Rabu, 23 Januari 2013

KISAH NEGRI DAN TETANGGAKU

http://www.youtube.com/watch?v=Uy4Vobxx7ik


Secara tidak sengaja saya menemukan video ini, awalnya saya mencari lagu-lagu Band Coklat, yang merupakan salah satu band favorit saya zaman sekolah dulu, dan saya menemukan ini. Saya amati video clipnya, pas banget dengan judul lagunya "Tanah Air" ciptaan Ibu Sud. Ada sebait kata "Mempertahankan atau Dirampas" selanjutnya ada foto-foto beraneka ragam kesenian mulai dari Reog Ponorogo, Tari Pendet Bali, Wayang kulit, dan lain sebagainya. Saya akhirnya menangkap maksudnya yang tidak lain ada hubungannya dengan tetangga kita.

Sudah lama cerita antara kita dan tetangga kita berkisar tentang itu-itu saja, saling klaim, merasa milik kita dicuri, hak kita di rampas, martabat kita direndahkan dan seterusnya, dan seterusnya....tak apa itu selalu terjadi dalam hidup bertetangga. Saya tidak sedih, saya tidak marah, karena buat apa? Dan tentunya tidak baik buat kesehatan batin saya.

Saya mencoba melihat itu semua secara positif. Negara kita memang dianugerahi Allah dengan kekayaan yang luar biasa, buktinya beberapa kali negara kita jatuh dari tangan penjajah yang satu ke tangan penjajah yang lain, dan yang paling gayeng, krasan disini ya meneer-meneer itu sampai kurang lebih 3,5 abad, itu menandakan mereka krasan di negri kita kan, karena merasa semua yang mereka butuhkan ada disini.

Setelah kita merdeka, fenomena yang muncul kemudian adalah banyak kekayaan negri kita yang kemudian diakui oleh negara lain. Ibaratnya, kalau manusia, negri kita ini orang paling kaya di suatu desa, lahannya banyak, emasnya banyak, propertinya banyak, saking banyaknya sampai-sampai berserakan karena bingung gak bisa ngerawatnya. lalu, ibaratnya ada orang yang "baik hati" mau ngerawat tuh barang yang berserakan, dibersihkan, dipoles dan diberdayakan, trus dipublikasikan pula....nah pas dipublis itulah, negri kita, yang ngerasa punya barang baru terkejut, kaget, dan mulai marah, mencak-mencak kesana-kemari. Hemmm...terlambat dah.

Kesimpulannya, negri kita emang benar-benar kaya, nggak diragukan lagi...orang jawa bilang sugih sak jagat kerat. Buktinya didatangi "pencuri". Pencuri pasti datengnya ke rumah-rumah orang kaya bukan? Yah kecuali pencuri kepepet yang nyuri jemuran dan sendal seadanya he3...tapi kalo pencuri elit? Jadi daripada marah-marah dan mengumpat ndak jelas, marilah mulai mendata apa aja kekayaan negri ini, dikembangkan, dan dupblikasikan bahwa ini lho punya kita, asli, made in Indonesia, nggak ngarang-ngarang ato ngambil dari produk negara lain. Kalau perlu, sebagai negeri yang kaya, kita bersedekah pada mereka yang membutuhkan he3..... Tapi sekiranya marilah tugas itu kita serahkan pada pejabat yang berwenang saja (pemerintah) yang emang ngurus hal semacam itu. kalau saya kan cuma pejabat sie konsumsinya Al Imanu he3.... Selain itu, negri kita kan punya banyak mentri dan wakil rakyat? biar kerja lah mereka, kita tinggal kipas-kipas menunggu hasil. Hasil yang lebih baik tentunya :-)

Tulisan ini tidak bertujuan untuk memojokkan suatu kaum apapun, hanya gelisah setiap melihat saling sumpah serapah antar tetangga, bukankan antar tetangga harus saling rukun? Demikian kata Pak Solikin, ketua RT di desa saya. Merdeka!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar