Jumat, 19 April 2013

Berkenalan dengan Bahasa Inggris

Bismillahirrahmaanirahiim
mbak Ara di sekolah

Ini adalah pengalaman saya pribadi bersama suami dalam mengenalkan bahasa Inggris pada mbak Ara. Alasannya tentu saja karena cemas dengan sekolah he3... Sekolah SD zaman sekarang sudah harus mengenal bahasa Inggris. Dulu saat zaman saya kecil, bahasa Inggris baru dikenalkan saat saya masuk SMP, nah sekarang anak kecil-kecil sudah cas cis cus terutama mereka-mereka yang sekolah di SD swasta mahal hmmm. Jadi saya sama suami menyiapkan jangka panjang, sejak kecil beberapa kosa kata sudah kami kenalkan pada mbak Ara, seperti take a bath, eat, drink, dan sebagianya yang sifatnya praktis-praktis. Agar lebih jelas mungkin rinciannya saya bagi dalam beberapa masa.

# Sejak mbak Ara bisa mengucapkan kata-kata sampai TK A
Lama banget ya masa yang pertama ini he3....karena selama ini yang kami lakukan metodenya sama yaitu mengenalkan kosa kata yang praktis-praktis, dan bukan mengenalkan kalimat, misalnya "ayo mbak Ara take a bath", "mbak Ara mau eat?", jadi ya seperti itu aja, atau menunjukkan gambar yang saya tempel-tempel di tembok, misalnya gambar bentuk dengan beraneka warna mis; "red circle" dan lain-lain, atau gambar binatang, buah-buahan, dan sayuran. Jika longgar saat sore hari saya bermain tebak-tebakan. Saya juga mulai mengenalkan beberapa lagu bahasa inggris, misalnya ABC, twinkle-twinkle, dan sebagainya. Saya belum ada rencana untuk menambah metode lagi karena dalam benak saya, sambil lalu saja, santai.

# Masa TK B
Pada masa-masa ini kebutuhan untuk meningkatkan bahasa Inggris mbak Ara sudah suatu keharusan dan mepet waktunya. Kami sempat agak panik juga bagaimana caranya. Saya sempat mencari kursusan Bahasa Inggris untuk anak-anak, namun yang ada jauh dari rumah, dan yang jelas harganya itu lho....muahal menurut ukuran kantong kami, jadi bakalan menghabiskan biaya dan tenaga. Akhirnya saya memutuskan mencari mahasiswa/wi yang mau memberikan les privat pada mbak Ara, Alhamdulillah ada yang bersedia. Selanjutnya saya serahkan mbak Ara pada yang berwenang he3....biar lebih intensif. Lesnya kurang lebih seminggu 2 sampai  3 kali masing-masing selama 2 jam. Selain itu kami juga memutuskan untuk berlangganan TV untuk membiasakan ketrampilan listeningnya. Kami juga membelikan mbak Ara buku-buku bahasa Inggris untuk anak-anak. Sebenarnya kami juga mulai membiasakan berbicara bahasa Inggris dengan mbak Ara, namun mbak Ara selalu menolak karena merasa capek. Yah...bisa dimengerti karena memang jadwal mbak Ara bersentuhan dengan bahasa Inggris tiba-tiba padat karena kepanikan kami, jadinya mungkin mbak Aranya lelah juga. He3...maaf ya nak.
Hasilnya hingga tahap ini  Alhamdulillah penguasaan kosa katanya jauh bertambah banyak, untuk mengucapkan kalimat belum maksimal, namun jika diberi instruksi mbak Ara sudah mulai mengerti. Untuk menulis, nah...ini tantangan tersendiri untuk mbak Ara, beberapa kata sederhana sudah bisa seperti book, apple, namun seperti butterfly, flower, itu mbak Ara masih kesulitan.

# Masa kelas 1 SD
Pada masa ini, mbak Ara mau ndak mau harus menggunakan bahasa Inggris baik secara verbal maupun tulisan selama di sekolah. Awalnya mbak Ara mengalami kesulitan beradaptasi, Alhamdulillahnya mbak Ara masih bisa ceria setiap pulang sekolah, tidak sedih ataupun menangis, cuma beberapa kali saja mengungkapkan kalau tidak mau masuk sekolah, jika ditanya mengapa, mbak Ara cuma menjawab capek aja setiap hari sekolah.
Kami juga mulai lagi mengajak berbicara bahasa Inggris, dan kali ini mbak Ara benar-benar menolak, sama sekali tidak mau mendengar ataupun berbicara bahasa Inggris, pokoknya yang berbau-bau bahasa Inggris mbak Ara ndak mau sama sekali. Dan mbak Ara lebih suka melihat internet film-film berbahasa Indonesia. Ya sudah saya biarkan dulu lah...kalau dipaksa nanti malah berakibat buruk, mogoknya tambah panjang.
Setelah 4 bulan di sekolah, mbak Ara mulai-mulai sendiri berbicara bahasa Inggris, yang diucapkan hanya kosa kata saja, dan jarang sekali. Jika ada orang asing misalnya teman saya atau teman abinya, mbak Ara tidak mau berbicara dengan bahasa Inggris. Setelah 6 bukan di sekolah, tiba-tiba mbak Ara memulai sendiri berbicara bahasa Inggris, kali ini sudah berupa kalimat. Biasanya mbak Ara mengoceh bahasa Inggris saat bermain pura-pura dengan bonekanya, jika saya bergabung, mbak Ara langsung diam. Akhirnya saya pura-pura tidak memperhatikan jika mbak Ara berbicara bahasa Inggris dengan boneka-bonekanya. Satu bulan kemudian mbak Ara sudah mulai percaya diri berbicara bahasa Inggris di depan siapa saja. Tapi saya masih belum tahu jika di sekolah seperti apa he3...penasaran. Sesekali mbak Ara bercerita kalau siangnya ngobrol dengan bu gurunya, tapi ketika saya tanya ngobrolnya seperti apa, mbak Ara cuma bilang "ya gitu aja".
Kemampuan menulisnya masih ada kesulitan, mbak Ara lebih sering menulis bahasa Inggris dengan ejaan Indonesia yang disempurnakan, Alhamdulillah bu gurunya ngerti kok. Kalau soal membaca, Alhamdulillah mbak Ara lancar tidak ada kesulitan.

Hingga sekarang mbak Ara masih dalam tahap adaptasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris. Selama di rumah mbak Ara lebih sering menggunakan bahasa Indonesia untuk bercakap-cakap dengan kami. Jika dengan anak tetangga yang sama-sama Indonesia, mbak Ara lebih banyak menggunakan bahasa Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar