Rabu, 30 April 2014

Selamat Datang di Magic Worlds

Pintu masuk
Alhamdulillah, liburan sekolah kali ini, kami bisa berkunjung ke museum Hancock, The North Great Museum. Kami tertarik kesana karena sedang ada pameran yang bertema "Magic Worlds". Hemmm jadi penasaran, seperti apa ya kira-kira. Apalagi tidak perlu membayar tiket, alias gratis, jadi tambah semangat. Tinggal menyiapkan kamera dan bekal makan siang saja supaya tidak kelaparan di sana nanti.

Pameran berada di Hall lantai 3,begitu naik ke lantai 3 langsung terlihat petunjuk dimana lokasi pamerannya. Mari kita mulai berpetualang di "Magic Worlds".

Beragam baju fantasi
Begitu masuk ke dalam ruangan, disambut dengan sederta baju-baju fantasi dari berbagai macam cerita dongeng yang terkenal dan melegenda, misalnya Snow White, Alice in Wonderland, Narnia, Hansel and Gretel, Peter Pan,dan lain sebagainya.

Lubang kelinci dalam film Alice In Wonderland
Berikutnya adalah seting-seting cerita dalam dongeng. Foto atas adalah seting dalam cerita ALice in Wonderland. Lubang berbentuk kotak itu diumpakan sebagai lubang kelinci menuju dunia lain. Di dekatnya ada sebuah meja besar berbentuk persegi, di atasnya terdapat berbagai macam miniatur buah, hidangan, piring, gelas, sendok, pisau, dan perlatan makan lainnya. Maksudnya adalah menggambarkan suasana Alice saat makan bersama dengan para binatang di dunia lain itu.

Lukisan dalam kisah Narnia
Selnajutnya adalah lukisan yang menunjukkan potongan kisah dalam film Narnia 1. Gambarnya hanya hitam dan putih, mungkin menunjukkan kalau suasana alamnya penuh dengan salju tebal (he3....asumsi pribadi). Sebenarnya ada keeterangannya namun tidak sempat membaca, Ara sudah kesana-kemari (he3...alasan). Sementara kotak kecil itu, berisi miniatur karakter dalam kisah Narnia.

Set miniatur karakter Narnia

Rumah penyihir di kisah Hensel and Gretel
Ini adalah seting rumah dalam cerita Hansel and Gretel. Tahu kan ceritanya? Tentang 2 anak laki-laki, dan perempuan bersaudara yang hendak disingkirkan oleh ibu tirinya dengan cara disesatkan di hutan oleh ayahnya sendiri atas dorongan si ibu tiri tentunya. Mereka berdua akhirnya terperangkap dalam rumah yang terbuat dari aneka kue dan permen. Namun pemilik rumah yang ternyata seorang penyihir itu berhasil menangkap mereka dan hendak menjadikan salah seorang dari mereka sebagai santapannya. Hi....ngeri sekali ya ceritanya. Mampukah mereka menyelamatkan diri?

Ada fakta yang menarik tentang cerita ini, saat saya googling ternyata tokoh jahat sebenarnya adalah ibu kandung dan ayah kandung Hansel dan Gretel itu sendiri, namun beberapa waktu kemudian, ceritanya sedikit dikoreksi dengan menggantikan tokoh ibu kandung dengan sosok ibu tiri yang jahat. Kisah mengerikan ini diilhami oleh kehidupan sehari-hari masyarakat di Jerman pada tahun 1300 an. Pada masa itu kelaparan dan kemiskinan melanda seluruh daratan Eropa termasuk Jerman. Banyak terjadi perbuatan kriminal di antara warganya demi untuk dapat bertahan hidup termasuk kanibalisme, anak-anak dan bayi tentu menjadi sasaran empuk untuk itu. Bahkan yang melakukan bukan hanya orang lain terhadap anak orang lain, melainkan orang tua terhadap anak mereka sendiri. Masa kekacauan itu dikenal dengan istilah Great Famine.

Cermin ajaib dalam cerita Snow White
Eh ada cermin, ngaca dulu ah.... Lho kok wajah saya tidak terlihat? Cermin yang aneh, saya dekati dan saya pegang-pegang, masih btidak adajuga wajah saya di sana. Eh...setelah saya tidak bercermin lagi, nah baru muncul wajah saya di sana, jadi seperti ada delay, jarak waktu antara bercermin dan munculnya bayangan. Ternyata itu cermin dibuat dari semacam layar datar, cara bekerjanya seperti merekam wajah kita lalu dimunculkan beberapa menit kemudian. Jdi saat abinya Ara yang mendekati cermin, muncullah wajah saya, ya he3...... Jadi kita bisa berpura-pura jadi ibu tiri Snow White yang bercermin sambil bertanya ke cermin, siapa yang paling cantik? Lalu muncullah wajah orang lain di sana.

Perlengkapan untuk trik sulap dengan koin
Kotak kaca yang ini berisikan perlengkapan trik koin terbang atau koin yang bisa memanjat sendiri. Di dalamnya terdapat almari kecil dengan 2 laci di bagian bawahnya. Jika koin diletakkan dalam salah satu laci itu, koin bisa berpindah ke atas, atau memanjat. Sayang sekali alatnya tidak boleh di cek, dibuka, dibolak-balik, ataupun dipegang-pegang, padahal penasaran seperti apa di bagian dalamnya.

Perlengkapan trik sulap tubuh yang terpisah-pisah
Kotak yang ini juga tidak boleh disentuh, ada tulisan larangan besar-besar di bawah. Seperti yang kita lihat di televisi-televisi, alat ini digunakan untuk memisah-misahkan anggota badan "korbannya". Begitu sesorang masuk ke dalamnya, dibacakan mantra, lalu digeser-geser kotaknya ke kanan dan kiri, sehingga bagian kepala, dada, perut, dan kaki seperti tidak menyatu.

Menonton acara sulap tahuan 1980 an
Ara sedang melihat tayangan sulap dengan boneka tangan sebagai asisten pesulapnya, jadi acaranya terkesan lucu dan cocok untuk penonton anak-anak. Tayangan tersebut berasal dari sebuah acara pada tahun 1980 an. Gambarnya makanya agak sedikit buram, tapi masih asyik untuk dinikmati. Buktinya Ara terkagum-kagum terlihat serius, sementara saya tertawa-tawa karena bonekanya sangat lucu.

Foto berikut adalah percobaan membuat ramuan, bahannya adalah kodok, tikus, dan kelelawar kalau tidak salah, ngeri deh. Tentu saja bukan binatang asli tapi terbuat dari karet, bentuk dan teksturnya mirip. Saya saja tidak tega memegangnya, melihat saja rasanya geli sekali hiiii.....

Membuat ramuan sihir

Lukisan tentang mitos Mermaid
Ini lukisan jaman dulu, sayang sekali tidak terlihat tahun pembuatannya dalam foto meski sudah saya zoom. Lukisan itu mengisahkan tentang Putri Duyung dengan seorang pelaut yang sepertinya "tergoda" oleh kecantikan si Putri Duyung tersebut.

Baju peri jaman dulu
Ini adalah baju peri dari puluhan tahun yang lalu. Unik ya bentuk dan warnanya. Tidak terlalu banyak perbedaan dengan baju-baju peri yang ditemui saat ini, perbedaan yang mencolok di bagian warna saja. Baju peri saat ini didominasi warna pink, biru, dan warna-warna cerah lainnya. Sedangkan yang di foto berwarna coklat, lebih ke warna alam seperti batang pohon atau kayu.

Ini dia pemilik baju perinya
Masih banyak hal lain yang belum sempat diambil gambarnya, misalnya tentang Harry Potter, Peter Pan, dan lainnya. Plus ada stand juga yang menjual pernak-pernik tentang peri atau ksatria. Ara? Pastilah tertarik berkali-kali dia mendekati dan berusaha memegang-megang yang ada di stand tersebut. Kami hanya menungguinya, dan membiarkannya. Setelah puas melihat-lihat, kami mengajaknya pergi, Alhamdulillah dia tidak protes ataupun minta dibelikan he3....

Senin, 28 April 2014

Menjadi Ibu Wajar Sahid


Bulan April identik dengan perayaan Hari Kartini, hari nya para perempuan. Biasanya di sekolah-sekolah, ataupun di balai desa-balai desa sangat ramai dengan berbagai peringatan ke-Kartini-an. Apa coba biasanya acaranya? Yang paling umum adalah lomba bergaya dengan mengenakan kebaya plus sanggulnya, lomba ber make-up, lomba memasak. Lomba memasak, masih setuju saya. tapi yang dua hal lainnya saya pikir kok kurang berhubungan dengan Kartini ya? Kartini tidak terkenal karena kebaya dan sanggulnya, pun bukan pula karena make-up nya. kartini tersohor karena keinginan kuatnya untuk belajar, dan belajar. Serta menularkan semangat belajarnya kepada orang lain, yang nota saat itu kesempatan belajar bagi perempuan masih sangat sulit atau kalau boleh dibilang sebagai Mission Impossible 0 (sebelum adanya film Mission Impossible 1 dan 2 he3...).

Nah jadi intinya yang perlu kita tiru dan lestarikan saat ini adalah semangat belajarnya dari Kartini. Program pendidikan di Indonesia yang kita kenal di masa ini adalah wajar 9 tahun atau wajib belajar 9 tahun, yang meliputi jenjang SD, SMP, dan SMA. Sebagai perempuan, yang kelak akan berperan sebagai seorang ibu (insyaAllah), program itu sangatlah minim, sangat kurang. Program yang diperlukan bagi perempuan-perempuan Indonesia menurut saya adalah WAJAR SAHID, apa artinya? Yaitu wajib belajar sepanjang hidup. Walah....repot amat ya....berarti setelah SMA, wajib sarjana, master, doktor, dan seterusnya gitu? Aduh mana sempat......butuh banyak biaya lagi, belum kapasitas otak yang pas-pas an. Eits.....belajar tidak harus melulu mengejar gelar keduniawian lho. Belajar itu luas maknanya, dan tidak harus mahal. Belajar apa dan di mana?

Sekarang ini, internet sudah ada di mana-mana, jadi kita bisa belajar sambil berselancar di dunia maya, tidak melulu nengokin socmed, melainkan berkunjung di google, atau youtube. Kita bisa belajar banyak hal melalui internet, misalnya belajar memasak dengan mencoba aneka resep mulai dari yang mudah sampai resep yang rumit. Bisa juga belajar agama, kita bisa mendengarkan pengajian di youtube jika kita tidak sempat keluar rumah karena sibuk mengurusi keluarga. Bisa juga menonton film dokumenter di situs itu, insyaAllah pengetahuan menjadi bertambah. Dengan internet, kita juga bisa belajar menulis, menulis cerita, menulis resep, menuangkan pengalaman, berbagi ilmu yang kita miliki dengan membuat blog, atau menuliskannya dalam note di facebook. Siapa tahu bakat menulis kita yang terpendam berpuluh-puluh tahun bisa tergali di sini.

Jika masih kesulitan berkawan dengan internet, kita bisa belajar dengan membaca majalah, koran, cerita pendek, novel, fiksi, maupun non-fiksi. Bisa juga dengan membaca terjemahan Al-Qur'an, banyak sekali ilmu yang Allah SWT ajarkan melalui kitab itu, ilmu terlengkap malah, mulai dari ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi, psikologi, keluarga, dan banyak sekali. Lengkap Allah memberikannya sebagai pedoman hidup manusia.

Cara yang paling populer adalah dengan menonton televisi, tapi tunggu dulu, kita juga harus selektif dengan tayangan-tayangannya, agar kita dapat mengambil lebih banyak manfaatnya daripada sekedar hiburan semata. Mendengarkan radio juga sangat menyenangkan, misalnya saat anak-anak sekolah, suami bekerja, kita di rumah sibuk menyapu, menyetrika baju, memasak, bisa kita lakukan sembari mendengarkan radio, entah program berita, atau ceramah agama, atau mendengarkan lirik nasyid juga termasuk belajar karena biasanya di dalamnya biasanya terdapat nasehat-nasehat bagi kita.

Ternyata belajar itu mudah dan fleksibel kan. Jika segala yang kita lakukan diniatkan untuk belajar karena Allah SWT, insyaAllah apa yang kita pelajari bisa bermanfaat bagi diri, keluarga, dan orang di sekitar kita, amin.

Memangnya kalau sudah jadi ibu-ibu tetap harus belajar? Apalagi kalau cuma sekedar ibu rumah tangga. Wow......justru menjadi ibu rumah tangga itu diperlukan multiple intelligences, alias kecerdasan majemuk, apa saja? Mari kita kupas satu-persatu agar lebih jelas.

  1. Kecerdasan Matematika-Logika. Perlu banget ini, sebagai ibu, kita harus bisa menjadi manajer dalam keluarga, mengurus pemasukan yang diberikan oleh suami, dan membelanjakannya dengan penuh amanah. Mengatur pengeluaran hingga jangan sampai besar pasak daripada tiang. Jika ternyata ada pengeluaran ataupun kebutuhan yang mendadak maka ibu tidak perlu panik dan segera menemukan jalan keluar, sehingga cek-cok masalah keuangan dalam keluarga dapat terhindari. Mensyukuri rizki yang diberikan oleh Allah, sehingga banyak maupun sedikit rizki yang kita terima menjadi berkah bagi keluarga.
  2. Kecerdasan Bahasa. Yaitu kemampuan mengungkapkan perkataan dan berkomunikasi secara lembut, sopan, tidak menyakiti, namun maksud bisa tersampaikan dan diterima dengan jelas oleh suami dan anak-anak kita. Misalnya saat anak melakukan kesalahan, ibu bisa memberikan saran pada anak dengan kata-kata yang sederhana dan diterima sesuai dengan usia dan daya pikir anak. Begitu pula saat hendak menyampaikan suatu masalah pada suami yang baru pulang kerja misalnya, saat suami masih capek, lelah, namun ada permasalahan yang harus segera diselesaikan. Dengan gaya komunikasi yang baik dan efektif serta pemilihan timing yang tepat, insyaAllah suami akan memahami. Misalnya sebelum mengarah ke masalah, ibu membuatkan minuman terlebih dahulu, mengajak ngobrol yang ringan-ringan baru agar suami yang capek merasakan rileks terlebih dahulu kemudian baru masuk ke inti permasalahan.
  3. Kecerdasan Musikal. Perlu sekali kemampuan ini, ibu-ibu biasanya akan bersenandung untuk menidurkan anak-anaknya. Atau mengajari anak-anak bernyanyi saat mereka sudah mulai berbicara. Seperti pengalaman saya pribadi, saat anak saya mengikuti club recorder, mau tidak mau saya juga harus bisa dan belajar recorder agar bisa mengajari anak saya. Nah kalau ibu tidak memiliki kecerdasan ini, akan sulit kan mengajari anak bernyanyi, sekedar bintang kecil, pelangi-pelangi, atau bahkan sholawat nabi, juga membaca Al-Quran dengan merdu sehingga anak dan suami betah mendengarkan seorang ibu dan istri yang mengaji dengan suara yang indah dan menyejukkan hati.
  4. Kecerdasan Visual-Spasial. Agar rumah tampak selalu rapi dan bersih, dibutuhkan kemampuan ini untuk menata dan mendekorasi rumah senyaman mungkin, sehingga anak-anak betah di rumah, dan suami merasa senang sepulang bekerja. Pokoknya membuat suasana rumah menjadi benar-benar syurga bagi keluarga.
  5. Kecerdasan Kinestetik. Menjadi ibu juga harus tangkas dan cekatan. Jika ada baju yang robek atau kancing yang lepas, segera dijahit sendiri, tidak perlu kan hal sekecil itu meminta bantuan penjahit? Atau jika mainan anak-anak ada yang rusak, sebelum beli yang baru berusaha memperbaiki sendiri dulu, atau malah membuat mainan sendiri bersama anak-anak akan lebih menyenangkan, dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang mudah di dapat. Kemampuan ini juga meliputi bermain fisik dengan anak-anak, misalnya bermain petak umpet, berolah-raga bersama keluarga dan mengembangkan quality time bersama keluarga.
  6. Kecerdasan Interpersonal. Menjadi ibu juga harus peka terhadap suasana hati dan perasaan anak dan suaminya. Dengan demikian akan semakin mudah menjalin komunikasi yang efektif dalam keluarga. Jika ada masalah, mampu menempatkan diri dan mencari waktu yang tepat untuk mengajak diskusi serta memberikan solusi yang terbaik. Bukan malah sebaliknya memperburuk situasi dikarenakan kurangnya empati terhadap apa yang dialami anggota keluarga yang lain.
  7. Kecerdasan Intrapersonal. Terkadang sebagai seorang ibu, kita juga memerlukan waktu untuk diri sendiri, sekedar merenung dan berintrospeksi diri agar dapat meningkatkan kualitas diri sebagai ibu rumah tangga. Tak perlu menyandarakan kulitas diri pada orang lain melainkan berusaha menjadi diri sendiri dengan versi yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Dengan demikian, hidup terasa tentram karena lebih fokus pada diri sendiri, terhindar dari rasa iri hati maupun dengki pada orang lain karena kita lebih disibukkan untuk memperbaiki diri sendiri.
  8. Kecerdasan Naturalis. Perlu halnya seorang ibu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan alam seperti merawat halaman rumah dan menanaminya dengan tanaman serta merawatnya. Selain untuk menambah keindahan halaman rumah juga mengenalkan anak-anak kita dengan makhluk ciptaan Allah seperti tumbuhan dan binatang yang perlu kita sayangi seperti halnya kita menyayangi mahkluk ciptaan Allah yang lainnya. Dengan semakin mengenal ciptaan-ciptaan Allah maka kita akan semakin mengenali kebesaran Nya dan harapannya semakin menumbuhkan rasa syukur keluarga kepada Allah atas segala rizki yang telah dilimpahkanNya.
Wah ternyata menjadi ibu rumah tangga tidak segampang yang dibayangkan ya, apalagi jika ingin menjadi sosok ibu rumah tangga yang spesial, yang maksimal. Tidak perlu berkecil hati untuk "sekedar" menjadi ibu rumah tangga karena justru kita menggenggam amanah Allah yang besar, yang tidak semua orang mampu menjalaninya. Seorang ibu harus terus belajar dan belajar, program menjadi ibu tidak lain harus mengikuti Wajar Sahid atau wajib belajar sepanjang hidup agar bisa mencapai dan mengantarkan keluarga kepada kesuksesan dunia dan akherat, InsyaAllah.

# Ayat hari ini

Surat An-Naba ayat 16-20

وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا
dan kebun-kebun yang lebat? 

إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا
Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, 

يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, 

وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, 

وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. 


Sumber tulisan:
  1. http://belajarpsikologi.com/multiple-intelligences-atau-kecerdasan-ganda/
  2. http://quran.telkomuniversity.ac.id/?sid=78&pid=arabicid&vid=2

Sabtu, 26 April 2014

Sate Ayam Saus Kacang


Hari ini, saya dan abinya Ara berencana membuat sate ayam, selain karena merupakan menu favorit Ara, juga ingin mengirim menu ini sebagai hantaran ke tetangga sekaligus mengenalkan menu makanan khas yang berasal dari Indonesia. Menu ini sebenarnya tidak sulit dijumpai di Newcastle, bahkan ada mini market yang menyediakan menu ini dalam bentuk beku. Di kemasannya biasanya berjudul chicken satay atau bisa juga chicken skewer yang artinya daginga ayam tusuk.

Saya pribadi belum pernah membeli sate beku karena alasan kehalalan dagingnya karena dijual bukan di toko halal, jadi lebih aman membuat sendiri. Daging ayam halal Alhamdulillah mudah sekali di dapatkan karena Newcastle memang banyak sekali toko halal nya, dan berdekatan pula, jadi tinggal pilih mau beli di toko yang sebelah mana. Kalau tusuk satenya, biasanya saya beli di toko Cina.

Daging ayam sudah siap, tusuk sate sudah, tinggal ditusuk-tusuk, dilumuri kecap, lalu dipanggang menggunakan panggangan listrik. Menggunakan panggangan ini alasannya adalah agar daging ayam tetap empuk meski sate sudah dingin. Bisa saja menggunakan oven, namun hasilnya jadi agak keras, dan daging jadi lebih kering  menurut saya.

Yang biasanya membuat bumbu kecap untuk melumuri sate adalah abinya Ara. Racikannya kalau tidak salah kecap dicampur dengan merica, jadi agak sedikit ada pedas-pedasnya. Memanggang dengan panggangan listrik juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Alhamdulillah ada panggangan listrik peninggalan tetangga dari Irak yang kini sudah kembali ke negaranya. Membuat sate jadi lancar he3......

Setelah sate matang, nah tinggal dibikinkan sausnya. Alhamdulillah masih ada saus kacang sisa dari somay yang dihantar oleh seorang teman, jadi tidak terlalu repot membuat sausnya. Saus somay, ditambah dengan sambal pecel instan yang kami beli dari Indonesia, tambah sedikit air, aduk rata, beres deh. Tinggal disiapkan di atas piring, tambah lalapan, Alhamdulillah beres.

Ara sangat suka dengan sate, semenjak di Indonesia. Dibikinkan berapa pun pasti akan segera dihabiskan, dia makannya lahap sekali, jadi senang melihatnya. Masalahnya kalau di Indonesia tinggal naik motor, dan bilang "Pak....sate ayam 10 tusuk ndak pake lama ya Pak", kita tinggal duduk manis di atas motor, sate ayamnya mateng sendiri deh, nggak pake ribet, satenya jalan sampe ke motor pula he3......

# Ayat hari ini

Surat An Naba ayat 11-15

وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, 

وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, 

وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), 

وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, 

لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا
supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, 

Ngantri Yuuuk.....Biar Semua Nyaman


Beberapa hari yang lalu, saya pulang naik bisa sendirian. Saat tiba di halte bus, halte masih kosong, belum ada calon penumpang lain yang menunggu di halte itu. Beberapa saat kemudian datanglah sepasang kakek dan nenek, yang kemudian duduk di sebelah saya di tempat duduk halte itu. Sesaat kemudian datang orang-orang lainnya. Mereka menunggu sambil mengobrol, ada juga yang sambil mendengarkan sesuatu dari headset mereka, sementara saya sambil bengong, maksudnya sambil menikmati pemandangan summer di sekitar halte, dan mengamati keunikan gedung-gedung yang berdiri di sepanjang jalan utama itu. Ada cafe, perpustakaan, toko-toko, tanaman dan pohon-pohon yang mulai mekar bunganya.

Beberapa menit menunggu, datanglah bis yang dimaksud. Kami semua segera berdiri berbaris. Kakek nenek itu berdiri di depan saya meskipun sebenarnya saya yang pertama kali datang di halte itu, dan saya pun tidak keberatan karena saya tidak khawatir tidak akan kebagian tempat duduk nantinya. Setelah pintu bis terbuka, kami semua tidak langsung masuk bis, melainkan menunggu semua penumpang yang akan turun keluar dari bis, baru giliran penumpang yang akan masuk.

Saat penumpang yang turun sudah habis, kakek nenek itu tidak langsung naik bis, melainkan menengok ke arah saya dan mempersilahkan saya untuk naik duluan. Saya sempat terkejut, lalu segera bilang terimakasih dan naik bis. Saya tidak menolak tawaran mereka karena saya tidak mau memperlambat antrian, lalu saya segera masuk dan membeli tiket. Di belakang saya baru kakek nenek tersebut dilanjutkan antrian orang-orang yang lainnya.

Selama di perjalanan banyak pikiran yang terlintas. Yang pertama saya terharu dengan sikap kakek nenek itu, meskipun sudah tua, namun mereka tetap bersedia mengikuti antrian sesuai urutan kedatangan. Sebagai warga senior, mereka tidak mengistimewakan diri mereka. Mereka tidak ingin didahulukan, melainkan tetap mau mengikuti aturan dan setara dengan mereka-mereka yang usianya muda-muda.

Kebudayaan antri di sini memang sangat tertib, meski saat menunggu di halte mereka menunggu bis sambil duduk ataupun berdiri dengan posisi yang acak, namun saat akan naik bis mereka bisa antri sesuai urutan kedatangan masing-masing di halte itu. Jadi saat berbaris itulah mereka memperhatikan orang-orang di sekelilingnya, Mereka juga dengan sabar menunggu para penumpang yang akan turun agar turun terlebih dahulu, baru kemudian naik bis satu-persatu.

Sepanjang perjalanan saya merasa bersyukur sekaligus malu. Bersyukur karena merasa bertemu dengan kakek nenek yang baik hati dengan budaya antrinya, serta malu karena selama ini saya belum benar-benar disiplin antri dari dalam lubuk hati. Mau antri hanya jika melihat orang lain antri, dan masih ikutan menyerobot antrian jika orang lain demikian. Jadi antri nya masih karena pengaruh dari luar he3.... Alhamdulillah disini tidak banyak kasus menyerobot antrian. Tapi ada juga kasusnya, biasanya respon orang sekitar hanya tertawa lebih ke arah mencibir, tapi tidak marah. Setidaknya itu kasus yang saya lihat sendiri.

Saat itu bukan antri di halte bis, melainkan antrian di kasir toko penjual sayuran. Waktu itu kasir sedang sibuk melayani antrian pembayaran. Tiba-tiba datang seorang perempuan yang lalu mengambil satu tray telur yang letaknya di sebelah kasir. Saya melihatnya agak aneh juga sih, karena biasanya pembeli tidak perlu mengambil sendiri jika ingin membeli telur, tinggal antri saja dan bilang jika ingin telur, maka kasir akan mengambilkan dan membungkusnya ke dalam kantong plastik.

Kasir waktu itu sempat mengamati sebentar lalu kembali melayani antrian. Saat kasir sedang sibuk menghitung kembalian, tiba-tiba perempuan itu berusaha mengambil kantong plastik dekat kasir, karena kesulitan, kasir membantu mengambilkannya. Saya kira perempuan itu hanya akan mengambil telur, membungkusnya dan akan membayar di kasir yang lain. Rupanya kemudian dia bertanya tentang harga telur pada kasirnya, lalu membayarnya dengan uang pas, selanjutnya langsung pergi. Kasir agak bingung dibuatnya, tapi tidak marah hanya tertawa kecil dan sedikit memberikan komentar. Pengantri yang lain pun mulai riuh tapi tak lama kembali tenang. Saya cuma melongo...heran melihat ternyata ada juga ya orang yang berpikiran bahwa tidak perlu mengantri jika ingin membeli 1 item saja.

Tapi saya maklum juga karena melihat penampilannya, sepertinya perempuan itu bukan warga asli, melainkan pendatang dari negara lain. Bisa jadi masih beradaptasi dengan budaya setempat seperti halnya saya yang kadang masih belum terlalu paham budaya-budaya di sini he3....positive thinking saja.

Dari kejadian itu, saya jadi ingat dengan kejadian lucu di desa saya. Waktu itu ada toko swalayan baru dan pertama kali buka di desa saya. Wah pengunjungnya ramai sekali. Suatu hari saya berbelanja ke sana, dan membeli beberapa item. Di kasir masih belum ada antrian saat saya akan membayar, jadi saya yang membayar pertama kali. Kasir masih sibuk menghitung pembayaran dengan komputer, tiba-tiba datang seorang ibu-ibu langsung datang ke kasir, dan meminta dilayani dulu sebentar karena dia hanya membeli 1 item, dan juga sedang terburu-buru. Dengan terpaksa, kasir mau melayani. Eh satu selesai, datang lainnya lagi dengan alasan cuma membeli 1 item..... Ya Allah, kapan pembayaran saya kelar kalau semua beralasan cuma beli 1 barang saja, cuma susu, cuma permen, cuma snack. Hu...hu...hu...mewek saya.....

Tetep positive thinking, maklum saja masih hal baru, mungkin lama-lama orang akan terbiasa antri juga dengan semakin banyaknya toko-toko swalayan di desa saya, InsyaAllah. Mbak kasir kelihatannya juga masih sungkan untuk menolak pembeli-pembeli yang tidak mau antri, mereka tetap saja dilayani, karena rata-rata pembeli-pembeli seperti itu memang cerewet sih, mungkin dilayani biar urusan segera cepat kelar. Semoga mbak-mbak kasir diberi stok kesabaran dan keberanian dalam menghadapi pembeli-pembeli seperti itu. Amin.

Alhamdulillah ada pengalaman baik dan menyenangkan saat mengunjungi tempat wisata Jatim Park II. Saat itu antrian pengunjung sudah panjang mengular meski jam belum menunjukkan pukul 10 pagi, loket tiket pun belum buka. Semua antri dengan tertib dan sabar, saat loket terbuka, antrian pun mulai bergerak, meski lambat. Yah tahu sendiri, saat liburan, satu orang pengantri bisa membeli puluhan tiket untuk keluarga ataupun rombongan. Alhamdulillah meski sudah mulai kepanasan, semua berjalan lancar, dan tidak terlihat pengunjung yang menyerobot antrian.

# Apapun situasinya, InsyaAllah tetap cinta Indonesia, dan mendoakan yang terbaik untuk Indonesia :-)

Jumat, 25 April 2014

Tuna Chunk Nugget

Love Food, Hate Waste

Minggu kedua kedatangan tim Love Food, Hate Waste kali ini akan mengajari kami, murid-murid ESOL di First Step untuk membuat tuna chunk nugget. Inti dari masakan ini masih sama yaitu bagaimana mengubah bahan makanan sisa agar tidak sia-sia terbuang, dengan cara memasak yang sehat, bebas gula dan garam. Yuk saya mulai saja ya....mudah dan cepat disajikan.

Bahan-bahan:

  • 1 kaleng tuna chunk
  • 3 sdm paprika yang sudah dipotong kecil-kecil
  • 1/2 potong bawang bombai, rajang kecil-kecil
  • 2 sdm keju parut 
  • 2 sdt herbs
  • 1 bungkus mashed potato instan
  • telur kocok untuk baluran
  • bread crumb
Cara membuat:
  1. Campur mashed potato, tuna chunk, paprika, bawang bombai, keju parut, herbs, lalu aduk hingga tercampur rata.
  2. Setelah itu bentuk adonan menjadi bulat pipih dengan menggunakan tangan.
  3. Baluri adonan dengan kocokan telur, dan gulingkan ke dalam bread crumb.
  4. Panggang di atas teflon dengan api kecil, hingga matang, jangan lupa dibolak-balik agar tidak gosong.
  5. Angkat sajikan.
Menu ini sengaja menggunakan perasa dari bahan lain yaitu keju dan herbs, atau jika suka bisa ditambahkan pasta tomat, intinya dilarang menggunakan gula dan garam meskipun hanya sedikit, tidak boleh. Selain itu juga dilarang menggunakan minyak goreng, jadi musti dipanggang, itu pun tidak boleh sampai gosong atau berwarna kehitaman. Kalau ada sedikit saja bagian yang berwarna hitam, harus dibuang, karena bersifat karsinogenik, tidak baik untuk tubuh dan memicu kanker.

