Senin, 04 Februari 2013
Dibalik Curhat si Ucup
Teringat percakapan si Ucup dan emak di sinetron Bajaj Bajuri. Waktu itu kisahnya si Ucup sedang galau karena untuk kesekian kalinya ditolak perempuan. Si ucup mengeluh pada emak, "Mak, kenapa nasib Ucup begini terus ya mak, apa Ucup kurang ganteng mak?", "Cup, wajah jelek atau ganteng itu semuanya cobaan dari Tuhan" "Tapi mak, kenapa ucup nggak diberi cobaan seperti Ari Wibowo aja mak?" Hmmm ngarep.
Itulah kurang lebihnya sepenggal dialog keduanya. Lucu sih, banget, saya pas ngliatnya saja langsung ngakak melihat ekspresi melasnya si Ucup yang diperankan Fanny Fadillah. Tapi dari situlah saya tiba-tiba kepikiran sesuatu. Atau bisa dibilang hikmahnya, jika boleh dikatakan demikian.
Yang pertama kita nggak bisa memilih cobaan macam apa yang akan kita terima, itu sepenuhnya hak yang membuat hidup, yaitu Allah SWT. Kita nggak bisa memilih atau meminta apakah akan diberi wajah ganteng/cantik atau sebaliknya. Kesimpulan yang berikutnya, tapi kita bisa memilih cara apa yang akan kita lakukan untuk mengatasi cobaan yang kita terima.
Saat kita, emm lebih nyaman pakai kata "saya" aja deh. Saat saya menerima cobaan yang menyenangkan, seperti kekayaan, popularitas, kesehatan, dan lain-lain. Bisa saja saya memilih untuk berperilaku sombong, acuh tak acuh dengan orang lain, berperilaku suka-suka sayalah pokoknya, "asal saya senang, tarik mang....". Atau sebaliknya, saya memilih untuk tetap rendah hati, menghormati dan menghargai orang lain, menjaga sopan santun, dan lain-lain, pokoknya yang baik-baik lah seperti yang Pak Guru PPKn bilang . Dari situ kemudian bisa diperkirakan apa hasilnya dari kedua perilaku di atas.
Atau saat saya diberi cobaan yang tidak menyenangkan seperti kemiskinan, sakit, dan lain-lain. Lalu saya memilih untuk menggerutu setiap hari, menyesali keadaan, marah dengan keadaan yang ada, menyalah-nyalahkan orang lain. Gampang memang, tapi apakah kemudian keadaan bisa berubah lebih baik? Yang ada juga tambah parah kayaknya. Atau saya memilih untuk menerima keadaan saya, berfikir positif dengan apa yang sedang dihadapi sembari mencari jalan keluar dengan fikiran yang jernih dan berdoa. Kelihatannya gampang kan? Tapi prakteknya, masyaAllah...berat.
Semua pilihan itu ada di tangan saya, hasilnya serahkan saja pada yang mengatur hidup, pasrah. Seperti si Ucup, mau mengeluh terus atau mencoba berfikir positif dan berusaha mengeluarkan "inner beautynya", "inner gantengnya" kali, memancarkan auranya sebagai pria sejati sehingga banyak gadis yang jatuh hati. Tapi kalau ceritanya begini, Bajaj Bajuri nggak seru lagi dong.
Intinya seperti itu, cobaan telah ditetapkan, menjalankannya adalah pilihan. Salam Super (maaf Pak Mario, saya pinjam ya...).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar