Kamis, 22 Mei 2014

Empek-empek Kapal Pinisi dan Somay Kepompong


Membiasakan anak agar suka makan sayuran adalah tantangan tersendiri bagi saya karena saya sendiri bukanlah pencinta sayuran sejati. Semasa kecil saya pun teramat sulit untuk menyentuh sayuran, saya bisa makan lahap hanya dengan nasi, garam, dan krupuk, atau nasi, dan kecap saja, terkadang nasi dengan lauk ikan pindang, jika ada sayuran, maka biasanya sayurannya akan terdampar di pinggiran piring.

Jadi saya maklum sekali jika anak saya kemudian kurang menyukai sayur karena saya tidak tega memaksanya untuk menyukai sayuran. Biasanya suami saya yang rajin mendorong anak saya untuk makan sayur karena suami saya memang pencinta sayuran sejati, jadi tega-tega saja saat memaksa anak untuk memakan sayuran. Buka memaksa sih tapi membujuk tepatnya.

Suami pun mendorong saya untuk memasak menu-menu kesukaan anak saya dengan disisipkan sayuran di dalamnya. Karena anak saya suka empek-empek dan somay maka saya buatlah kombinasi keduanya dengan menambahkan sedikit sayuran.


Yang pertama adalah empek-empek kapal selam. Anak saya suka empek-empek yang direbus alias tidak perlu digoreng. Alhamdulillah anak saya secara alamiah tanpa saya paksa-paksa atau bahkan saya beri contoh sekalipun lebih menyukai sesuatu yang direbus atau di kukus, juga tidak begitu menyukai garam. Empek-empek yang saya pilih resepnya adalah empek-empek kapal selam yang di dalamnya ada isi telur ayamnya. Cara membuatnya sama persis seperti yang ada pada resep-resep kebanyakan, hanya telur kocok yang diisikan saya tambahkan parutan wortel, lalu diaduk rata dan diisikan ke dalam adonan empek-empeknya. Makanya disebut empek-empek pinisi karena isinya tidak sama dengan empek-empek kapal selam he3...ngarang saja sih dan terinpsirasi juga dengan acara masak.tv.


Resep yang kedua saya memilih membuat somay sayur. Biasanya somay sayur itu menggunakan kol atau kubis, ataupun pare. Nah berhubung di kulkas yang ada adalah romaine lettuce yang daunnya seperti sawi putih namun lebih panjang dan berwarna hijau, maka saya menfaatkan itu. Yang jelas fungsi utamanya sama, yaitu untuk membungkus adonan somay. Berhubung bentuknya seperti kepompong, dan anak saya sedang mempelajari tentang serangga, jadilah anak saya memberi nama pupa somay, atau somay kepompong he3...

Alhamdulillah misi menyusupkan sayuran ini berhasil dengan sukses, terbukti anak saya mau memakan somay dan empek-empek sekaligus sayurannya. Capek dan pegal saat memasak rasanya berkurang sudah saat melihat anak makannya lahap. Besok berfikir lagi untuk menentukan menu selanjutnya. Enaknya masak apa ya....Mumpung lagi semangat memasak he3...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar