Jumat, 21 Maret 2014

Vegetarian? Boleh sih, tapi.......


Beberapa teman saya memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya menjadi vegetarian atau vegan ( maaf saya kurang tahu detail perbedaan antara keduanya). Ada banyak alasan yang meletarbelakangi mereka untuk melalukan itu, misalnya karena alasan kesehatannya sehingga harus mengubah dietnya, ada juga merasa kasihan dengan binatang yang dibunuh hanya untuk dijadikan santapan, sehingga ingin mengubah menu makan agar tidak dianggap sebagai makhluk yang rakus karena memakan segalanya. Membunuh binatang hanya dijadikan sebagai santapan dianggap sebagai wujud dari keegoisan manusia dan kebiadaban terhadap makhluk yang lain, padahal binatang juga sebenarnya ingin hidup lebih lama sama halnya dengan manusia. Itu lah beberapa alasan yang melatarbelakanginya.

#
Saya kemudian jadi teringat tentang tayangan tanya jawab antara dr. Zakir Naik dengan salah seorang penanya yang berlatar belakang Hindu. Penanya bertanya mengapa daging sapi dihalalkan dalam Islam, bukankah daging sapi dapat merugikan kesehatan karena dapat menyebabkan darah tinggi, kolesterol, dan lain sebagainya. Dirinya pun disarankan oleh dokter yang memeriksa kondisi kesehatannya agar menghindari mengkonsumsi daging sapi jika ingin kondisi kesehatannya membaik. Oleh karena itu dia lebih setuju dengan nilai Hindu yang tidak mengkonsumsi daging-dagingan.

Dr. Zakir Naik memberikan jawaban berdasarkan surat Al-Maidah ayat 88, berikut ini arti dari ayat tersebut

"Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya."

Di sini beliau memberikan penjelasan bahwa rejeki yang dimakan hendaklah yang halal dan baik(toyyib). Halal dan baik ditekankan oleh beliau harus selalu berdampingan, tidak boleh dipisah. Daging sapi dihalalkan untuk dikonsumsi, namun harus dipertimbangkan dengan kondisi individu yang bersangkutan, apakah daging sapi tersebut akan memberikan kebaikan atau malah keburukan bagi yang bersangkutan? Jika ternyata mengkonsumsi daging sapi malah menjadikan kondisi kesehatannya menurun berarati daging sapi ini tidak baik bagi dia. Dalam kasus ini daging sapi adalah sesuatu yang halal, namun tidak baik bagi kesehatannya, berarti tidak mencapai syarat makanan yang bisa dikonsumsi bagi dia karena hanya memenuhi satu hal saja yaitu kehalalannya saja, padahal di Al Qur'an adalah halal dan baik.

Beliau melanjutkan lagi penjelasannya. Jika daging sapi ini tidak baik bagi diri dan kesehatannya, namun hal itu belum tentu berlaku bagi orang lain. Bisa jadi daging sapi haram untuk orang tersebut dikarenakan alasan medis, namun tetap halal dan baik bagi orang lain yang tidak memiliki masalah kesehatannya jika mengkonsumsi daging ini.

##
Tafsiran Surat Al-Maidah ayat 88
sumber : 
http://attaqwakemanggisan.wordpress.com/2010/04/01/tafsir-surat-al-maidah-ayat-88-%E2%80%93-89/
Ini merupakan perintah Allah subhanahu wata’ala kepada kita manusia agar makan makanan yang halal dan baik. Halal dari aspek hukumnya dan baik dilihat dari substansinya.   Ada juga yang menterjemahkan bahwa “Halal” artinya boleh dan ‘thoyyib” (baik) adalah yang bergizi. Makanlah olehmu makanan yang dibolehkan oleh agama dan mengandung gizi yang baik.
Dan bertaqwalah kepada Allah, maksudnya : Jaga dan peliharalah dirimu dari perbuatan yang Allah tidak suka. Siapakah Allah ?  Ialah yang kamu semuanya beriman kepada-Nya.    
Jadi ayat 88 ini mengandung dua pesan dari Allahsubhanahu wata’ala :
  1. Makan-minumlah apa yang di-rezki-kan Allah kepada kita manusia,  yang halal dan bergizi.
  2. Bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala.
Dalam Tafsirnya Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili menjelaskan ayat 88, bahwa Allahsubhanahu wata’ala telah memberikan rezki  kepada manusia   untuk dinikmati, yaitu berupa makanan, minuman, pakaian, kendaraan, dst, nikmatilah itu, jangan kamu mengharamkan apa yang sudah Allah berikan kepadamu.

Selain Al Maidah ayat 88, juga ada ayat 87 yang masih berkaitan, berikut arti dari ayat tersebut.

Al Maidah ayat 87

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah ahalalkan bagimu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Tafsiran dari ayat ini adalah sebagai berikut:

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengharamkan makanan dan minuman yang baik dan telah Allah halalkan bagi kalian, termasuk menikahi wanita sehingga kalian merasa sempit atas sesuatu yang telah diluaskan Nya. Janganlah melewati batasan-batasan yang telah diharamkanNya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melebihi batas.

Tafsiran ayat tersebut saya ambil dari Qur'an Cordoba


Di dalam tafsiran tersebut jelas bahwa kita tidak diperbolehkan mengharamkan apa-apa yang telah Allah halalkan bagi kita. Oleh karena itu seseorang boleh saja memutuskan untuk memilih dietnya masing-masing termasuk menghindari aneka makanan hewani, namun harus lebih berhati-hati dalam meniatkannya. Bukan karena mengharamkannya melainkan lebih karena makanan tersebut dianggap tidak toyyib bagi tubuh dan kesehatannya, dan bukan pula karena meniru ataupun mencontoh gaya hidup suatu kelompok tertentu sehingga terjerumus dalam sikap berlebih-lebihan. Wallahualam, semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar