Beberapa minggu lalu, saya diundang oleh seorang teman dari Kurdistan (bagian dari negara Irak) yang sedang mengadakan acara aqikahan untuk kelahiran putri keduanya. Acara diadakan di masjid Irak yang ada di Newcastle, lumayan dekat dari rumah saya sebenarnya, dengan catatan kalau tanpa nyasar, karena pas berangkat, pakai acara nyasar he3.... Alhamdulillah sampai juga di tempat tujuan.
Sesampainya di sana, acara belum dimulai, jadi kami ngobrol-ngobrol terlebih dahulu. Kebanyakan yang datang pastilah orang-orang Irak atau Kurdistan yang juga sedang belajar di Newcastle, kecuali saya dan beberapa teman saya yang dari Indonesia. Kami kenal dengan teman ini dari tempat kursus bahasa Inggris, juga suami teman saya ini satu school dengan suami saya, dan mereka saling kenal.
Teman saya yang satu ini sangat baik, dia ramah, dan selalu menyapa saat bertemu, kalau duduk bersebelahan di tempat kursus, biasanya kami ngobrol panjang lebar. Selain itu, dia juga membantu saya dengan soal-soal numeracy anak saya, dia suka dengan pelajaran numeracy dan senang sekali membantu saya yang kesulitan dengan vocab numeracy di UK.
Setelah ngobrol dan berkenalan dengan pengunjung di acara itu, tibalah saatnya makan-makan. Mereka menata plastik di atas karpet untuk tempat makanan agar tidak mengotori karpet karena di dalam masjid dan tempat sholat jadi kebersihan harus selalu terjaga.
Nah saatnya hidangan dikeluarkan, ada sup yang berwarna merah, nasi yang di atasnya ada taburan seperti bihun yang berwarna coklat, salad, dan daging kambing dengan bumbu kuning. Saya suka rasa sup merahnya, terasa manis dan segar, sedikit ada rasa masamnya. Mereka bilang kalau itu namanya sup okra, begitulah kira-kira penulisannya. Nasinya mirip nasi uduk rasanya, tapi tidak terlalu manis.
Kita semua makan bersama-sama, anak-anak juga makan dengan tertib, mereka semua tampak menikmati hidangan yang disediakan. Minumannya ada air putih, jus, dan coca cola. Setelah selesai, semua dirapikan, plastik digulung, dan karpet dibersihkan.
Setelah semua rapi dan bersih, barulah acara dimulai. Acaranya semacam ceramah dengan bahasa Kurdistan, karena saya tidak mengerti, maka saya ngobrol saja dengan teman-teman lain/. Kebetulan ceramah yang mengisi laki-laki dan tidak di area yang sama dengan area perempuan, kami menonton penceramahnya melalui layar televisi yang sudah tersambung dengan kamera di ruangan laki-laki.
Tiba-tiba salah seorang teman menawari saya teh Kurdistan. Saya suka sekali teh ini, sebelumnya saya sudah pernah merasakan teh tersebut, jadinya saya percaya diri untuk meminta satu gelas penuh. Rasanya kurang lebih sama dengan teh yang berasal dari Indonesia, beraroma melati tapi aromanya tidak sekuat teh Indonesia. Hemmm nikmatnya teh panas, sangat pas diminum setelah mengkonsumsi daging kambing yang aromanya nempel di mulut.
Menjelang magrib, kami meminta pamit, oiya tidak lupa kami berfoto-foto bersama sebagai kenangan, juga sama bayi perempuannya yang bernama Hanar, artinya buah delima, bagus ya namanya. Sebenarnya acaranya belum selesai, penceramah masih sibuk berceramah, karena khawatir hari mulai gelap, jadi kami pamit duluan. Alhamdulillah acara aqikahan yang sangat mengesankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar