Senin, 30 Juni 2014

Ramadhan Tahun ke-2 di Newcastle


Alhamdulillah ini adalah Ramadhan kedua saya selama di Newcastle. Beberapa hari lalu kabar dimulainya puasa adalah tanggal 28 Juni 2014 yang jatuh pada hari Sabtu. Namun pada Jumat malam kemudian ada pengumuman melalui facebook dari Newcastle Central Mosque yang mengumumkan bahwa tarawih baru akan dilaksanakan pada 29 Juni 2014 yang tepat pada hari Minggu.

Hari Jumatnya saya sudah menyiapkan masakan yang kira-kira bisa disimpan dan dikonsumsi beberapa hari, yaitu gudeg, dan tahu bacem, lumayan banyak. Akhirnya suami memutuskan untuk mengundang salah seorang temannya untuk makan-makan di rumah pada hari Sabtu nya yang kebetulan bertepatan juga dengan hari ulang tahunnya.

Hari Sabtunya saya memasak nasi kuning untuk melengkapi menunya, dan suami saya membuat telur dadar yang bersisi aneka bumbu di dalamnya seperti bawang merah, daun bawang, dan lain-lain. Awalnya saya agak ragu kira-kira bule itu suka nggak ya dengan nasi kuning dan sayur gudeg. Tapi saya teringat bahwa dia itu sering berkeliling ke luar negeri dan mencoba berbagai makanan, dia pun tidak susah untuk mencoba aneka menu baru dari berbagai negara tersebut. Dia juga pernah ke Jakarta dan menikmati beberapa masakan Indonesia di sana. Oke semua sudah siap.

Tak lama tamu datang, suami saya menyiapkan kue ulang tahun ala kadarnya. Dari apa coba, dari selembar roti tawar yang di tancepin lilin kecil di atasnya.  Saat melihat itu dia tertawa lebar, saya pun ikutan tertawa, lha wong saya pun tidak tahu kalau suami bikin "kue" itu. Setelah puas tertawa, dia pun meniup lilinnya dan bercanda "Haruskah ku potong kuenya dan memakannya?", ha...ha...ha....

Selanjutnya acara makan-makan dimulai. Saya tidak ikut bergabung, selain karena masih kenyang habis makan dari pengajian, juga tidak nyaman saja. Biarlah para pria-pria itu berpesta di ruang tamu.Sebelumnya suami menjelaskan tentang menu hari itu. Nasi kuning adalah nasi yang hanya dibuat untuk acara khusus saja di Indonesia, misalnya saat idul Fitri, upacara pernikahan, pesta-pesta, dan lain sebagainya. Sedangkan gudeg terbuat dari buah nangka (jackfruit), yang merupakan makanan khas dari Yogyakarta yang masih bagian dari pulau Jawa. Dia pun mengangguk-angguk sambil sesekali menyela dengan pertanyaan-pertanyaan.

Setelah beberapa jam, dia berpamitan pulang sambil mengucapkan terimakasih, kami pun menjawab dengan "thank you", lalu dia jawab "sama-sama".  Dia pun minta diajari kata be careful, suami bilang "hati-hati di jalan", dia tampak kesusahan menirukannya karena panjangnya he...he...he....

Kami pun kembali ke ruang tamu untuk beres-beres. Eh ternyata dia suka sekali dengan gudegnya lho, dia juga menghabiskan telur dadar suami saya. Alhamdulillah, makanan yang saya masak berkah karena tidak banyak yang tersisa.

Suami bercerita kalau dia agak merasa berat menjalani puasa Ramadhan tahun ini karena memang mendekati puncak summer dan matahari terpanjang jatuh pada 22 Juni 2014, jadi bisa kebayang panjangnya siang hari. Memang untuk berpuasa Ramadhan di negara seperti UK ini agak berat, bahkan untuk penduduk asli seperti teman suami yang satu ini, karena selain lamanya juga suasanya kurang mendukung, semarak bulan Ramadhannya kurang terasa, tidak seperti saat Ramadhan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim di mana toleransi dan dukungan untuk menjalankan ibadah puasa itu sangat terasa. Sementara di sini serasa harus berjuang sendiri.

Semoga Allah memberikan kekuatan dan kemudahan kepada teman suami itu agar puasanya tahun ini lancar dan diberkahi Allah SWT, amin. Ah....jadi kangen suasana Ramadhan di Indonesia.

Ayat hari ini;
Surat 'Abasa (bermuka masam) ayat 32-36

32. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
33. Maka apabila datang suara yang memekakan (tiupan sangkakala yang kedua),
34. pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
35. dan dari ibu bapaknya,
36. dan dari istri dan anak-anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar