Sabtu, 24 Agustus 2013

Mother and Doughter's Day


Hari ini abinya Ara sedang rapat di Nottingham. Berangkat pagi-pagi sekali. Jadilah seharian ini saya hanya berdua saja dengan mbak Ara. banyak obrolan antara saya dengan mbak Ara yang menurut saya agak membingungkan dan cukup menghibur bagi saya, kadang lucu, kadang juga sedikit memusingkan jika obrolan berlanjut dengan pertanyaan yang dilontarkannya, karena pertanyaan itu nanti jika dijawab akan berujung pada pertanyaan selanjutnya yang tiada akhir, yah mungkin seperti sinetron Tersanjung zaman dulu wkwkwkwk....

Berikut beberapa cuplikan seputar obrolan kami berdua.

Ara: Umi, kenapa mbah pergi? Kataya sudah sembuh?
Saya: Iya sekarang sudah sembuh.
Ara: Ya harusnya sekarang ada disini
Saya: Mbah di akherat, sekarang sudah ndak sakit lagi
Ara: Kenapa mbah kok meninggal Mi kalo sudah ndak sakit?
Saya: Karena Allah sayang sama mbah.
Ara: Kalau sayang kenapa meninggal Mi?
Saya: Karena mbah sudah tua
Ara: Lha tapi mbah Kasembon juga tua tapi masih ada
Saya: Ya...itu sudah kehendak Allah
Ara: Diam sambil melanjutkan makan
##############################################################

Ara: Mi, orang jahat itu banyak ya Mi?
Saya: Banyak...
Ara: Berarti yang masuk surga itu nanti sedikit?
Saya: Iya, kata Qur'an cuma 2 persen nanti orang yang masuk surga
Ara: Wow.... dikit amat 
Saya: (Dalam hati, emang tahu berapa banyak 2 persen itu? Wkwkwkwk....)
Ara: Temanku juga akan masuk neraka mi kayaknya
Saya: Lha Kenapa?
Ara: Menceritakan kronologi kejadian di sekolah dengan si anu secara panjang kali lebar,
intinya "He is ruin the game when we play at school"
Saya: Oh...
Ara: Iya kan Mi?
Saya: (Tidak menjawab karena bingung apakah itu kategori bisa masuk neraka??? Wallahualam)
############################################################

Tiba-tiba mbak Ara teringat lagu ini



Ara: Mi mbak Nisa (teman baiknya di TK di Indo) itu sudah menerima pesan dari nabi Mi?
Saya: Sudah, semuanya juga sudah, mbak Ara juga
Ara: Lho tapi aku kan masih 6 year, lha mbak Nisa kan sudah seven...
Saya: Oiya ya...berarti nanti mbak Ara nunggu tujuh tahun ya....
Ara: Nanti aku juga dapat message nabi ya Mi?
Saya: (Mengangguk)
Ara: Kapan itu Mi?
Saya: (Menghela nafas mencoba meberi jawaban yang lebih serius). Sebenarnya nabi sudah mengirim pesan ke semua anak pada zaman dulu kala kepada semua anak yang berusia 7 tahun agar mengerjakan sholat 5 waktu.
Ara: Ke aku juga Mi?
Saya: Iya
Ara: Lha aku kan belum 7, katanya untuk anak 7 tahun
Saya: Oiya...(mulai pening karena obrolan muter ke awal lagi kayak gasing, saya juga yang salah asal bilang iya dan asal ngangguk fyuh....)
############################################################

Ara: Mi bapaknya Syamil itu namanya siapa?
Saya: Ya (sambil mikir)...sebut aja bapaknya Syamil, kan nggak pernah disebut namanya
Ara: Iya bapaknya Syamil...(agak heran)
Saya: (tiba-tiba pengen iseng ngasih jawaban) Mungkin namanya Syamilun
Ara: Kok mirip dengan nama anaknya?
Saya: Ya nggak papa kan, kan memang bapak sama anak
Ara: Lho namaku Ara, nama Umi, Devy, padahal aku anaknya umi, lha kok namanya nggak sama?
Saya: (Mencoba mencari jawaban lain) Oiya....mungkin bapaknya Syamil namanya Supono
Ara: Kayaknya namanya Sulono Mi, Side Sulono namanya
Saya: ???? (ngambil namanya siapa itu?)


Di beberapa obrolan, saya memang sering menanggapi santai, asal jawab karena mbak Ara memang sering sekali bertanya, kadang saya merasa capek memberi jawaban, apalagi biasanya dia bertanya sepanjang waktu, entah ketika saya sambil memasak, mencuci piring, menggoreng ayam yang minyaknya muncrat-muncrat, atau pas konsentrasi menikmati sarapan atau makan siang. Ehm....harus multitalent dan multitasking jadi emak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar