Jumat, 03 Oktober 2014

Kebun Mini


Alhamdulillah besok adalah hari Raya Idul Adha, insyaAllah ini hari raya ke-3 yang saya dan keluarga rayakan di Newcastle. Tidak terdengar suara takbir dari masjid seperti biasa terdengar di Indonesia, jadilah saya mendengarkan suara takbir dari Youtube saja, suara saya kecilkan karena anak saya sudah tidur, sedangkan suami saya sedang sholat.

MasyaAllah indah dan damai sekali rasanya menikmati malam ini sambil menuliskan sesuatu di blog. Kali ini saya akan menulis tentang kebun mini saya. Bukan kebun sih sebenarnya, hanya 2 tanaman di pot yang saya letakkan di jendela dapur agar saya bisa menikmati indahnya warna hijau daun ketika saya sedang mencuci piring. Saya lebih suka menyebutnya kebun mini, karena bagi saya adalah hal yang sangat luar biasa memiliki dan merawat tanaman di negara dengan 4 musim ini, dan di rumah yang tidak memiliki lahan. Sungguh prestasi yang luar biasa,

Bayangkan saja, di halaman rumah tidak ada tanah, halaman depan sudah dipaving, sedangkan halaman belakang disemen. Untuk mendapatkan tanah, bukan suatu hal yang mudah, melainkan harus membeli di toko dengan harga yang tidak murah hanya untuk beberapa kilo tanah saja (tidak murah menurut standar saya he3....). Sungguh keadaan yang 180 derajat berbeda dengan di Indonesia. Di sana saya dengan mudah menanam cabe hanya dengan melempar cabe kering di halaman samping rumah, pun juga jika ingin menanam tomat, jahe, kunyit, lempar saja semua di halaman, sesekali disiram, pasti tumbuh subur di sana.

Nah selama di sini, saya tidak kepikiran sama sekali untuk menanam-nanam, hingga datang seseorang dari Greening Wingrove Project ke rumah, mengkampanyekan untuk membuat kebun di halaman rumah selama musim panas. Mereka juga mengundang warga ke sebuah drop in session, di sana akan dijelaskan bagaimana cara menanam yang sesuai dengan suhu di sini plus diberi tanaman dalam pot secara cuma-cuma. Wah pastinya saya mau dong.

Dan ke tempat pertemuan itulah saya membawa diri, di jalan Croydon yang tidak jauh dari rumah saya, cukup 10 menit berjalan kaki santai. Di sana saya disambut dengan baik, dijelaskan bla....bla...bla.....terakhir mereka memberi saya tanaman mint, dan biji chicken peas dalam pot, alhamdulillah. Tapi sayang sekali, chicken peas yang sempat tumbuh dengan subur, kini sudah mengering dan mati, sedangkan mint-nya alhamdulillah masih happy.

Sebenarnya saya masih punya tanaman lain, yaitu 3 pot tanaman anggrek peninggalan keluarga yang menempati flat sebelum saya yang kini sudah kembali ke tanah air. Anggrek ini dulu sempat sekarat, mengering, dan menyedihkan karena saya tidak begitu paham merawat anggrek, lalu setelah saya tempatkan di jendela di dalam kamar mandi, alhamdulillah segar kembali. Awalnya dulu di ruang tamu, lalu saya pindah ke jendela dapur, tampaknya belum pas, dan di kamar mandilah akhirnya anggreknya tumbuh dengan gembira. Banyak tunas-tunas baru yang tumbuh, semoga saja tahun ini berbunga, atau mungkin summer tahun depan, insyaAllah.

Yang di sebelahnya tanaman mint itu adalah daun bawang yang saya beli di pasar, namun saya simpan di pot berisi air agar tumbuh sehingga segarnya lebih tahan lama. Tips ini saya dapatkan dari sebuah artikel yang di share salah seorang teman di sosial media dan saya terapkan di rumah. Jika butuh daun bawang, tinggal ambil saja di pot. Sebenarnya ada cara yang lebih hemat supaya tidak beli daun bawang lagi, yaitu gunakan daun bawang pada bagian hijaunya saja, sedangkan bagian putihnya disisakan saat memotongnya dan tetap dimasukkan dalam pot berisi air, maka daun bawang itu akan tumbuh lagi. Nah setelah tumbuh memanjang bisa dipotong lagi, dimanfaatkan untuk memasak, begitu seterusnya. Mau mencoba? Silahkan....pasti anda akan terkejut melihat hasilnya, juga akan sangat merasa gembira saat berhasil "memanen" nya nanti.


#Ayat hari ini:
Surat Ad-Duha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik) ayat 1-5

  1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
  2. dan demi malam apabila telah sunyi,
  3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,#
  4. dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.
  5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar