Minggu, 13 April 2014

Empire Cinema, Newcastle


Kemarin, kami sekeluarga menonton film Frozen di sebuah bioskop, yaitu Empire Cinema di Newcastle. Lokasinya di dekat kampus abinya Ara, dan tidak terlalu jauh dari rumah. Frozen sebenarnya bukan film anak-anak terbaru. Kami sengaja menonton film yang lama-lama karena harganya sudah tidak mahal lagi, yaitu £1.25 per orang. Sedangkan untuk film yang terbaru saat ini misalnya Rio 2 harganya masih £8.00 per orang. Nah lumayan kan buat berhemat.

Di bioskop ini memang menyediakan program-program film untuk keluarga yang harganya murah seperti yang saya sebutkan di atas, jadwalnya tiap hari Sabtu dan Minggu. Filmnya khusus anak-anak, ada juga film khusus untuk anak usia 2 tahun ke bawah. Audionya diatur sedemikian rupa agar bayi-bayi yang menonton film tidak terkaget-kaget atau terkejut saat menontonnya. Wah bahkan bayi pun bisa menikmati menonton film di bioskop ya....tidak hanya remaja dan orang-orang dewasa saja yang menguasai bioskop.

Oiya untuk menikmati paket film keluarga, syaratnya adalah membawa anak-anak, idealnya 2 adults, dan 2 children. Pernah suatu saat kami pergi beramai-ramai, saya, suami, dan anak saya, trus teman suami bersama seorang anaknya, plus 1 teman yang sedang kuliah S2. Saat itu yang membelikan tiket adalah teman suami, dia membeli tiketnya 3 dewasa, dan 3 anak-anak, padahal seharusnya 4 dewasa, dan 2 anak-anak kan. Bukan soal harga sih, harganya sama saja, tapi kira-kira boleh nggak masuk ke bioskop kalau tiketnya tidak sesuai. Akhirnya kita memutuskan dicoba saja deh, kalau toh tidak boleh ya sudah.

Sesampainya di sana, kita masuk bersama-sama dengan tiket yang ada, eh alhamdulillah kita diijinkan masuk, mungkin teman saya yang kuliah itu dikira masih under 18 kali ya he3.... Akhirnya kita bisa menikmati film Despicable Me 2 yeeiiii....

Kembali ke cerita yang kemarin. Kami berangkat dari rumah jam 9, sesampainya di sana, kami langsung menuju ke mesin pengambilan tiket. Sebelumnya suami sudah membeli tiket online, jadi kami tinggal mengambilnya dengan no registrasi yang diberikan lwt email. Mesin pengambil tiketnya mirip dengan mesin ATM tapi lebih kecil, kita tinggal mengikuti instruksi yang ada di layar. Setelah tiket keluar, kami masih harus menunggu beberapa saat, karena film masih akan diputar jam 10.20 am.

Penonton yang lain juga sudah mulai berdatangan, mereka kebanyakan anak-anak yang mungkin juga akan menonton film yang sama. Mereka begitu datang langsung antri di depan mesin-mesin tiket itu. Ada beberapa mesin tiket di sana jadi tidak perlu antri terlalu panjang. Oiya baik tiket online maupun tiket yang langsung beli, semuanya melalui mesin, jadi tidak ada penjual tiket di sana. Pembeli harus melayani dirinya sendiri melalui mesin itu.
Menunggu film dimulai

Tak lama kemudian gerbang menuju ke bioskop terbuka, lalu kami semua antri di depan penjaga bioskop. Ada 2 penjaga di sana, untuk semua studio. Kami menyerahkan tiket ke mereka, dan mereka hanya menunjukkan arah di mana letak studio yang akan kita tuju, gitu doang. Setelah sampai di studio yang dimaksud, di sana nggak ada siapa-siapa lho jadi kita harus nyari sendiri tempat duduk sesuai nomor yang ada di tiket. Tidak ada mbak-mbak atau mas-mas yang mengantar dan membantu mencarikan kursi sambil bawa senter kecil. Lagi-lagi mandiri.

Setelah menemukan kursi sesuai nomor, kami duduk tenang sambil menikmati snack yang kami bawa dari rumah. Lalu lalang penonton lain juga mulai masuk ke studio, eh ada beberapa yang membawa bayi juga lho, pakai stroller atau buggy. Saya agak heran saat ada ruang kosong yang tidak ada kursinya, ternyata itu diperuntukkan untuk penonton yang difabel yang menggunakan kursi roda, atau orang tua yang membawa stroller bisa juga diletakkan di sana. Lokasinya di barisan depan dekat screen sehingga tidak perlu naik-naik tangga. Dan dekat dengan pintu keluar, pokoknya studionya dibuat aman dan nyaman buat difabel maupun bayi-bayi yang memakai stroller.

Saat ke toilet ternyata ada 3 jenis toilet, yaitu untuk umum, baby changing, dan orang difabel. Kalau toilet memang rata-rata semua gedung memiliki fasilitas ini. Cuma saya terinspirasi saja, bahwa gedung bioskop pun memberikan kenyamanan bagi semua orang termasuk bayi dan orang-orang yang memiliki kemampuan yang berbeda.

Selama film berlangsung, tiba-tiba ada suara bayi menangis, alhamdulillah tidak ada yang heboh. Saya perhatikan si ibu berupaya menenangkan bayinya, karena belum bisa juga, akhirnya si ibu memutuskan untuk membawa bayinya keluar studio, dan setelah tenang, ibu dan bayinya tersebut bisa kembali ke tempat duduknya semula.

Setelah film selesai, semua penonton keluar studio dengan tenang, begitu juga kami. Ara meminta ditemani ke bagian penyerahan tiket, di sana ada kartu pos yang boleh diambil secara cuma-cuma oleh penonton di bioskop tersebut. Setelah itu kami melanjutkan keluar gedung cinema.
Free Postcards

Tidak ada komentar:

Posting Komentar