal dari Syiria, karena antara merasa kagum, kasihan, penasaran, campur aduklah pokoknya. Apalagi saat dia diminta memperkenalkan diri dan menceritakan sedikit tentang dirinya, dengan suaranya yang tiba-tiba berubah serak, dan matanya sedikit berkaca-kaca, seluruh kelas terasa lebih tenang dari biasanya, semuanya jadi lebih fokus mendengarkannya. Dia di UK sendiri, dalam rangka menuntut ilmu, karena di negaranya sulit jika ingin mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dengan kondisi seperti ini, namun seluruh keluarganya masih di negara asalnya, termasuk anak-anaknya. Sehingga dia merasa khawatir dan tidak tenang. Dari wajahnya, perempuan itu terlihat sangat tegar, bahkan saat kami berdiskusi kelompok, dia masih bisa tersenyum dan berbicara santai dengan murid yang lainnya.

Selesai memperkenalkan diri, guru kami langsung mengungkapkan rasa empatinya, dan menyemangatinya. Saya sendiri merasa sedikit sesak membayangkan apa yang dia dan keluarganya rasakan. Semoga Allah melindungi keluarganya, amin.

Di sela-sela kursus hari ini, ada juga kejadian lucu. Perempuan dari Sudan tiba-tiba memuji cara saya berbicara dalam bahasa Inggris, terutama cara pengucapan saya, dia sampaikan pujiannya bla...bla...bla....saya mendengarkan sambil senyum-senyum, selanjutnya dia bilang alasannya "...... because some Chinese people difficult to pronounce English, but you are very good". Nah ini nih yang membuat saya berhenti senyum-senyum karena bingung, "maksud loh??", dalam hati sih tapi. Teman saya yang dari Pakistan langsung nyeletuk "She is from Indonesia, not from China ha3....", sambil tertawa. Nah baru saya ngeh, ternyata dari tadi dia menganggap saya dari Cina to....wkwkwk..... Habis itu, dia cuma say "Sorry". 

Lucu juga ya, sudah ada 2 orang yang mengira saya dari Cina, ada yang lebih parah lagi, teman saya yang lain lagi, dari Kurdistan tiba-tiba tanya ke saya "Can you speak Korean?", spontan saya jawab "Of course not". Saya tanya kenapa kok tanya seperti itu, dengan polos dia jawab "I thought you are from Korea", walah tambah parah nih orang....

Kembali ke setting hari Rabu. Kursus conversation hari itu kegiatannya adalah bermain game, yang intinya menjawab pertanyaan secara bergiliran dari kertas yang telah kita ambil secara acak. Ada pertanyaan yang menarik, salah satunya adalah seperti ini. Dimanakah? menurut kalian tempat yang tepat untuk membesarkan anak-anak kalian? Teman-teman diskusi saya dengan mantab memberikan jawaban bahwa dia merasa di Inggris lah tempat yang tepat untuk membesarkan anak-anak mereka. Teman yang dari Sudan memberi alasan bahwa di negaranya kurang aman, masih sering terjadi bentrok antar suku (tribes), masih ada kesenjangan sosial antara suku, tidak setara, sehingga mudah sekali muncul isu-isu yang memicu kerusuhan antar suku tersebut. Kerusuhannya sangat fatal bahkan mengorbankan nyawa, tidak hanya individu, ataupun keluarga, tapi bisa satu kampung habis dalam sekejap jika kerusuhan terjadi, astaghfirullah, ngeri saya mendengarkan ceritanya.

Teman yang lain lagi dari Pakistan memberikan alasan bahwa di UK lebih aman daripada di negaranya. Di sini dia bisa pergi kemana saja, berjalan kaki, meski hanya berdua dengan anak balitanya, aman tanpa rasa cemas, yang hal itu tidak bisa dilakukan di negara asalnya sana. Di UK dia merasa terjamin, karena sekolah gratis, banyak fasilitas yang mudah dijangkau. Demikian menurutnya.

