Selasa, 27 Mei 2014

Berpetualang di Toko Daging Halal


Alhamdulillah di Newcastle banyak toko yang menjual daging halal, mulai dari daging ayam, kalkun, kambing, domba, maupun sapi. Namun tetap saja bagi saya yang belum lama tinggal di sini masih saja menemukan kesulitan-kesulitan saat hendak membeli aneka daging-dagingan ini. Karena banyak hal-hal yang berbeda dan baru bagi saya, belum lagi masalah kosa kata yang bermacam-macam. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membeli daging-daging halal:

Label Halal
Pastikan toko yang kita tuju itu memiliki label atau tulisan halal di depan tokonya, harus itu dan penting. Meskipun di daerah Fenham tempat saya tinggal banyak toko daging halal, tapi ada juga yang tidak. Tidak banyak sih, tapi sebaiknya kita selalu waspada soal daging-dagingan ini, jangan sampai setelah beli, kita baru tahu, akhirnya daging yang terlanjur dibeli kan harus dibuang karena tidak halal.

Jelas dan Keras
Hampir semua penjual di toko daging halal itu berasal dari luar UK, ada yang dari Irak, Pakistan, Sudan, dan lain-lain. Dan tidak semua dari mereka bisa dan mengerti bahasa Inggris dengan baik dan benar karena bisa jadi mereka juga pendatang baru yang masih beradaptasi dan belajar bahasa Inggris. Jadi saat kita membeli pastikan kita mengungkapkan apa yang hendak kita beli dengan suara yang jelas dan keras, kalau perlu tunjuk dengan jari daging mana yang kita inginkan, serta tunjukkan dengan jari juga berapa kilo yang kita butuhkan. Perhatikan juga timbangan, untuk antisipasi saja bila penjual menimbang terlalu banyak, kadang sampai lebih dari 1/2kg. Biasanya penjual akan bertanya tentang kelebihan timbangan ini, mau atau tidak, jika mau, maka penjual tinggal menyesuaikan harganya saja, tapi jika tidak, penjual akan mengurangi daging sesuai dengan yang kita inginkan.

Skin Off / Without Skin?
Di sini kebanyakan orang saat membeli daging ayam tidak mau bagian kulitnya. Awal dulu saat saya beli ayam, tanpa bertanya dulu pada saya, langsung saja kulitnya dilepasin. Saya sempat bingung waktu itu, tapi akhirnya diam saja. Apalagi harga daging ayam tanpa kulit itu lebih mahal daripada ayam dengan kulit, alasannya tentu saja tenaga untuk menguliti ayam itu harus juga dibayar dong. Kulit-kulit ayam itu, begitu terlepas dari dagingnya langsung meluncur ke tempat sampah di bawahnya lho....ihik...ihik... itu yang bikin saya merasa sangat sayang karena anak saya suka makan ayam jika ada kulitnya. Nah setelah belajar dari mengamati pembeli lain barulah saya lebih mengerti dan langsung bilang "with skin", saat memesan daging ayam. Tapi setelah itu saat saya membeli di tempat lain, penjual selalu bertanya sebelum menguliti ayam-ayam itu.Oiya menyampaikannya juga harus jelas lho ya....barusan saya beli ayam dan bilang dengan jelas kalau with skin, eh masih dikulitin juga tuh ayam, spontan saya teriak ke penjualnya, tapi sudah terlanjur separuh lebih yang dikulitin gara-garanya saya keasyikan ngobrol dengan teman yang bertemu di toko itu. Hasilnya tentu saja harus membayar harga ayam lebih mahal untuk ongkos menguliti yang sebenarnya tidak saya inginkan. Nggak asyik kan? Sabar-sabar.....

Cut / Chopped into Small Pieces Please...
Saat membeli daging-dagingan, kita bisa meminta tolong agar daging yang kita beli dipotong menjadi beberapa bagian, entah kecil-kecil, medium, atau potongan-potongan besar sesuai yang kita inginkan. Biasanya penjual akan memotong sebagian lalu menanyakan kepada kita sudah sesuaikah hasil potongannya dengan apa yang kita harapkan atau belum. Kalau yang ini, kita tidak perlu membayar lagi seperti saat menguliti ayam, alias gratis saja, tinggal bilang please.....dengan wajah melas wkwkwk....(becanda). Efek sampingnya kalau minta dipotongkan sekalian adalah, biasanya ada bagian-bagian yang dibuang, terutama pada daging ayam yang sering dibuang adalah bagian ekor atau bahasa jawanya brutu, lalu bagian tulang dada yang biasanya ada darahnya yang jika direbus seperti hati ayam bentuknya, sama sebagian lutut ayam. Saya suka nggak tega kalau melihat bagian-bagian ayam itu terbuang, kalau ekor sih nggak papa soalnya saya juga tidak suka.

Hati, Ampela, dan Jantung Ayam
Kalau di desa saya, membeli hati ayam otomatis sepaket dengan ampela, dan jantungnya, tidak boleh dipisah-pisah, tapi di sini ketiganya dijual terpisah. Jadi bisa tuh beli hati ayam saja tanpa ampela. Atau kalau bikin sambal goreng tinggal beli jantung ayam saja. Kalau di desa saya, penjual bakal marah kalau kita copotin ampela nya, karena mereka khawatir kalau dijual terpisah pasti ampelanya tidak akan laku.

Perhatikan harga
Jika anda termasuk orang yang sangat jeli dengan harga, nah...boleh tu dan wajib kayaknya menghafal harga-harga daging yang kira-kira sering kita konsumsi. Karena di toko yang satu dengan yang lain rata-rata memiliki perbedaan harga, biasanya sekitar 5 sampai 10 pence per kilo nya, tapi ada juga lho yang perbedaannya hingga lebih 50 pence, kalau itu lumayan banget tuh. Apa lagi kalau mau beli banyak, wah perbedaan 5 pence akan sangat terasa sekali. Biasanya setiap toko punya item yang harganya paling murah, misalnya di toko A harga chicken leg nya yang paling murah, di toko B harga beef ribs nya yang paling murah, sedangkan di toko C yang paling murah adalah chicken liver nya, dan lain sebagainya. Asal mau keliling saja he3.... tapi untungnya jarak toko daging halal yang satu dengan yang lain lumayan dekat-dekat kok, jadi tidak apa juga kalau mau keliling karena beli banyak.

Yang Sulit Dicari
Ceker ayam. Bagi penyuka ceker seperti anak saya, atau yang mau bikin mie ayam hmmmm rasanya bagian ayam yang satu ini akan sangat dinanti kehadirannya. Hingga saat ini saya pribadi belum pernah sama sekali melihat ceker ayam di toko-toko daging. Namun teman saya ada juga yang pernah melihat, dan langsung membelinya, katanya harganya muraaaaah sekali. Atau saran teman yang lain, langsung saja bertanya ke penjualnya apakah hari itu punya chicken feet atau tidak. Di sini bagian ayam yang satu itu memang biasanya dibuang dan tidak dimanfaatkan. Hemmmm padahal sudah membayangkan sup cakar ayam slurpsss...... Eh tapi lidah sapi lumayan gampang lho dicari. Ternyata lidah sapi disini lebih laku daripada cakar ayam.

Mungkin cukup itu dulu gambaran soal beli-membeli daging halal. Selamat berpetualang di toko daging halal ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar