Senin, 16 Februari 2015

Pertunjukan Terompet di Sekolah

Umi belajar memegang terompet
 
Kurang lebih sebulan yang lalu, sepulang sekolah, Ara memberikan undangan dari sekolah untuk mendatangi assembly. Pertunjukkan yang akan ditampilkan kali ini adalah pertunjukan music terompet. Saya agak heran karena sebelum-sebelumnya saya merasa tidak pernah mengikutkan Ara ke dalam klub terompet, tapi kok tiba-tiba tampil?  
 
Ternyata ini adalah klub wajib untuk seluruh murid di year 3. Lha terus latihannya kapan? Perasaan beberapa bulan ini pulangnya sama seperti hari biasa. Maklum saja, biasanya kalau ada klub sekolah, pulangnya satu jam lebih lambat. Ara menjelaskan lagi kalau klub ini latihannya setelah makan siang, jadi tidak ada tambahan jam untuk latihan terompet. "Oh...begitu", gumam saya.
 
Jadi penasaran saya, melihat bagaimana nanti anak saya tampil memainkan terompet. Sebelumnya saya membayangkan terompet-terompet yang pernah saya lihat di tv-tv itu, ternyata bukan. Anak-anak memainkan terompet khusus anak-anak, gurunya bilang kalau itu namanya "pocket trumpet" alias terompet saku. Ukurannya pun mungil sesuai ukuran tangan anak-anak.
 
Saat anak-anak tampil sungguh luar biasa, antara seru, tegang, dan lucu. Tegang karena beberapa anak terlihat kesulitan meniup terompet, dan lucu karena suara yang dihasilnya ada yang kuat dan keras, tapi ada pula yang lirih atau sekedar bunyi "pet...pet...berebet" hehehe...namanya juga anak-anak. Wajah mereka pun beraneka macam, ada yang terlihat santai dan menikmati, meniup terompet sambil menggoyangkan kepala dan badannya, ada juga yang terlihat tegang, matanya menatap tajam ke arah gurunya, serius sekali.
 
Selesai tampil para penonton, para wali murid maksudnya, bertepuk tangan sangat meriah sebagai bentuk penghargaan bagi para murid dan tentunya guru yang telah mengajarkan music terompet pada anak-anak. Dengan demikian anak-anak mendapatkan pengalaman bagaimana rasanya memainkan sebuah alat music. Dari kegiatan ini juga dapat menggali minat dan potensi anak di bidang music.
 
Anak-anak juga diberi waktu untuk berfoto bersama terompetnya sebagai kenang-kenangan bahwa mereka telah berhasil tampil dalam sebuah pertunjukan. Sungguh pengalaman yang sangat membanggakan dan positif sekali bagi anak-anak.

#Ayat hari ini;
Surat Al-Baqarah (Sapi Betina) ayat 61-65:
 
61. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah." Dia (Musa) menjawab, " Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta." Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.
 
62. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Sabiin, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.
 
63. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), "Pegangteguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa".
 
64. Kemudian setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.
 
65. Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang telah melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang hina!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar