Senin, 16 Juni 2014

Tentang Surga dan Neraka


Surga dan neraka sudah tidak asing lagi bagi pendengaran kita. Kedua tempat ini selalu dihubung-hubungkan dengan perbuatan baik dan perbuatan buruk. Siapa yang berbuat baik tentu Allah SWT akan menghadiahinya dengan surga, dan sebaliknya, siapa yang berbuat buruk, Allah SWT akan menghukumnya di dalam neraka.

Kita sebagai umat muslim tentu saja wajib percaya akan keberadaan tempat ini, sebagai salah satu bentuk keimanan kita khususnya rukun iman yang ke-5, yaitu iman kepada hari akhir. Agar semakin kuat keimanan kita, saya akan menuliskan rangkuman tentang surga dan neraka ini yang saya dapatkan dari pengajian ustad Zein di channel Yufid.tv. Berikut kurang lebihnya apa yang beliau sampaikan. Semoga kita bisa mengambil manfaatnya, amin.

Menurut Imam Ahmad, adalah seorang penulis Sulus Sunnah, menyatakan bahwa;
"Surga dan neraka merupakan dua makhluk yang telah diciptakan oleh Allah."

Sebagaimana yang diungkapkan dalam sebuah hadist;
"Aku pernah masuk surga dan aku melihat di dalamnya ada istana"
"dan saya pernah melihat Al-Kautsar"
"Saya pernah menengok dalam surga dan penghuninya demikian dan demikian. Saya juga pernah melihat neraka yang isinya demikian dan demikian."

Imam Ahmad;
"Barangsiapa yang meyakini bahwa surga dan neraka belum diciptakan maka dikatakan telah mendustakan Kitab dan Hadist."

Keyakinan terhadap surga dan neraka ini merupakan keyakinan para ahli sunnah wal jamaah secara ijma' (sepakat). Sedangkan kaum Mu'tazilah atau Qodariyah merupakan sekte nyeleneh dalam Islam yang menentang ahlus sunnah waljamaah. Mereka yang pertama kali memunculkan bahwa surga dan neraka itu belum ada. Mereka menyatakan bahwa surga dan neraka itu nanti diciptakannya saat di hari kiamat. Meskipun sudah banyak dalil yang menyatakan akan keberdaan surga dan neraka tersebut namun mereka memanipulasi informasi-informasi yang ada.

Ada 7 dalil yang menguatkan adanya Surga dan Neraka ini.

  • Surat Ali Imran ayat 133
"Berlomba-lombalah kalian, bersegeralah kalian menjemput ampunan Allah dan bersegeralah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga itu sudah disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa."
  • Surat Al Baqarah ayat 24
"Takutlah kalian kepada neraka, karena neraka itu bahan bakunya manusia dan batu. Neraka itu sudah disiapkan untuk orang-orang kafir."

Kapan Allah SWT menyiapkan neraka? Yaitu sebelum manusia diciptakan. Hal ini sesuai dengan hadist berikut;
Abu Dawud, dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda;
"Ketika Allah menciptakan surga, Dia berfirman kepada Jibril; Pergilah, kemudian lihatlah ia. Jibril pun pergi melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata; Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, tidak satupun mendengarnya, kecuali ingin memasukinya. Namun ia dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai. Dia berfirman; Wahai Jibril, pergilah lalu lihatlah ia. Jibril pun pergi, lalu melihatnya. Kemudian datang lalu berkata; Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, sungguh saya takut tidak akan memasukinya satupun. "Beliau bersabda; Ketika Allah menciptakan neraka, Dia berfirman; Wahai Jibril, pergilah lalu lihatlah ia. Jibrilpun pergi lalu melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata; Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, tidak satupun yang mendengar akan memasukinya. Namun ia dikelilingi dengan hawa nafsu. Kemudian Dia berfirman; Wahai Jibril, pergilah lalu lihatlah. Jibril pun pergi, lalu melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata; Wahai Tuhan, demi keperkasaan Mu, sungguh saya takut tidak tersisa satupun kecuali akan memasukinya."
Hasan shahih

  • Adanya akad jual beli antara Allah dengan kaum muslimin.
Surat At-Taubah ayat 111:

"Sesungguhnya Allah itu membeli dari kaum mukminin yaitu (harta dan nyawanya) dengan surga."

  • Kabar gembira dari Allah SWT untuk kaum mukminin.
Surat Al-Baqarah ayat 25:

" Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, bahwa orang-orang tersebut akan mendapat surga yang dibawahnya itu mengalir sungai."

Surat Al Fusilat ayat 30:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan bahwa: Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Dijelaskan bahwa saat maut menjemput, maka manusia itu akan merasa gelisah dengan 2 hal, yang pertama adalah bagaimana nasib anak-anaknya yang ditinggalkannya, dan yang kedua adalah bagaimana nasibnya di akhirat nanti.

  • Kunjungan Nabi SAW ke surga dan neraka serta cerita beliau tentang isi keduanya saat Mi'roj (dari masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha)
Surat Al-Isro' ayat 1;

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al-Masjidilaqsa, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Surat An-Najm ayat 13-18
13. Dan sesunggunya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain.
14. (yaitu) di Sidratil Muntaha.
15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya,
18. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagiaan tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.

Semoga informasi ini selain menambah keilmuan kita juga mampu meningkatkan keimanan kita semua, khususnya saya pribadi, amin.

Sumber:

  • Ceramah ustad Zein Yufid.tv
  • http://id.wikibooks.org
  • http://quran-terjemah.org
  • artiquran.wordpress.com
  • Al-Quran Bahasa Indonesia Apps
Ayat hari ini:
'Abasa (Bermuka masam) ayat 1-5

1. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
2. karena seorang buta telah datang kepadanya ('Abdullah bin Ummi Maktum).
3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),


Tidak ada komentar:

Posting Komentar