Sabtu, 17 Mei 2014

Hadist Arbain Nawawi ke-1


Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh, ‘Umar ibn al-Khattab, radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah –Shallallahu alaihi wasallam- bersabda : “Sesungguh semua amal itu tergantung pada niat melakukannya. Seseorang hanya akan mendapat sesuai apa yang ia niatkan. Siapa yang berhijrah karena Allah dan RasulNya, maka hijrahnya untuk Allah dan RasulNya. Siapa yang berhijrah karena mencari dunia, atau perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia niatkan.” Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhory dan Muslim dalam dua kitab shahihnya.

Keutamaan dari hadist ini adalah;

Hadist in merupakan salah satu dari hadist-hadist yang menjadi inti dari ajaran agama Islam. Imam Ahmad dan Imam Syafi'i mengatakan bahwa dalam hadist tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Mengapa demikian? Sebabnya adalah bahwa perbuatan manusia itu terdiri dari hati, lisan, dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi'i bahwa dia berkata; Hadist ini mencakup 70 bab dalam fikih. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata; Hadist ini merupakan sepertiga Islam

Sebab turunnya hadist ini adalah;

Ibnu Mas'ud Radiyallahu'anhu menyampaikan, barangsiapa yang berhijrah menginginkan sesuatu, maka ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan itu.ada seorang laki-laki yang berhijrah dari Mekah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qais, dan bukan dengan niat untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Lalu pria itupun diberi gelar "Muhajir Ummu Qais" yang artinya orang yang berhijrah karena Ummu Qais. Menurut Imam Thabrany, orang tersebut melamar Ummu Qais, namun beliau menolak, kecuali jika pria tersebut mau ikut bersama hijrah ke Madinah.

Pelajaran-pelajaran dari hadist ini adalah;
  • Niat merupakan syarat layak diterima atau tidaknya suatu amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat karena Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Al Quran surat Al Bayyinah ayat 5 yang artinya "Dan mereka tidak diperintah melainkan menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus."
  • Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan letaknya di dalam hati.
  • Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah SWT, dituntut pada semua amal shaleh, dan ibadah.
  • Seorang mukmin akan diberikan ganjaran pahala berdasarkan pada kadar niatnya.
  • Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah atau dibolehkan, namun jika diiringi niat untuk mencari keridhaan Allah, maka akan bernilai ibadah.
  • Yang membedakan antara ibadah dengan adat atau kebiasaan adalah niat. Misalnya saja kegiatan seperti mandi, dan mencuci pakaian, itu merupakan kegiatan yang biasa kita lakukan sehari-hari, namun jika kita berniat untuk menghilangkan hadast besar saat mandi, ataupun untuk menghilangkan najis saat mencuci pakaian, maka kegiatan tersebut merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
  • Hadist tersebut menunjukkan bahwa niat merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.

Lalu bagaimana jika niat dicampuradukkan?

Terkadang kita melakukan sesuatu dengan banyak niat menyertainya, misalnya niat berpuasa, selain untuk menjalankan puasa sunnah juga dengan niat untuk menurunkan berat badan. Ada beberapa niat yang jika dicampuradukkan maka amalannya akan tertolak, salah satunya adalah bersedekah, selain karena niat ibadah, juga untuk mendapatkan simpati masyarakat sekitar. Jika demikian, pelaku ini telah jatuh pada perbuatan riya' dan termasuk syirik yang tersembunyi, karena itu amalannya sia-sia belaka.
Hasanalbana.com menyontohkan kombinasi niat yang dibolehkan, misalnya seseorang yang pergi haji, disamping untuk beribadah juga untuk berbisnis.

Melihat sungguh besarnya efek dari niat dengan diterima atau tidaknya amalan yang kita lakukan, semoga kita bisa menjadi lebih berhati-hati dalam meniatkan segala sesuatu sebelum melakukan suatu amalan, agar apa yang kita lakukan mendapatkan pahala dari Allah SWT, bukan hanya sebuah kesia-siaan belaka.

Sumber tulisan:
  1. http://www.hasanalbanna.com/syarah-hadits-arbain-ke-1-niat-dan-ikhlas/
  2. Qur'an Cordoba Apps

Tidak ada komentar:

Posting Komentar