Sambil mendengarkan hitam putih yang mengisahkan tentang seorang bocah bernama Farid Hakim, seorang anak berusia 11 tahun, difabel dengan multitalenta yang dia miliki, saya menulis blog ini. MasyaAllah, bocah ini tidak memiliki tangan dan kaki namun bisa berdakwah, berenang, bermain piano, pencak silat, membaca puisi, dan wajahnya selalu menunjukkan keceriaan. Menurut saya dia lah sosok anak sempurna dengan segala bentuk kesempurnaan yang dia miliki.
Dibalik sosok anak yang tegar dan bertalenta ini ada wanita tua yang berjasa memberikan didikan dan dukungan terhadap Hakim. Beliau tidak lain adalah nenek Hakim. Sejak kecil, Hakim dirawat nenek, di ajari dan diikutkan berbagai macam kegiatan seperti les piano.
Yang paling membuat saya kagum adalah kemampuan Hakim dalam berenang. Karena saya sendiri hingga saat ini tidak jago-jago amat berenang, masih suka timbul-tenggelam-timbul-tenggelam, sementara Hakim dengan santainya bermain air dan berenang seolah-olah dia sedang bermain-main di atas kasur yang empuk, MasyaAllah.
Melihat Hakim yang pandai berenang, saya jadi teringat dengan kejadian kemarin. Saya mengantar Ara berenang, karena ikut nyemplung maka otomatis saya juga mengenakan pakaian renang muslim. Asyik menikmati bermain air dengan anak saya, tiba-tiba ada seorang perempuan menanyakan dimanakah saya membeli baju renang muslim seperti itu. Dan dia ingin membelinya juga. Saya jawab kalau baju renang itu saya bawa dari negara saya. Dia mengeluhkan sulitnya mencari baju renang yang serba panjang dan berpenutup kepala jadi dia hanya bisa berenang saat ada jadwal renang khusus perempuan saja.
Panjang lebar kami berbincang, di awali soal topik baju renang hingga ke banyak hal. Hemmm rupanya baju renang ini memicu perkenalan he3..... Jam di sana menunjukkan pukul 10.30 am. Saya segera bergegas merapikan diri karen jam 11.00 am saatnya jadwal renang campur aduk, alias perempuan dan laki-laki. Karena merasa kurang nyaman kalau berenang campur maka saya memilih menyelesaikan bermian-main airnya, selain itu juga sudah mulai kedinginan, karena mulai nyemplung jam 9.00 dan gigi Ara sudah bergemerutuk.
Selesai rapi-rapi, saya duduk-duduk di lobi dekat resepsionis, eh tiba-tiba ada seseorang menanyakan dimana beli baju renang seperti yang saya pakai tadi. Rupanya dia mengamati baju saya juga ya he3..... Dia berencana ingin membelikan baju renang muslim untuk remaja putrinya, biar bisa dipakai berenang bersama teman-teman di sekolahnya sehingga auratnya tetap tertutup. Selama ini dia kebingungan mencarikan baju renang yang cocok untuk anak perempuannya.
Saya jadi mikir nih, jadi selama ini baju renang muslim dengan penutup kepala baru ada dari Indonesia ya? Penasaran juga, masak dari negara muslim lain tidak ada baju renang panjang gitu? Tadi teman yang bertanya satu dari Libya, yang satunya melihat namanya sepertinya berasal dari Pakistan atau Banglades. Wah baju itu harus dipatenkan tuh sebelum di klaim oleh negara lain (trauma sama tempe, batik, rendang, dan masih banyak lagi lainnya yang diakui oleh negara lain).
Jadi kepingin tahu, kalau teman muslim dari negara lain, berenangnya pakai baju apa ya? Yang saya lihat di kolam saat itu mereka pakai yang pendek tapi didalamnya memakai kaos ketat, dan legging. Penutup kepala rata-rata tidak pakai, atau ada juga pakai penutup kepala untuk renang yang memang dipakai untuk berenang itu, pendek hanya menutupi kepala saja, leher masih terlihat.
Ehm....sepanjang jalan pulang, jadi mikir sambil senyum-senyum sendiri. Indonesia memang serba ada ya, gampang pula nyarinya, salah satu bukti kalau orangnya kreatif-kreatif. Jadi makin kangen dan sayaaaang sama Indonesia.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar