Sabtu, 12 April 2014

Belajar dengan Membuat Karya


Hari ini agenda mengisi liburan Ara adalah membuat hasil karya. Berhubung hari ini harus tinggal di rumah karena ada tukang yang datang mengganti radiator yang bocor, jadilah liburan di rumah. Ara membuat karya dan saya menyetrika baju setumpuk yang sudah 2 minggu belum disetrika, nah kan bayangin sendiri deh berapa banyaknya he3....

Saya sebenarnya tidak tahu nama permainan ini apa, tapi begini gambarannya. Ada semacam manik-manik berwarna-warni berbentuk bulat kecil-kecil dengan lubang di tengahnya, trus di tata di atas cetakan yang diinginkan. Cetakannya ada yang berbentuk bunga, anak perempuan, tokoh kartun, dan lain sebagainya. Ada contoh gambar yang bisa diikuti polanya, sehingga anak-anak yang masih kesulitan membayangkan suatu bentuk ataupun warna tinggal mengikuti saja gambar yang disediakan. Setelah selesai, manik-manik itu disetrika di atas cetakannya, jangan lupa dilapisi kertas roti agar tidak lengket di setrikaan. Setelah dipastikan semua bagian sudah tersetrika, manik-manik bisa dilepas dari cetakannya, dan manik-manik itu akan tetap menyatu seperti yang ditunjukkan foto di atas. Bagus ya....

Permainan ini diberikan oleh seorang teman sebelum kembali ke tanah air for good (untuk seterusnya), jadi saya tidak membelinya sendiri, lumayan gratisan dan bermanfaat pula. Karena saya tidak tahu apa nama permainan ini, tapi saya pernah menjumpainya di Wilkinson. Alhamdulillah. Ada banyak hal yang bisa dipelajari melalui pembuatan hasil karya ini, antara lain:
  1. Melatih motorik halus. Manik-maniknya kecil-kecil sehingga diperlukan ketelatenan anak dalam mengambil manik-manik satu persatu untuk diletakkan dalam cetakannya.
  2. Ketelitian, konsentrasi dan kehati-hatian. Saat meletakkan manik-manik diperlukan ketepatan antara warna dengan posisinya agar menghasilkan bentuk atau warna yang diinginkan. Saat meletakkannya pun harus hati-hati, karena jika tidak bisa jadi hasilnya tidak sesuai, atau jika kita banyak bergerak atau bergurau secara tidak sengaja tangan kita menyenggol cetakan bisa mengakibatkan manik-manik yang telah ditata kembali berantakan. Ara berulangkali melakukannya, kadang dia merasa marah atau sedih saat sudah hampir selesai tiba-tiba tangan atau kakinya secara tidak sengaja menyenggol cetakan, dan berantakanlah semuanya, dia harus kembali mengulangi dari awal. Saat itulah orang tua mendorong anak agar tidak lekas putus asa, dan mau mencoba untuk membuat lagi.
  3. Kerjasama. Jika anak sudah selesai menata manik-manik dalam cetakan, maka dibutuhkan orang yang lebih dewasa untuk melakukan hal yang paling akhir yaitu menyetrika manik-manik agar bisa menempel dan bisa dilepas dari cetakannya. Akan sangat berbahaya jika dilakukan anak sendirian, maka disinilah anak dan orang tua melakukan kerjasama agar hasil karyanya selesai.
  4. Sopan santun dan tata krama. Saat anak meminta tolong pada orang dewasa, kita bisa mengajari bagaimana mengungkapkannya dengan baik, dan sopan. Tidak lupa juga mengingatkan untuk selalu mengucapkan terimakasih saat selesai. Selain itu anak-anak diminta melihat situasi saat akan meminta tolong pada orang dewasa, apakah sedang sibuk atau tidak, dan kira-kira bisakah mereka menunggu dan tidak berteriak-teriak untuk meminta bantuan segera datang jika orang yang akan dimintai tolong masih melakukan sesuatu yang lain.
  5. Kemandirian. Tentu saja anak harus menyiapkan sendiri bahan yang diperlukan, kecuali setrikaan dan perlistrikan ya. Dan setelah selesai pun anak diminta merapikan sendiri mainannya seperti biasa.
Permainan tersebut sesuai untuk anak usia 5 tahun ke atas, karena banyak benda-benda kecil yang mungkin bisa tertelan atau terhirup oleh anak-anak yang lebih kecil usianya. Selain itu, ukuran manik-manik yang kecil cocok untuk perkembangan motorik halus anak usia tersebut sehingga bisa bermain mandiri, untuk anak-anak yang lebih kecil akan sangat membutuhkan ekstra pengawasan dan bantuan untuk meletakkan manik-manik dalam cetakan dan mengkordinasikan warna manik-manik untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Ara kebetlan usianya sudah 7 tahun, jadi sudah cukup mandiri dan bisa menentukan warna-warna manik-manik yang dia inginkan tanpa melihat contoh gambar yang diberikan dalam kemasannya. Dia mulai improvisasi sendiri dan memutuskan apa yang ingin dia buat. Satu-satunya yang saya bantu hanyalah menyetrika saja. Semuanya sudah bisa dilakukannya sendiri termasuk mengambil foto dari hasil karyanya, dan saya tinggal memasukkan dan menuliskan dalam blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar