Kamis, 28 Maret 2013

Puisi - Puisi Ilalang


# TANPA JUDUL

Beranjak tua adalah kehilangan
kehilangan keberanian
semuanya menjadi kecemasan
merasuk ke dalam kalbu
satu persatu

Tak ada lagi spontanitas
tak ada lagi tawa lepas

Beranjak tua adalah keresahan
yang kian hari tak tertahankan
menyeruak ke dalam sudut-sudut fikiran
penuh
mencengkeram

Beranjak tua adalah kegundahan
kebimbangan....
adakah masa depan dalam genggaman?
atau menjadi sesuatu yang terlupakan?


#Rindu

Ya Allah....
dimanakah kepak sayap malaikat Mu?
dimanakah tanda cahaya nya?
kenapa kosong di hadapanku?

Aku yang berdiri disini
memandang berhampar-hampar makhluk
tapi kenapa?
tak kurasakan kehadiran utusanMu?

sepi....
aku di tengah keramaian
semakin asing
di tengah keterasingan

aku yakin
Engkau yang selalu menjangkauku
melimpahkan rakhim Mu
melalui segala ciptaan Mu
risau dan bahagia di tanganMu

Ya Allah izinkan aku
merasakan anugerah Mu
kepak sayap malaikatMu
melingkupi hatiku

Bersedekah Pada Tempatnya


Ternyata tidak hanya buang sampah yang tidak boleh sembarangan, bersedekah pun demikian. Setidaknya ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Selama di Indonesia menjadi hal biasa jika ada pengamen ataupun pengemis, saya memberi uang receh begitu saja. Karena selain panggilan hati pengen belajar bersedekah kecil-kecilan, juga merasa kasihan melihat mereka yang sepertinya "terlihat membutuhkan". Hal ini mungkin juga karena pengalaman saya pernah dekat dengan anak-anak jalanan, dan pernah merasakan menjadi "anak jalanan" juga. Karena itulah, beranggapan bahwa hal itu sah-sah saja selama tidak mengganggu dan tidak merugikan, Toh mereka dengan terang-terangan meminta, bukan mencuri, atau mengkorupsi kan.....

Namun peraturan pemerintah selanjutnya berubah, saya tidak tahu tepatnya tahun berapa pemerintah mulai memberikan larangan untuk memberi uang kepada pengemis dan pengamen jalanan dengan salah satu alasannya agar mereka tidak terlena dan keasyikan meminta-minta karena yang terjadi kemudian adalah hal itu dijadikan pekerjaan bagi mereka. Masuk akal juga, dalam hati saya. Karena kemudian di televisi juga ditayangkan ada sebuah perkampungan yang penghuninya hampir semuanya "bekerja" sebagai pengemis. Dan memang diluar bayangan, mereka tidak terlihat sebagai orang yang fakir dan membutuhkan sedekah, mereka berkecukupan, tidak sedikit diantara mereka yang memiliki kendaraan, rumah mereka rata-rata bagus dengan perabotannya yang lengkap dan ada juga yang berpredikat haji. Subhanallah.

Suatu kali saya mengunjungi rumah singgah anak jalanan, disana ada seorang anak yang diketahui lama tidak masuk sekolah (membolos). Ditanyalah si anak oleh pengasuh rumah singgah itu, apa sebab membolos sekolah padahal biaya sekolahnya sudah ditanggung oleh rumah singgah. Si anak menjawab jika dia tidak diperbolehkan ibunya berangkat sekolah karena diminta kembali mengemis. Besoknya si anak diminta mengajak ibunya untuk datang ke rumah singgah. Ibunya diminta menjelaskan ke pihak pengasuh alasan yang sebenarnya. Si ibu menjelaskan bahwa memang benar dialah yang menyuruh anaknya berhenti sekolah dan kembali mengemis karena menurut si ibu jika anak sekolah maka pemasukan untuk rumah tangganya menurun, waktu mengemis berkurang. tidak lagi punya banyak uang. Padahal tujuan sekolah adalah untuk mencari uang nantinya, lha kalau sekarang si anak sudah bisa mencari uang kenapa harus tetap sekolah?

Mendengar jawaban itu, pengasuh merasa kecewa dan menjawab dengan nada agak tinggi. Pengasuh berupaya menjelaskan dengan bahasa yang sederhana apa sebenarnya tujuan bersekolah itu. Dari situ saya jadi tahu, ada bagusnya juga tidak memberi mereka sedekah, agar mereka merasakan bahwa untuk meraih keberhasilan yang sifatnya jangka panjang itu juga dibutuhkan perjuangan yang sifatnya tidak instan pula. Selama ini menurut mereka selama masih bisa mendapat uang kenapa harus bersusah-susah sekolah? Toh banyak juga lulusan sekolahan tapi pengangguran? Jadi sekolah itu hal yang sia-sia dan menghabiskan waktu., daripada buat belajar baca tulis dari jam 7 sampai jam 12 mending mereka turun ke jalan. Dengan begitu mereka sudah dapat banyak uang hasil mengamen ataupun mengemis, kalau ke sekolah nggak makan dong, nggak ada duit.

Di sini lain lagi, beberapa hari setelah saya tinggal di Newcastle, saya bertemu dengan perempuan muda. Perempuan itu berjilbab rapi, mengucapkan salam, berbicara dalam bahasa Inggris menjelaskan kalau dia seorang pengungsi dari suatu negara yang mengalami perang (tidak usah disebut ya....). Waktu itu saya bersama suami dan anak saya. Suami segera menjawab "sorry", lalu si perempuan berbicara lagi, kali ini saya kurang jelas, suami kembali bilang "sorry", lalu perempuan itu pergi. Suami menjelaskan jika dia meminta sumbangan dan mengaku sebagai pengungsi, entah kedok saja atau kenyataan.

Berikutnya bertemu lagi dengan seorang ibu-ibu tua, beliau meminta uang untuk membeli makanan karena tidak punya uang (mengaku pengungsi juga), waktu itu dia menyebutkan jumlah "50 pence". Suami saya langsung mejawab "No, sorry we can't help you", ibu itu memandang ke arah saya sambil bilang "please", suami kembali bilang "sorry", ibu itu kembali menatap saya yang sedang kebingungan, lalu saya mengangkat bahu dan bilang " sorry". Akhirnya ibu tua itu pergi. Dalam hati ada rasa bersalah sebenarnya, bagaimana kalau dia memang benar-benar membutuhkan uang? Masak cuma minta 50 peni aja berat, kan nggak ada ruginya, kan bersedekah, dapet pahala, dan sebagainya. Di kepala ini bermunculan banyak tanya dan rasa bersalah. Saya belum sempat bertanya dan berdiskusi dengan suami waktu itu kenapa suami mengambil keputusan untuk tidak memberikan uangnya.

Beberapa hari kemudian, ada surat kabar, di dalamnya terpadat artikel yang menuliskan kenapa tidak diperbolehkan memberi uang kepada peminta-minta yang mengaku sebagai pengungsi atau apapun. Saya mendiskusikan hal ini dengan suami agar pemahamannya lebih dapet. Ternyata pemerintah setempat telah memiliki program tersendiri terkait dengan pengungsi yang ada di Newcastle, entah detailnya seperti apa, jadi kita tidak berkewajiban memberi "bantuan langsung tunai" kepada mereka. Selain itu banyak juga yang mengaku pengungsi, uang hasil mereka meminta-minta ternyata digunakan untuk membeli rokok dan alkohol, itu menurut hasil temuan dari pemerintah. Oleh karena itu warga dilarang keras dan dianggap melanggar hukum jika memberi uang atau yang kita sebut sebagai sedekah kepada mereka. Kita disarankan jika ingin mendonasikan uang kita, disalurkan saja melalui lembaga charity-charity yang banyak kita temui disini, dan merekalah yang kemudian menyalurkan donasi-donasi yang diberikan tepat ke target.

Dalam hati saya berjanji bahwa tidak akan lagi merasa bersalah atau merasa kasihan jika ada yang meminta-minta dengan alasan apapun dan itu pula yang dinasehatkan suami saya. Eh....kemarin waktu nunggu bis di halte, ada bapak-bapak mengucapkan salam dan menjelaskan jika kartunya terperangkap di mesin ATM padahal dia sedang butuh untuk membayar sesuatu. Saya agak ragu, tapi saya merasa kali ini dia tidak mengemis tapi saya melihat ada kondisi terjepit disini dan butuh bantuan "segera", darurat lah istilahnya (menurut pikiran saya), tanpa pikir panjang saya kasih deh uang ke bapak itu. Waktu saya merasa pernah berada di posisi itu yaitu naik angkot dan dompet saya tertinggal, beruntung ada sesorang yang bersedia membayarkan ongkos untuk saya. Setelah bapak itu pergi, saya ditegur oleh seseorang yang berdiri di samping saya, seorang perempuan muda. "Did you give him money?" dengan nada heran dan agak menyesal. Lalu saya jawab "yes". What for? What did he say?" dan lain-lain yang intinya dia kecewa karena saya telah memberi uang kepada bapak-bapak itu. Belum selesai percakapan, perempuan itu lalu naik bis.

Berkelabatan pikiran memenuhi kepala saya, antara bingung, ikhlas, rasa bersalah, ingat nasehat suami, sedekah, dibohongi, mendapat pahala, menyesal, dan rasa-rasa lainnya. Yang saya herankan adalah kenapa ekspresi perempuan muda itu sepertinya begitu sangat kecewa melihat saya dengan mudah memberikan uang kepada orang yang tidak dikenal?? Itu setidaknya ekspresi yang saya tangkap, tapi tidak tahu lagi jika ada pesan yang lain.

Ya Allah....rasanya waktu itu campur aduk....apakah saya kecolongan lagi? Begitu sampai di rumah, saya ceritakan pengalaman ini pada suami. Suami hanya bilang " Kamu memang terlau baik, kadang naif malah". Sedih rasanya hati ini, Alhamdulillah selanjutnya suami mendukung saya, "Anggap saja itu biaya kursus hidup di negri orang". Kalau begini kan pengetahuan bertambah, paling tidak saya juga lebih belajar bagaimana agar lebih tegar menghadapi berbagai macam wajah melas yang ada disini. Baru disinilah saya merasa bersalah setelah melakukan perbuatan yang baik (menurut versi saya), bukan rasa lega dan bahagia tapi sebaliknya.

Kejadian seperti itu tidak sekali atau dua kali saya alami, namun berkali-kali, karena itulah suami saya menyebut saya naif. Dalam hati saya merenung, salahkah menjadi orang naif? Setidaknya saya tidak ingin jika memiliki hati yang dipenuhi oleh prasangka-prasangka yang tidak baik pada orang lain. Saya merasa memang mudah percaya begitu saja dengan orang yang baru saja saya temui, beberapa kali berdampak positif, dan juga tidak sedikit yang merugikan. Ya Allah....kepada siapa lagi meminta perlindungan, selain kepadaMu Ya Allah.

Selasa, 26 Maret 2013

Bercerita dan Bernyanyi Bersama


Assalamualaikum....bertemu lagi melalui tulisan saya.
Kali ini saya akan menuliskan tentang kegiatan mbak Ara di NUSU yang pertama kalinya. Yang membahas metamorfosis itu adalah kegiatan yang kedua.

Tidak ada tema khusus saat itu, atau sebenarnya ada tapi saya yang tidak tahu ya? Ndak papa ya, yang penting prosesnya, barangkali bisa bermanfaat dalam menambah wawasan mengenai metode pembelajaran dengan anak-anak.

Awalnya anak-anak diajak berkumpul oleh salah seorang tutor, duduk melingkar. Kemudian tutor mengajak bernyanyi bersama untuk mencairkan suasana, agar anak-anak lebih rileks. Anak-anak pada umumnya tidak saling mengenal satu sama lain, karena merea berasal dari berbagai macam negara, sepertinya pihak panitia memilih demikian, 1 negara diwakili oleh 1 keluarga saja. Sehingga mau tidak mau harus berbaur dan saling kenal satu sama lain. Alhamdulillah, namanya juga anak-anak, mereka lebih mudah diajak berkumpul bersama meski awalnya tidak saling kenal. Kalau otang tuanya ya masih malu-malu apalagi ada kendala dalam bahasa. Itu saya maksudnya he3....
cerita boneka

Lanjut ya, setelah bernyanyi bersama, tutornya mengeluarkan boneka besar dan beberapa boneka kecil-kecil. Boneka yang kecil-kecil dipinjamkan ke anak-anak sehingga masing-masing anak memegang boneka satu persatu. Selanjutnya menyanyi lagi, namun kali ini menggunakan media boneka. Bonekanya juga berganti-ganti sesuai dengan tema lagu yang dinyanyikan, misalnya lagunya tentang ayam, maka tutor mengambil boneka ayam yang berukuran besar, dan boneka anak-anak ayam untuk dipinjamkan ke anak-anak. Anak-anak jadi lebih bersemangat karena mereka bisa menirukan gerakan boneka ayam yang digerakkan oleh tutor. Yang lucu adalah saat menyanyi tentang ulat, boneka yang digunakan adalah serupa kaos kaki bercorak loreng yang ujungnya diberi 2 mata dan mulut. Jadi saat kaos kakinya dikenakan di tangan, mirip sekali dengan ulat, apalagi jika tangan anak-anak digerakkan meliuk-liuk uuuh....seru sekali. Kalau ini mungkin guru atau orang tua bisa membuatnya sendiri di rumah, tinggal mencari kaos kaki yang bercorak lucu saja untuk dijadikan ulat.

Setelah puas bernyanyi, juga ada cerita boneka, hmmmm anak-anak langsung mematung terkonsentrasi perhatiannya melihat boneka yang imut meliuk-liuk dan berbicara. Ada seorang anak kecil yang kurang lebih usia 3 tahunan, langsung memeluk boneka itu dan tidak mau melepaskannya. Tutor dengan susah payah membujuk anak itu supaya melepaskan pelukkannya agar si boneka bisa kembali melanjutkan bercerita. Alhamdulillah setelah negosiasi yang cukup alot, pelukannya dilepas juga, cerita bonekanya lanjuuut.
menghias topeng kupu-kupu

Cerita habis, giliran membuat topeng. Topeng ini disediakan panitia dalam bentuk setengah jadi, ada yang berbentuk kupu-kupu, lady bug, dan beraneka macam binatang lainnya. Anak-anak diminta menghias topeng-topeng dengan pernak-pernik yang disediakan, dan jangan lupa bekerjasama dengan orang tua ya...terutama untuk melakukan hal-hal detail yang dianggap sulit. Kreatifitas dimulai dari sekarang....anak-anak mulai sibuk memilih bentuk topeng yang disukai, lalu mengambil peralatan dan pernak-pernik yang disukainya. Emmmm suasana jadi terlihat sibuk sekarang,...juga terdengar suara dengungan anak-anak dan orang tua yang asyik berbicara lirih, dengungannya berbagai macam bahasa tentunya, asyik kan....
ini lho hasilnya

Topeng selesai....saatnya beraksi, dipakai dan bergaya. Kakak panitia sudah bersiap dengan kameranya mengabadikan gaya anak-anak dengan topeng-topeng mereka. Ok...smile....

Minggu, 24 Maret 2013

Sa'adah / Happiness / Kebahagiaan



Liqo, Jumat 22 Maret 2013


Apa yang sebenarnya ingin dicari manusia saat menjalani hidupnya di dunia ini? Jika dirunut, setiap jawaban yang diberikan akan berujung pada kebahagiaan. Kebahagiaan seperti apakah yang ingin diraih? Bagaimana bentuk nyata dari konsep kebahagiaan yang diinginkan manusia itu? Disinilah jawabannya akan beraneka ragam.

Jawaban-jawaban yang diberikan tentu saja bergantung dari persangkaan mengenai pemahaman kebahagiaan yang dimiliki dan tentu saja akan mempengaruhi proses usahanya.. Misalnya, beberapa orang merasa bahagia jika memiliki harta yang berlimpah maka mereka akan berupaya bekerja keras, megumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Ada juga yang menyangka kebahagiaan itu dalam bentuk memiliki kekuasaan dan jabatan yang tinggi, maka ke arah sanalah mereka akan berusaha. Sedang yang lain menganggap kesehatanlah yang paling bisa membuat dirinya merasa bahagia. Dan lain-lain, dan lain-lain.

Dari sekian banyak persangkaan manusia tetntang kebahagiaan, Islam memiliki pandangan tersendiri tentang konsep ini. Kebahagiaan adalah kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu. Hal ini seperti yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi dan tabi'in, antara lain;

* Bilal bin Rabah
Beliau merasa bahagia dapat mempertahankan keimanannya meskipun dalam kondisi disiksa.

* Imam Abu Hanifah
Merasa bahagia meskipun harus dijebloskan ke penjara dan dicambuk setiap hari karena menolak diangkat menjadi hakim negara.

* Para sahabat Nabi
Mereka rela dan merasa bahagia meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman.

Cara-cara Meraih Kebahagiaan:

1. Rela terhadap ketetapan Allah SWT
" Diantara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan diantara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan diantara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharahnya kepada Allah dan diantara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap ketetapan Allah" (HR. Ahmad)

2. Memiliki istri shalehah, tempat yang baik, dan kendaraan yang baik
Rasul bersabda,
"Tiga indikasi kebahagiaan anak Adam, dan tiga indikasi kesengsaraan anak Adam: indikasi kebahagiaan anak cucu Adam adalah istri yang shalehah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan indikasi kesengsaraan anak Adam adalah istri yang berakhlak buruk, tempat tinggal yang buruk, dan kendaraan yang buruk" (HR. Ahmad)

3. Berpegang teguh pada agama
"Sesungguhnya Islam diawali dalam keadaan asing, akan kembali dalam keadaan asing seperti awal mulanya, maka berbahagialah bagi orang-oarng asing". Dikatakan, siapakah orang-orang asing itu?  Beliau menjawab, "Yaitu orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah". (HR. Ahmad)

4. Rajin berpuasa
"Sesungguhnya Allah azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuhratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wewangian misik" (HR. Ahmad)

5. Panjang umur disertai taubat
"Janganlah kalian mengharap kematian karena kejadian pencabutan nyawa sangatlah mengerikan, dan termasuk kebahagiaan adalah panjangnya umur seorang hamba dan Allah selalu memberi karunia taubat padanya". (HR. Ahmad)

6. Memiliki tetangga yang baik
"Termasuk kebahagiaan seseorang adalah tetangga yang baik, kendaraan yang menyenangkan, dan tempat tinggal yang luas". (HR. Ahmad)

7. Mensyukuri nikmat
"Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan, "sesungguhnya juka kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nkmat-Ku) maka sesungguhnya azabKu sangat pedih" (S. Ibrahim:7)

Imam Al-Ghazali seorang yang bermahzab syafi'i, beliau memberikan gambaran kebahagiaan sebagai berikut; puncak kebahagiaan pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma'rifatullah / telah mengenal Allah.
Ma'rifatullah adalah buah dari ilmu. Ilmu yang mengantarkan manusia kepada keyakinan bahwa tiada tuhan selain Allah. Oleh karena itu cara untuk meraih kebahagiaan tidak lain dengan cara mengenal Allah lebih dekat lagi, yaitu dengan mengenal ayat-ayatNya, baik kauniyah maupun qauliyah.

Berikut adalah berbagai macam definisi kebahagiaan menurut Psikologi:

Psikologi Positif
Kebahagiaan adalah emosi positif, bukan merupakan sesuatu yang ingin dituju melainkan adalah suatu proses. Merupakan manfaat bukan hal yang ingin dirasakan.

Freud ( seorang tokok Psikoanalisa)
Kebahagiaan merupakan kebutuhan sekunder karena hanya sebuah mekanisme pertahanan diri
(defense mechanism)


Ed Diener (seorang penulis Unlocking the Mysteries of Psychological Wealth)
"Happiness is subjective well-being as a combination and having more positive emotions than negative emotions"

Martin Seligman (seorang pemimpin peneliti di bidang Psikologi Positif)
Kebahagiaan merupakan kombinasi dari 3 hal, yaitu;
 1. pleasure (kesenangan)
2. engagement (keterikatan)
3. meaning (keberartian)


Lantas definisi apa yang anda miliki tentang kebahagiaan? Persangkaan yang kita miliki tentang apa itu bahagia akan menuntun bagaimana cara kita untuk meraih kebahagiaan itu. Semoga persangkaan kita bisa semakin mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, amin.

Sumber:
www.Pesantrenvirtual.com
www.motivasi-islami.com
www.edilkons10.wordpress.com
http://www.pbs.org/thisemotionallife/topic/happiness/what-happiness


Sebuah percakapan di ujung sunyi:
Tanya: Untuk siapakah nasehat ini, dan kepada siapakah nasehat ini kau lontarkan?
Jawabku: Untuk aku dan kepada aku.

Minggu, 17 Maret 2013

Mengenalkan Metamorfosis

mbak Ara menghias kupu-kupu

Kali ini acara NUSU untuk anak-anaknya bertema alam mengenalkan proses metamorfosis pada anak-anak. Rencananya kegiatan ini akan diadakan out door di depan museum Hancock, berhubung cuaca kurang mendukung alias hujan dan suhu sangat dingin, maka kegiatan ini dilakukan di dalam gedung. Nah saya penasaran nih, gimana caranya mengenalkan proses yang ruwet ini pada anak-anak dengan berbagai keterbatasan semacam ini.
Umi dan mbak Ara bekerjasama,
Abi yang motret

Awalnya anak-anak diminta duduk berkumpul, nah ada satu tutor bapak-bapak kemudian duduk di depan mereka membacakan cerita tentang telur katak, dan caterpillar yang kemudian berubah menjadi katak dewasa dan kupu-kupu. Ceritanya khas anak-anak, ringan dan kata-katanya berrima jadi anak-anak dengan mudah menirukan setiap akhir kalimat karena akhir kalimatnya selalu sama. Oiya tutornya menyela saat menceritakan tentang kupu-kupu, ulat tidak membuat cocoon,binatang lain lah yang membuat itu tapi yang jelas kepompongnya kupu-kupu disebut dengan chrysalis. Itu yang betul, beliau juga mengkritisi penulis bukunya, seharusnya menyampaikan ke anak-anak itu harus berhati-hati. Hmmm.  

Setelah dibacakan buku, anak-anak ditunjukkan hiasan gantung dari kayu dan kertas yang isinya tentang proses metamorfosis, lalu anak-anak diarahkan untuk membuat hiasan itu. Ini sebenarnya alat bantu untuk lebih mengenal metamorfosis itu sendiri, dan akan lebih menarik jika anak-anak diminta membuat sendiri. Ada proses menggunting, mengelem, menempel-nempel hiasan, dan menggantungkan pada batang yang sudah diikat secara silang (cross stick).

ini dia cross stick metamorfosis
Ini kegiatan yang menyenangkan buat anak-anak, mereka bermain, menyibukkan diri dengan hal-hal yang sepele dan mudah namun secara tidak langsung mereka juga belajar. Sebelum menggantungkan gambar-gambar di batang otomatis mereka harus tahu urutan proses metamorfosis. Disini orang tua juga berperan serta membantu anak-anaknya mengurutkan gambar dan memberitahukan ke anak tiap-tiap gambar yang dimaksud. Kerjasama yang indah bukan? Semuanya belajar, ya anak, ya orang tua, pas banget.

Jika semua proses sudah selesai, anak-anak memainkannnya bersama-sama. Kepercayaan diri anak juga meningkat ketika hasil buatannya dipuji oleh tutor atau orang tua anak lain, atau ada anak lain yang melihat hasil karyanya dengan rasa kagum. "that's colourful". Oiya abinya Ara juga dipuji lho sama tutornya " You are the real maestro" he3.....langsung besar kepala ) big headed kalau istilah Jenny.
membuat paper pot 

Sampai sini belum selesai lho. Anak-anak juga diajarkan cara menanam tanaman. Bagian ini yang paling saya suka karena saya merasa menemukan hal baru. Menanam bunga ternyata tidak selalu di taman, di pot bunga yang terbuat dari plastik atau tanah liat, tapi juga bisa menggunakan koran bekas??? Masak sih....
dialasi gelas plastik agar
tidak tumpah saat membawanya pulang

Begini caranya, ambil koran bekas, ukur ujungnya kurang lebih lebarnya 8 cm setelah itu gunting memanjang. Lalu ambil alat penggulung kertas seperti yang ada di gambar. Gulung kertas koran menggunakan alat tersebut. Bagian bawah yang memang dibiarkan tersisa ditekuk ke bagian dalam lalu tekan-tekan menggunakan alat yang satunya, tekan-tekan hingga kertas tersebut menjadi rapat. Setelah itu lepas kertas dari alat tersebut, nah jadi pot kecil yang bagus bukan. Tinggal isi tanah dan pupuk, masukkan biji yang kita suka deh, jangan lupa siram dengan air tapi jangan terlalu banyak agar kertas tidak lembek, boleh dialasi dengan gelas plastik jika khawatir kertas lembek. Jika tanamanannya sudah tumbuh, tanaman bisa dipindah ke wadah lain yang lebih besar. Gampangkan caranya...kita jadi bisa memanfaatkan barang bekas di sekitar kita dengan maksimal. 
"the real maestro"

Acaranya selesai deh, nggak sabar menunggu acara yang lainnya lagi. Ternyata banyak proses belajar yang bisa dilakukan dengan mudah bagi anak-anak, dan alat bantu belajarnya juga bisa dengan mudah ditemukan di sekitar kita, yang perlu digaris bawahi, alatnya tidak mahal.

Jumat, 15 Maret 2013

Atasi Marahmu


Materi ini disampaikan oleh Uni Kiki (Sylvia Utari)
saat liqo pada hari Jumat 15 Maret 2013

Tentang menahan amarah ini ada dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 134
"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

Kebaikan menahan amarah:

  1. mampu berkata dan bertindak benar di semua keadaan atau situasi karena tindakannya tidak diikuti oleh hawa nafsu. Hadist riwayat Bukhari-Muslim "Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah"
  2. menahan amarah akan melahirkan akhlak yang baik, misalnya sabar, dermawan, lemah lembut dll
Mengatasi kemarahan menurut Rasulullah:
  • bila sedang marah berlindunglah dari godaan syetan yang terkutuk dengan membaca taawudz
  • jika sudah bertaawudz, selanjutnya adalah memilih untuk diam agar terhindar dari ucapan buruk yang biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah
  • jika diam dan masih merasakan kemarahan, duduk atau berbaring agar marahnya tertahan dan tidak berakibat buruk pada orang lain. Rasulullah bersabda "Apabila salah seorang diantara kalian marah sedangkan dia berdiri maka hendaklah di duduk, agar kemarahannya hilang".
  • berwudlu sebagaimana sabda Nabi " Marah itu adalah bara api maka padamkanlah dia dengan berwudlu"
Marah bisa menjadi terpuji bila:
  • marah dikarenakan perintah atau larangan Allah dilanggar, ini karena motivasi kemarahannya karena Allah semata
  • tidak marah karena suat hal yang bersifat pribadi

* mohon masukannya jika ada yang kurang tepat, terimakasih.

Writing Lessons

#
Dear Fran

My name is Devy. I am a new comer here. I have been here since September 2012. I come from Indonesia. It's my first time I have been abroad, so sometimes I feel scared and happy at the same time.

I was interested to know about yourself, especially about your cats because I love cats too but I don't have any. My brother had a cat, it was so fluffy and I loved her.

By the way, do you know about my country, Indonesia? But I am sure that you know about Bali island because many visitors know about Bali but they don't know about Indonesia.

So I am in the UK now, living in Newcastle. I hope I can visit another city in the UK.

With best wishes
Devy
Bali 



#
My name is Devy Erfasanti. I come from Indonesia, the biggest muslim religion country in the world. I lived at 3 Asoka Hill, Dau, Malang. Malang is a small town in East Java. The weather is cooler than other areas, so most people like to work in a farm, as a farmer. They usually grow fruits, especially apples, so Malang is very famous and identifies with apples. Apple City is another name for Malang because there are many kinds of apples we can find.
Malang City

Malang is also famous as an education city because there are a lot of universities. And the location is near each other. There is the University of Muhammadiyah Malang, Brawijaya University, University of Negeri Malang, Merdeka University, Islamic University etc. So we can choose which one we think is the best to go to study at.

Sharon said: Excellent


#
One day I went to the City Centre. I wanted to buy a jumper for my daughter's uniform. First, I went to Primark, I found a black jumper but I couldn't find a navy one. So I asked the shopkeeper and she said that she had no navy colour jumper.
The City Center  

Next I went to Next. The shopkeeper helped me to find a navy jumper but the style was unusual. I thought that jumper wasn't suitable for uniform but for playing day. So I tried to find it in another store.

I decided to go to Mark & Spencer, unfortunately I still couldn't find the suitable colour and size. So I went home because I was so tired. Enough for that day and I would try another day.

The day after, my husband did. He found the proper jumper for may daughter. He found it in the small store but he forgot the store's name. My daughter was very happy having a new jumper.

Sharon said: Excellent


#
Seven months ago, my friend and I went to a traditional market in the city. We went there by motorcycles. That was a hot and sunny day in my country. We just wanted to look arround, there was no something special to buy.
Malang traditional market

But then, I saw a beautiful dress, so I asked the shopkeeper about it's price. That was too expensive for that dress.

My friend gave me a trick that we could bargain for half of the mentioned prices. I wondered if it's works, was it fair enough for the seller? I had no confidence to try. But my friend did it. She got a pair of trainers with half price even though there was no discount day. Allah bless her.

Sharon said: Very funny Devy


#
Azzahra Melica
She is my daughter, 6 year old. She goes to Atkinson Road Primary Academy School (ARPA school) in Year 1. She likes singing and dancing. She loves her new school although she misses her old friends sometimes. She said to me that She wanted to meet Nisa and Putri. Now she has got new friends, their names are Vanessa and Monica.
devsal.blogspot.com
Abi and mbak Ara want to go sledging

Salis Yuniardi
He is my husband. He studies at Newcastle University for his Ph.D. I met him for the first time at Airlangga University when I took my Bachelor Degree. He is a kind man.

Mbah Uti
She is my grandmother. I love her very much. Unfortunately she passed away after I went to Newcastle. So I couldn't go to her funeral. I was very sad to hear that news.

Sharon said: This is sad

Kamis, 14 Maret 2013

Gateshead Millenium Brigde Newcastle

Hari Minggu sesuai dengan tanggal yang tertera di foto, setelah sekian lama penasaran dengan kabar-kabarnya, Alhamdulillah bisa melihat jembatan ini secara langsung dan lebih dekat.

Letak jembatan ini lumayan dekat dari tempat tinggal saya, jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki.Saya tinggal di Wingrove Avenue, dan jembatan ini letaknya di Gateshead, jaraknya kurang lebih 2,2 mil, jika jalan kaki bisa ditempuh kurang lebih 41 menit menurut google maps sih itu he3..... Saya berangkat jalan kaki, bersama abinya Ara, mbak Ara (6 tahun) jg lho, dan Bu Yunin teman saya. Tapi jangan tanya berapa waktu yang kita tempuh karena kita sempat kesasar dan berkali-kali berhenti lihat peta, GPS nya belum canggih masih pake DOS he3....jadul banget ya...jaman saya SMP itu.

Akhirnya sampai juga Alhamdulillah, kita istirahat sejenak, duduk-duduk dan makan snack yang dibawa dari rumah. Ngobrol ngalor ngidul, setelah lumayan agak pulih dari capek, kita mulai menikmati pemandangan.

Di sepanjang sungai ini terdapat 4 jembatan, yang 3 sempet saya foto tapi yang satu tidak karena saya nggak kempikiran waktu itu. jembatannya biasa banget soalnya, maksudnya bukan ikonnya Gateshead, jadi ndak kepikiran juga untuk foto-foto di depan jembatan itu.

Abi dan mbak Ara

Saya heran pertama kali melihat warna air di sungai ini, warnanya hitam, saya kira ada polusi atau sampah-sampah di dasar sungai itu, dan saya tidak melihat ada ikan di dalamnya, atau mungkin ada tapi tidak terlihat?? Setelah saya mengutarakan keheranan saya ternyata sungai ini dulunya adalah pusat pertambangan batu bara terbesar di Newcastle pada zaman dulu, saya belum mencari informasi pada tahun berapa itu.

Newcastle zaman dulu ada pusat perindustrian yang sangat besar, pusat kota, sebelum akhirnya berpindah dan menjadi kota kecil seperti sekarang ini.

ada Che Guevara di sana


Pada hari minggu, di sepanjang sungai ini banyak pedagang kaki lima berjualan, menggunakan lapak-lapak yang dibongkar pasang. bisa dibilang kaki lima penampakannya, tapi harganya tetap mahal...kalau mengharap harga standar car-boot, wah salah besar. Harga 1 jumper yang menurut saya biasa atau plain ndak ada hiasan dan semacamnya bisa mencapai 35 pound, blouse nya juga harganya sekitaran itu. Selain baju, ada juga yang berjualan snack semacam keripik kentang, biscuit, cake yang semuanya mengandalkan kuaitas home made. Ada juga pernak-pernik artis terkenal di Inggris seperti pin, foto bertanda tangan, gantungan kunci dan sebagainya.

deretan pedagang


Ada juga yang berjualan pernak-pernik dari Cina semacam guci dengan beraneka ragam ukuran, dan benda-benda khas Cina lainnya, ternyata penjualnya berwajah oriental pula. Mungkin kita bisa berjualan disana barangkali....nasi pecel gitu sama kopi, di sebelha penjual biskuit, kita kasih tulisan home made juga, harga bersaing 3 pound sampai kenyang he3....

Menjelang sore sekitar jam 3, para pedagang sudah mulai rapi-rapi, tapi pengunjung semakin ramai. Kita disana tidak sampai malam, padahal guru les saya bilang jika malam hari suasananya semakin indah, meski jembatannya tidak akan berputar di malam hari namun lampu-lampu yang menghiasi jembatan itu akan sangat indah jika meyala. Sepertinya harus dicoba nih, kesana malam hari, asal tidak jalan kaki he3....ngeri...