Kamis, 18 April 2013

Mengajari Anak Membaca Sejak Batita?

Bismillahirrohmaanirrohiim

Jaman sekarang anak masuk SD wajib bisa membaca, tidak hanya sekedar membaca malah, melainkan sepaket dengan menulis dan berhitung. Selain itu anak juga harus mampu memahami pertanyaan, tidak sekedar membaca, juga memahaminya, maklum sekarang sudah bejibun sekolahan yang melakukan psikotes sebelum masuk SD. Nah kan...jaman sekarang bukan cuma orang yang nyari kerja saja yang harus lolos psikotes ck...ck...ck...

Biasanya kebanyakan orang tua akan kebingungan jika anaknya akan mendaftar ke SD, beberapa diantara panik dengan memasukkan anak mereka ke lembaga belajar, atau les privat yang menjanjikan 1 bulan bisa lancar membaca, wow....

Para orang tua sebenarnya tidak perlu terlalu panik jika mengetahui ada beberapa cara sederhana mengajari anak membaca sejak batita bahkan? He3...batita kok sudah belajar membaca, ngomong aja belum he3... Mari kita gali lagi, sebenarnya semua orang sudah tahu tentang ini tapi mungkin kebanyakan dari kita termasuk saya sendiri kurang menyadari hal ini. Padahal banyak sekali buku atau literatur yang menyarankan agar memberi suatu rangsangan pada anak sejak dini. Nah boleh juga dong mengajari anak membaca sejak batita? Mungkin nggak ya...

Yang perlu diperhatikan adalah cara, tidak perlu cara yang aneh-aneh atau terlalu ruwet. Orang tua kadang bersenandung jika sedang bermain dengan bayi atau saat menidurkannya, nah bersenandung saja lagu tentang huruf-huruf, atau memperdengarkan lagu-lagu alfabet pada anak namun suaranya saja dulu tidak perlu ada visualnya khawatirnya si anak malah kecanduan TV...

Saat anak mulai belajar berdiri dan berjalan, biasanya mulai suka nempel-nempel di tembok untuk berpegangan tangan, nah sekarang saatnya menambah lagi stimulus yaitu menempel aneka gambar dan huruf-huruf alfabet di tembok. Sesekali kita tunjukkan huruf apa yang ada di tembok, kita sebutkan, mungkin bisa kita nyanyikan, oiya jangan lupa, gambarnya harus menarik ya....jika anak tertarik dengan gambar itu bisa mendorong anak untuk mencoba bergerak mendekati gambar yang kita tunjuk, sambil belajar baca, otomatis belajar jalan juga kan... Selain gambar alfabet, pasang juga gambar bentuk-bentuk seperti segitiga, lingkaran dan lain sebagainya, tujuannya mengenalkan bentuk sehingga anak lebih peka mengenal perbedaan bentuk-bentuk huruf. Pada tahap ini sesekali bisa juga dibacakan buku sederhana sesuai dengan peruntukkan usianya, buku semacam itu bisa dengan mudah ditemukan di toko-toko buku.

Memasuki usia 3 tahun biasanya anak-anak sudah bisa untuk mulai diajak kerjasama misalnya duduk tenang dan memberikan perhatiannya pada sesuatu. Jika si anak sudah bisa mulai memberikan perhatiannya bisa dikenalkan dengan metode belajar membaca yang banyak dikenalkan beberapa ahli saat ini. Ada banyak sekali metode membaca dengan langkah-langkah terperinci yang bisa kita temukan di internet. Orang tua bisa memilih sendiri kira-kira metode mana yang lebih nyaman untuk diterapkan pada anaknya karena orang tualah yang lebih mengetahui karakeristik belajar anaknya dan tidak disama-ratakan antara anak yang satu dengan yang lain.

Pengalaman saya pribadi, pada tahap ini, saya menggunakan metode membaca a-ba-ca-ba-ba. Saya merasa metode ini cocok untuk diterapkan pada anak saya. Sehari biasanya 1 halaman, kemudian semakin meningkat jika anak saya bisa lebih lama mempertahankan perhatiannya. Alhamdulillah sebelum buku itu tamat, anak saya sudah bisa membaca lancar tanpa mengeja (sejak awal memang tidak pernah saya ajari untuk mengeja melainkan langsung membaca). Anak saya pada waktu itu usianya hampir 4 tahun, sehingga saat TK B anak saya sudah lancar membaca, Alhamdulillah.

Jika anak sudah bisa membaca, jangan berhenti mengajarinya lagi, pertahankan agar anak suka membaca, dan meningkatkan keragaman buku yang dibacanya, tapi ini juga tergantung minat si anak. Beberapa anak memang suka sekali mengamat-amati dan membolak-balik buku hingga hafal isi buku, namun ada juga yang membaca sebentar lalu bermain motorik atau yang lain. tidak masalah, kita hanya memberinya stimulus saja, hasilnya bukan kita yang menentukan.

Catatan:
# menyanyikan lagu-lagu alfabet bermanfaat sebagai dasar agar anak mulai terbiasa hal-hal yang berkaitan dengan membaca sebagai perkenalan awal. Anak akan mudah mengingat melalui lagu-lagu.

# ajarkanlah anak membaca sedini mungkin tidak sekedar menjelang masuk sekolah saja, karena membaca adalah proses pembiasaan yang panjang seperti halnya anak belajar berbicara jika proses mendadak atau ngebut karena deadline malah akan membuat orang tua dan anak panik sehingga target keberhasilannya malah rendah.

# sebelum mengajari anak membaca, ada baiknya jika orang tua mengetahui situasi pribadi anak dan diri sendiri, misalnya jika si anak kelelahan bermain atau orang tua sedang gelisah sebaiknya ditunda dulu

# lebih baik jika bertumpu pada proses bukan pada hasil agar orang tua dan anak sama-sama bisa menikmati bukan terus-terusan tegang jika menurut orang tua si anak tidak lekas-lekas bisa membaca juga

# pilihlah metode yang sesuai dengan karakteristik kepribadian anak, orang tua bisa mencari informasi terlebih dahulu terkait aneka ragam metode membaca yang berkembang saat ini

# hasil terbaik jika orang tua sendirilah yang mengajari anaknya membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar