Kamis, 12 Maret 2015

Acrostic Poem atau Puisi Singkatan

 
Apa sebenarnya puisi jenis ini? Hari ini di tempat kursus, kami diperkenalkan dengan materi ini. Agar lebih jelas, langsung saja kita lihat contoh puisi yang telah saya buat berikut ini.
 
MOTHER
 
Maybe I want to write a poem about you, Mum
Oh my God... it's not as easy as I thought
Then I should push my mind
Here we go, let's get started
Every single word that I've written, makes me...
Realize that no word about you, Mum... but believe me, I do love you 
 
Nah, jika diperhatikan huruf awal dari setiap baris puisi di atas, maka bisa kita lihat bahwa puisi ini seperti menjelaskan tiap huruf yang ada pada kata "MOTHER". Puisi ini gampang-gampang susah untuk dibuat. Menurut saya gampang karena kita seperti diberi kerangka dari huruf-huruf yang telah tersedia. Susah karena biasanya kita kesulitan untuk menemukan kata yang sesuai dan mengupayakan agar baris yang satu dengan yang lain terhubung dalam sebuah cerita. Puisi seperti ini sebenarnya juga sangat populer di Indonesia terutama di acara komedi-komedi seperti yang dilakukan Pak Jarwo di acara ILK. Masalahnya kita tidak terlalu mengenal istilah acrostic, dan  mungkin sebagian besar dari kita tidak menyadari bahwa itu sebenarnya salah satu jenis dari puisi, puisi yang lucu tentunya. Tapi muncul pertanyaan, kalau lucu bisa disebut puisi atau tidak sih sebenarnya?
 






Surat Al-Baqarah (Sapi Betina) ayat 91-95:

91. Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Quran)," mereka menjawab, "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Quran) itu adalah yang hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang yang beriman?"

92. Dan sungguh, Musa telah datang kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran, kemudian kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai sesembahan) setelah (kepergian)nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.

93. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), "Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!" Mereka menjawab, "Kami mendengarkan tetapi kami tidak menaati." Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, "Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang yang beriman!"

94. Katakanlah (Muhammad), "Jika negeri akhirat di sisi Allah, khusus untukmu saja bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar."

95. Tetapi mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali, karena dosa-dosa yang telah dilakukan tangan-tangan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar