Tahu Isi Traditional Tofu

Penampakan Tahu Isi

Alhamdulillah hari ini berhasil juga membuat tahu isi. Gara-garanya beberapa hari lalu salah seorang teman berjualan tahu isi dan rasanya enak sekali, jadi rasa inginnya masih belum terpuaskan. Jadinya masih kepikiran he3....

Kali ini bahan dasarnya bukan dari tahu matang, tapi dari tahu mentah, saya beli traditional tofu yang memang lebih mudah di dapat, dan lebih murah harganya daripada tahu yang sudah matang. Tapi tahu ini tidak bisa kering meskipun sudah digoreng lama, jadi ya saya pakainya mentah saja. Namanya juga percobaan. Baiklah saya mulai saja menyiapkan bahan, dan menjelaskan cara membuatnya. Karena hari ini belum waktunya belanja, jadi bahan isi saya korek-korek saja seadanya di kulkas sambil menghabiskan isi kulkas.

Bahan utama:

• Traditional tofu
• Minyak untuk menggoreng dan menumis bahan isi

Bahan Isi:

• Wortel dipasrah saja biar lebih praktis
• Spring cabage dirajang halus
• Spring onion dirajang juga
• Bawang merah
• Bawang putih
• Garam
• Gula
• Merica

Bahan Pencelup:

• 6 sdm terigu
• 3 sdm tepung jagung
• Garam
• Merica
• 1 butir telur
• Air secukupnya

Cara pembuatan:

1. Belah tahu menjadi 2 bagian, lalu belah tengahnya tapi tidak sampai putus, hanya agar bisa dimasuki adonan isi saja, sisihkan
2. Stir fry semua bahan isian hingga sayurannya layu dan matang, sisihkan
3. Buat bahan pencelup dengan cara mencampurkan tepung terigu dan tepung jagung, tambahkan merica, garam, dan telur, aduk hingga rata, tambahkan air sedikit demi sedikit agar menjadi adonan. Jangan terlalu encer agar adonan bisa menempel pada tahunya.
4. Masukkan bahan isian ke dalam tahu, lalu celupkan dalam adonan pencelup, goreng dengan minyak banyak dan panas, gunakan api sedang agar penggorengannya meresap ke dalam.
5. Angkat jika warna tahu sudah kuning keemasan. 
6. Letakkan di atas tisu atau kertas yang menyerap minyak karena tahu cenderung menyerap minyak jika digeoreng.
7. Sajikan dengan cabe rawit atau saos sambal.

Kebetulan hari ini cuacanya agak dingin, meski sudah ada panas matahari, namun suhu masih 10 derajat celcius. Suasana seperti ini menurut saya sangat cocok dan pas untuk menikmati gorengan dan kopi susu panas kapanpun, entah mau pagi, siang, sore, malam, karena hawanya selalu dingin. Cuaca dingin juga selalu membuat saya merasa lapar, tapi bukan ingin makan, melainkan ingin menikmati camilan saja, selain itu memasak membuat saya banyak bergerak, berdekat-dekatan dengan kompor, nah 2 hal itu akhrinya cukup mampu menghangatkan badan saya.

Selamat mencoba resep saya, semoga suka :-)