Dalam hati saya masih bingung mau memberikan jawaban seperti apa, untungnya langsung berlanjut ke pertanyaan selanjutnya. Selama 1,5 tahun tinggal di Newcastle, saya masih berpengharapan bisa membesarkan anak saya di Indonesia. Menurut saya di Indonesia, terutama di tempat tinggal saya, pendidikan masih murah dan terjangkau, tempat mengaji banyak, sopan santun masih hal yang dianggap penting, pacaran di muka umum masih dianggap tabu, suasana Ramadhan masih sangat kental, silaturahmi antar tetangga masih sangat hangat, masih banyak lapangan tempat bermain-main, banyak anak tetangga untuk diajak bermain bersama-sama, kebiasaan berkunjung dari tetangga yang satu ke tetangga yang lain, dan lain-lain. Masih banyak alasan untuk tetap membesarkan anak di Indonesia.

Banyak hal positif yang saya temukan dari negara tercinta Indonesia, itulah salah satunya manfaat atau efek samping dari tinggal di luar negeri meski hanya untuk sementara waktu. Saya menjadi lebih banyak lagi menemukan hal-hal yang indah yang tidak dimiliki oleh negara lain. Tinggal kita mensyukuri nikmat dan menjaga apa yang telah Allah anugerahkan kepada negara kita, perdamaian, setidaknya Indonesia tidak sedang dalam kondisi berperang, rukun meski terdiri banyak suku, masjid dan sekolah-sekolah Islam yang melimpah, cuaca yang selalu nyaman sepanjang tahun, bunga dan buah selalu tumbuh sepanjang musim. MasyaAllah, nikmat mana lagi yang kita dustakan?

Olahan Soun Pandan Kukus


Sebenarnya saya tidak sengaja membuat camilan yang satu ini, berhubung di rumah ada soun yang tidak jadi saya gunakan sebagai pendamping soto ayam maka saya mencoba mencari-cari resep yang mengandung soun ataupun bihun. Banyak sekali resep yang saya temukan, rata-rata bihun goreng. Akhir-akhir ini saya sedang ingin menikmati camilan yang manis-manis dan tidak mengandung minyak. Alhamdulillah akhirnya nemu resep soun yang diolah dengan cara dikukus, sayangnya saya lupa apa nama sebenarnya olahan soun kukus yang satu ini. Selain itu, berhubung saya modifikasi sendiri resepnya, maka saya putuskan untuk menamai sendiri resep ini.

Cara membuatnya sangat mudah dan bahan-bahannya sederhana dan mudah didapatkan. Bahan-bahan yang diperlukan untuk resep ini antara lain:

  • 4 bungkus kecil soun
  • 1,5 cup susu cair
  • 1 cup gula pasir atau sesuai tingkat rasa manis yang diinginkan
  • 1 sendok teh essence pandan
  • 2 sendok makan tepung jagung
  • 1 cup jagung pipil
  • daun pisang atau plastik untuk membungkus adonan
Cara pembuatan:
  1. Rendam soun dalam air panas selama kurang lebih 10 menit atau sampai soun empuk. Tiriskan dan sisihkan.
  2. Rebus susu, tepung jagung, jagung pipil gula, dan essence pandan, aduk rata hingga mendidih dan agak mengental. Angkat.
  3. Campurkan soun dengan larutan susu tersebut, aduk rata, sambil potong kecil-kecil soun menggunakan alat pengaduk hingga membentuk adonan.
  4. Bungkus adonan menjadi bagian kecil-kecil seperti kue nagasari atau sesuai selera menggunakan daun pisang, atau jika tidak ada bisa menggunakan plastik.
  5. Kukus adonan selama 15 menit.
Soun bisa kita dapatkan di toko-toko Cina, namun saya beli di salah seorang teman saya yang berjualan aneka macam dagangan ala-ala Indonesia, alhamdulillah rumahnya juga dekat, masih 1 blok. Jadi saya tidak terlalu kesulitan kalau sedang kangen dengan sesuatu yang berbau Indonesia. Daun pisang sebenarnya bisa juga dibeli di toko Cina tapi karena menurut saya masih bisa diakali dengan cara lain yang lebih praktis dan murah maka saya tidak memerlukannya. Kalau jagung pipil bisa ditemukan di toko swalayan mana saja, saya biasanya beli yang beku harganya 1 kg berkisar £1.00, ada juga yang kalengan dan biasanya rasanya lebih manis daripada jagung pipil beku, harga tentu saja ada sedikit perbedaan, agak lebih mahal sedikit.

Rasa makanan ini manis dan lembut, jagung manis semakin membuat rasa makanan ini terasa manis dan segar. Susu cair bisa diganti dengan menggunakan santan, sedangkan untuk bahan pendampingnya selain menggunakan jagung pipil juga bisa menggunakan buah nangka yang dipotong kecil-kecil. Selamat mencoba, bisa juga buat usaha lho. Saya membayangkan kalau kue ini diberi pewarna makanan warna merah, dan menambah sedikit vanili, hemmmm pasti tampilan, dan aromanya akan terasa lebih segar dan menggoda untuk disantap. Saya kira kalau dibungkus menggunakan plastik akan lebih menarik karena keindahan makanan lebih terekspos daripada kalau dibungkus dengan pisang. Pastikan plastik yang digunakan aman bagi kesehatan. Emmm...kalau dicetak dalam cetakan kue apem, mungkin lebih cantik lagi ya....tinggal bungkus pakai plastik kalau kue sudah dingin. Jadi tidak sabar untuk berkreasi lagi.

Hari Pertama Ranger Club Junior


Beberapa hari yang lalu saya menemukan foto ini di facebook. Ini adalah foto saat anak saya mengikuti kegiatan Ranger Club, salah satu bentuk kegiatan dari proyek Greening Wingrove. Kegiatan ini dikelola oleh relawan-relawan. Dan hari Selasa kemarin adalah hari pertama kegiatan dilaksanakan. rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan setiap hari selasa sore jam 4 sampai jam 6, dan akan berlangsung selama 6 bulan.

Kesan awal tentang kegiatan ini menurut saya kurang lebih sama dengan kegiatan outdoor yang dilakukan oleh NUSU kalau tidak salah kepanjangan dari Newcastle University Student Union, yaitu pengenalan alam kepada anak-anak, dan permainan-permainan di area terbuka. Saat ini anak saya tidak lagi mengikuti kegiatan di NUSU jadi menurut saya sangat beruntung sekali ada kegiatan semacam ini di Nunsmoor Park yang lokasinya dekat dengan rumah dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki kurang lebih selama 10 menit.


Hari pertama ini kegiatannya adalah mengenal tanaman. Anak-anak diajari bagaimana cara menanam biji di pot dengan benar. Pertama isi pot dengan tanah yang telah disediakan, tanahnya seperti kompos teksturnya dan dalam wadah karung. Maklum di sini tidak begitu ada banyak tanah yang bisa diambil begitu saja dengan mudahnya sehingga tanah pun harus beli di toko. Setelah pot terisi tanah, buat lubang di tanah dengan menggunakan 4 jari. lalu masukkan biji ke dalam lubang tersebut. Kali ini anak saya memilih biji Coriander untuk ditanam. Kemudian tutupi biji dengan tanah lalu beri sedikit air, selesai sudah proses menanam.


Berikutnya anak diajak untuk bermain dengan clay, bentuknya seperti semen basah, dan berwarna abu-abu. Anak-anak dibebaskan untuk membuat kreasi apapun, kebanyakan anak membuat binatang seperti kupu-kupu, kumbang, lebah, capung, ulat, dan lain-lain. Mereka memadukannya dengan ranting sebagai kaki-kaki serangga, dan bunga sebagai hiasan pada sayp kupu-kupu. Senang sekali melihat hasil kreasi anak-anak, bagus-bagus sekali. Setelah dibentuk, clay ini harus dijemur agar kering dan mengeras.


Kegiatan selanjutnya adalah, anak-anak diminta mengumpulkan ranting-ranting kecil yang patah di tanah, lalu membuat rumah binatang. Mereka dibebaskan berkreasi dengan model seperti apa saja, sesuai dengan pengetahuan dan imajinasi masing-masing anak. Ada yang menata ranting-rantingnya seperti bentuk api unggun, ada juga yang membentuknya seperti rumah manusia, ada ruang tamu, ruang tengah, ruang tidur, pintu, dan jendela he3....


Sebebanrnya ada kegiatan satu lagi hari itu, berhubung anak saya sudah tidak begitu semangat, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Acara hari itu sangat santai, anak dibebaskan memilih kegiatan apapun yang mereka sukai sesuai dengan alat yang telah disediakan oleh relawan, dan jika anak sudah lelah, maka dibebaskan atau diperbolehkan untuk pulang terlebih dahulu. Semoga minggu depan bisa bergabung lagi.


Acara ini baru diadakan tahun ini, dan memilih waktu mendekati musim panas, karena siang hari sangat panjang sehingga saat anak puang sekolah jam 3 pun masih ada waktu bermain. Saat pulang jam 6, suasana masih sangat terang benderang, matahari masih bersinar. Dan saat sekarang ini jadwal sholat Magrib memang jatuh sekitar jam 09.07 malam. Jadi bisa dibayangkan sendiri, jam 8 malam suasananya masih seperti jam 4 sore an. Beda lagi kalau musim dingin, Magrib bisa jam 4 sore, jadi pulang sekolah rasanya ingin segera istirahat dan tidur.

Selasa, 13 Mei 2014

Catatan Sore


Alhamdulillah akhirnya bisa bercengkrama dengan lepi juga jam segini. Kalau pekerjaan rumah sudah beres, rasanya pikiran menjadi plong. Hari ini rasanya saya sangat bersemangat sekali untuk mengunjungi dapur, bukan untuk masak yang serius sih, hanya ingin sedikit bersenang-senang di dapur saja.

Pagi hari saya terpikir untuk membuat kue kering yang bernama keciput, kue khas Mojokerto, di sana disebutnya kue rotan. Sebelumnya saya sudah pernah satu kali membuat kue ini, tapi hasilnya keras dan perlu usaha yang luar biasa untuk mengunyahnya. Meski demikian, keciput itu habis juga lho. Karena itulah saya merasa penasaran untuk membuat kue ini lagi, berhubung masih punya wijen juga di dapur. 

Kali ini saya ingin mencoba resep yang lain, siapa tahu lebih berhasil dan tidak keras. Saya putuskan untuk untuk memakai resep NCC. Pagi itu saya dibantu oleh baby Zahra lho, dibantuin ngobrol maksudnya he3.... Saya menguleni adonan sambil mengajak ngobrol Zahra yang sedang duduk di car seat sambil memegang mainannya. Begitu melihat adonan yang saya pegang, langsung diletakkannya mainannya, dan mulai teriak-teriak sambil tangannya mencoba meraih-raih adonan di tangan saya. Tidak saya kasih karena khawatir dia masukkan ke dalam mulutnya, eh....malah tantrum sambil mengangkat-angkat kaki dan pantatnya, sambil mulutnya menirukan suara motor yang di gas, eemmmm....emmmmmm.....dengan suara seraknya dari tenggorokan. Saya tertawa saja melihat ekspresinya yang lucu,eh...diketawain ternyata semakin kenceng gas nya ha3......

Zahra kembali bermain dengan mainannya, saatnya saya membentuk adonan menjadi bulat-bulat kecil lalu digulingkan di atas wijen yang sudah saya letakkan di atas piring. Terus goreng adonan satu-persatu. Begitu agak kecoklatan, keciput saya angkat, lalu ditiriskan. Alhamdulillah kali ini hasilnya lumayan memuaskan, lumayan renyah, dan sama sekali tidak keras. Oiya kali ini saya membuat versi keciput pandan, jadi kuenya berwarna hijau dan beraroma pandan.

Hasilnya tidak banyak sih tapi lumayan untuk obat kangen dengan kue yang satu ini, dua kali goreng,dua kali pula langsung habis he3...alhamdulillah. 

#Subhanallah, kaget tiba-tiba ada kilat dan suara gemuruh di langit, tumben Newcastle cuacanya seperti ini. Allahuakbar kilat lagi, kali ini lebih terang.Tutup jendela dulu, biar tidak terlalu ngeri.

Sorenya saya terpikir untuk membuat cilok berisi udang kering, kali ini inspirasinya datang dari teman saya. Dulu pernah main ke rumahnya, dan dibikinkan cilok isi udang kering itu, emmmm hasilnya enaaaak sekali, masih terbayang-bayang.

Tapi hari ini belum kesampaian karena saya harus memasak sayur untuk besok terlebih dahulu, supaya pagi harinya tidak terburu-buru. Sore ini suami request soto, berhubung bumbu soto instan habis, akhirnya googling resep.

#Tiba-tiba hujan deras disertai gemuruh di langit. Kilat sudah tidak terlihat karena kelambu jendela kamar sudah saya tutup. Abi dan Ara sudah lelap di samping saya.

Kali ini saya ingin resep soto ayam lamongan karena teringat masa-masa dulu bersama suami sering mangkal di warung soto Lamongan di Surabaya, hemmm that was very romantic (nah kan....jadi senyum-senyum sendiri). Saatnya menyiapkan bumbu-bumbu, suami juga bantuin lho, potong-potong kentang untuk kentang gorengnya.

Kentang goreng sudah siap, sekarang goreng kerupuk dulu, ada request dari Ara untuk goreng krupuk bawal lagi buat sarapan besok pagi. Baru lanjut bikin sotonya. Semua bumbunya hanya saya rajang kecil-kecil, tidak saya haluskan,, biar praktis saja. Kemiri, jahe, dan kunyit, saya pakai yang bubuk, yang biasanya dijual di swalayan-swalayan. Jadi soto bumbu cemplung-cemplung (bahasa Jawa, artinya tinggal masuk-masukin).

MasyaAllah, aromanya luar biasa, saya sendiri kaget lho dengan aroma masakan saya. Aromanya mengingatkan saya pada soto yang dijual di warung-warung dekat rumah, langganan suami saya saat di Malang. Suami pun datang ke dapur dan bilang kalau aromanya sangat sedap. Alhamdulillah, rasanya pun tak kalah nikmat. Baru kali ini saya membuat soto ayam dengan aroma sekuat itu. Aroma yang mengingatkan kampung halaman itu sangat membuat saya bahagia. Eh...saya makan dulu ya he3....

Di sela-sela makan, ada pesan masuk melalui WA, masyaAllah ternyata dari teman saya yang ada di Malang. Di Indonesia tentu saja sudah jam 12 malam, tapi dia belum tidur, katanya baru saja ada pekerjaan, dan baru sampai rumah. Di rumah pun dia melanjutkan pekerjaannya. Teman saya yang satu ini memang pekerja keras, single mum dengan 1 anak perempuan seusia anak saya. Setelah ngobrol dan kangen-kangenan, dia pun pamit hendak istirahat. Dalam hati saya berdoa semoga Allah SWT selalu melimpahkan kebahagiaan pada sahabat saya dan anaknya, amin.

Besok semoga rencana membuat ciloknya berjalan dengan lancar, eh...jadi ragu soalnya besok sore ada rencana mengantar anak ke Nunsmoor ikut Ranger Club di sana. Hemmm wallahualam.

#Mmuah buat gadis kecilku dan abinya