Jumat, 06 Juni 2014

Padamu, Suamiku....


Kemarin, tepatnya hari Kamis tanggal 5 Juni 2014 adalah ulang tahun suami. Tahun-tahun kemarin biasanya saya memberi kado kecil untuknya. Namun beberapa hari yang lalu, saat saya tanya kira-kira ingin diberi apa atau dimasakin apa. Suami menjawab jika tidak ingin apa-apa, juga tidak ingin merayakannya. Melihat jawabannya seperti suami sedikit merasa sedih. 

Agak sedih juga sebenarnya mendengar jawabannya, tapi saya harus tersenyum menguatkan diri saya sendiri, dan juga memastikan di hadapannya bahwa saya kuat, agar dia pun kuat. Tapi saya tidak perlu meragukan kemampuannya, suami adalah seorang yang kuat secara batin. Saya selalu bersandar tentang apa pun di bahunya.

Hari itu, kita bertiga, saya, suami, dan anak kami rebahan di atas tempat tidur, berbincang dan bercerita tentang apa saja. Tentang menua bersama, membesarkan anak bersama, mengutarakan rencana kira-kira ingin berapa anak nantinya. Apakah anak pertama kami butuh adik, atau cukup dia semata wayang saja? Bercerita tentang bagaimana kita nanti akan membesarkan anak kami, karena banyak berita-berita yang mencemaskan tentang anak-anak masa kini, dengan pengaruh perkembangan gadget yang tak terhindarkan. Derasnya aliran informasi yang mudah diakses anak-anak, baik informasi yang bermanfaat maupun yang merusak, astaghfirullahaladzim.

Hehmmmmmm, kami menarik nafas panjang, berpegangan tangan, bertekad bulat membagi suka dan duka bersama, mengarungi susah dan senang bersama. Semoga Allah SWT membantu, dan memberi kemudahan kepada kami berdua dalam mendidik anak-anak kami kelak, agar tetap di jalan yang diridhloi Allah SWT. Amin.

Selamat ulang tahun suamiku. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah kepadamu, dan selalu menuntunmu, memberi kekuatan, dalam membimbing dan memimpin keluarga kecilmu. Ya Allah berkahilah sisa umur yang Engkau berikan kepada suamiku, jadikanlah ia hamba yang Engkau sayangi, ampunilah dosa-dosanya, dan selalu tunjukkanlah kepada jalan yang benar. Amin Ya Robballalamin.


#Ayat hari ini:
Surat An-Nazi'at (malaikat-malaikat yang mencabut) ayat 15-20
Mengisahkan tentang Kisah nabi Musa as dan Fir'aun sebagai penghibur bagi nabi Muhammad saw.

15. Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?
16. Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa;
17. pergilah engkau kepada Fir'aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.
18. Maka katakanlah (kepada Fir'aun) "Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan).
19. dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada Nya?"
20. Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.

3 komentar:

  1. cooo cwiiiiiiit....heheehehehe....barokallahulakum....

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuit...cuit...cit...cuit....(lho jadi lagunya Joushua) wkwkwk.....

      Hapus
    2. Btw, tengkyu ya mbak Kiki, map lama balesnya, baru tahu kalau ada komen hehehe....

      Hapus