Hemmm, banyak juga ya yang harus diperhatikan. Tapi saya suka dengan resep yang ini, cocok untuk saya yang kurang suka berlama-lama di dapur, sukanya menunggu hantaran dari tetangga he3....

Menu ini cocok buat bekal anak sekolah, tinggal menyesuaikan sayuran apa saja yang disukai anak yang kemudian dicampurkan dalam adonan. Selamat mencoba, semoga suka ya....


Percobaan Nugget Pisang Versi Pribadi


Beberapa hari yang lalu saya membaca resep pembuatan nugget pisang yang di share salah seorang teman melalui facebook. Ehm....saya langsung tertarik.....karena saya suka sekali dengan buah pisang dengan segala resep-resep yang berhubungan dengan pisang. Selama ini saya hanya mengolah pisang dengan cara yang saya tahu, misalnya pisang goreng, pisang bakar keju coklat, puding pisang, pisang arum manis, itu saja. Nah berhubunga nemu yang satu ini, jadinya langsung pingin mencoba. Apalagi kebetulan di rumah ada stok pisang yang sangat matang.

Resep aslinya sebenarnya tidak membutuhkan banyak bahan, berhubung ini percobaan, jadinya saya modifikasi sendiri bahannya.  Resep aslinya saya dapatkan dari sini nih boleh dicek langsung, MASAKANPRAKTISRUMAHAN.COM

Bahan-bahan:

  • 3 buah pisang yang sudah dilumatkan
  • 2 buah roti tawar yang telah disobek kecil-kecil
  • 1/2 gelas susu cair
  • terigu secukupnya
  • gula sesuai selera
  • keju parut sesuai selera
  • bread crumb
Cara pembuatan:
  1. Campur pisang, roti tawar, susu, gula, dan keju. Aduk rata.
  2. Tambahkan terigu secukupnya hingga adonan bisa dibentuk, pastikan adonan masih bisa lengket di tangan, sehingga bread crumb bisa menempel nantinya.
  3. Bentuk adonan dengan tangan, jika kesulitan karena lengket, bisa menggunakan sendok.
  4. Guling-gulingkan adonan yang telah dibentuk ke dalam bread crumb sampai merata.
  5. Goreng dengan minyak berlimpah, panas, dan api kecil.
  6. Setelah berwarna keemasan, angkat, dan sajikan.
Alhamdulillah hasilnya manis dan gurih karena ada gula dan keju di dalamnya. Oiya, satu lagi, hasilnya tidak terlalu berminyak, bahkan cenderung kering karena ternyata minyak tidak menempel pada adonannya saat digoreng.

Seorang teman menyarankan agar terigunya diperbanyak hingga mudah dibentuk dan tidak menempel di tangan. Hal ini jika kita ingin membentuk adonan menjadi berbagai macam bentuk binatang atau aneka karakter dengan menggunakan cetakan. Namun efek sampingnya berarti harus menggunakan kocokan telur untuk menempelkan bread crum ke adonannya. Jadi setelah adonan dicetak, digulingkan ke dalam kocokan telur, baru di gulingkan lagi ke dalam bread crumb, baru kemudian digoreng. Ehm...patut dicoba nih, yuuuk...


Note dari Sekolah


Kemarin, sepulang saya dari bazar di Northumbria University, tiba-tiba Ara mengadu kalau tadi pas di sekolah dia terjatuh dan terluka di beberapa bagian tubuh. Alhamdulillah tidak parah, hanya sedikit baret-baret di tangan dan lengan, satu lagi baretnya di lutut tapi tertutup plester.

Ara juga cerita kalau menangis setelah terjatuh. Dia terjatuh saat istirahat dan bermain lari-larian sama teman-temannya, entah bertabrakan atau tersenggol, akhirnya Ara jatuh. Dia bercerita sambil masih ada sisa sesenggukan. Tapi begitu tahu saya pulangnya bawa sate ayam, langsung ceria deh, dan minta makan. Lontong plus sate ayam sebungkus habis deh. Alhamdulillah.

Cerita selesai, lalu saya cek tas sekolahnya, apakah dapat buku baru atau tidak. Ternyata di dalam tas, selain ada buku bacaan baru, juga ada note dari sekolah. Seperti yang ada di foto atas, isinya tentang pemberitahuan kalau Ara jatuh, jam terjadinya, dan luka yang dialami Ara. Wow detail sekali ya.... Ini hal baru bagi saya. 

Dengan note itu jadinya kejadian buruk yang dialami tiap anak di sekolah ada datanya, sekolah punya data, orang tua juga demikian. Dan ada saran di note itu, jika terjadi hal-hal yang ada di poin-poin tersebut, maka orang tua disarankan membawa anak ke dokter untuk diperiksa ulang. Note itu bagi saya adalah salah satu bentuk tanggung jawab dari pihak sekolah dalam hal memberikan informasi kepada wali murid tentang kejadian buruk yang mungkin terjadi pada muridnya.

Di sini memang kebiasaan mengobrol antara orang tua dengan murid saat mengantar atau menjemput sekolah memang jarang terjadi. Kalaulah ada, tidak lama, hanya 1 atau 2 menit saja. Bukan bercerita panjang lebar seperti yang pernah saya lakukan di Indonesia. Setiap diskusi ada waktunya, yaitu saat Parent's Evening, biasanya dijadwalkan sekali dalam setiap term. Saya belum pernah ikut, biasanya yang datang hanya abinya Ara saja.

Hari itu, Ara jadi lebih manjaaaa sekali. Kalau teringat lukanya, dia akan mengeluh kesakitan dan nggak mau terlalu banyak gerak dengan alasan lututnya sakit. Tapi kalau sedang lupa, secara tidak sadar dia sudah lompat kesana-kemari, lari kesana-kemari, kalau teringat lagi, jalannya segera berubah terpincang-pincang. Ara memang tipe terlalu khawatir kalau dapat luka, sama seperti saya he3....

Rabu, 23 April 2014

Hidangan Untuk Tamu Dadakan


Dua hari yang lalu, salah seorang teman suami saya secara mendadak akan berkunjung ke rumah. Teman ini asli Newcastle, jadi agak bingung memikirkan suguhan apa yang sesuai dengan lidahnya. Tidak akan sebingung ini jika kedatangannya tidak terlalu mendadak. Sedangkan dalam kasus kali ini, dia menelepon dan memberitahu jika akan datang 1 setengah jam lagi.

Dalam kebingungan, akhirnya suami memberi ide, bagaimana jika dibikinkan nutrijel, mie goreng, dan pisang goreng. Em.....agak ragu juga sih sebenarnya, karena khawatir jika tamu tidak menyukai sesuatu yang digoreng-goreng. Tapi mau bagaimana lagi, waktu sudah mepet.

Nutrijel sudah siap, tinggal dimasukkan kulkas. Selanjutnya bikin mie goreng. Saya bikinnya dari indomie goreng, tapi cara memasaknya saya modifikasi sedikit, meniru resep dari teman. Setelah mie direbus, tapi tidak terlalu lunak, mie ditiriskan. Siapkan bawang merah, bawang putih iris kecil-kecil, serta sawi dan buncis potong sesuai selera., jangan lupa udang beku.

Selanjutnya, panaskan wajan, beri minyak sedikit untuk menumis bawang merah dan bawang putih, masukkan udang, lalu sayur. Setelah agak layu, masukkan mie yang telah ditiriskan, terakhir masukkan bumbu indomie. Aduk hingga bumbu merata dan mie agak lembut.

Hasilnya mie nya jadi lebih kering dan tidak berair seperti mie goreng di abang-abang penjual mie goreng he3..... Setelah semua masakan selesai, siapkan satu-satu di meja, ada nutrijel, mie goreng, dan pisang goreng, siap disantap. Saya tidak ikut makan bersama, hanya suami dan temannya saja. Saya melanjutkan aktivitas di dalam kamar sambil menemani anak saya.

Setelah beberapa jam, tamu berpamitan. Tak sabar rasanya mendengar pendapat tamu tentang makanan yang saya hidangkan. Sebelum suami bercerta, sayatidak sabar mengecek meja makan, hasilnya pisang goreng 4 biji habis, nutrijel habis 1/3 nya, mie goreng tinggal sedikit, padahal saya bikin dari 4 bungkus indomie. Ah tunggu dulu, mungkin suami saya lagi lapar juga jadi semua tandas he3...

Suami menyangkal dan bilang kalau yang menghabiskan pisang goreng dan sebagian besar mie gorengnya adalah temannya. Temannya sangat suka sekali dengan rasa mie dan pisang gorengnya. Bahkan selama makan dia berkali-kali minta maaf dan bilang "Sorry I little bit greedy today, can I have more?". Pasti suami saya sangat senang jika tamunya menyukai hidangan kami.

Alhamdulillah, apa yang kami hidangkan bisa membahagiakan tamu meski sangat sederhana. Terimakasih Ya Robb atas berkahnya rizki yang Engkau limpahkan kepada kami. Semoga kami selalu Engkau jadikan sebagai hamba yang pandai bersyukur. Amin.

Hadist Arbain ke -12 An Nawawi


Dari Abu Hurairah Ra, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda:

"Merupakah tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."
Hadist Hasan riwayat Tirmizi dan lainnya

Imam Ibnu Rajab Al Hambali menyatakan bahwa kedudukan hadist ini sangat agung atau penting dalam hal sumber pokok mempelajari adab.
Sebagaian ulama menyatakan bahwa hadist ini mengumpulkan 1/2 dari agama.

Maksud dari dari hadist di atas adalah:
bahwa tanda kebaikan agama dari seorang muslim adalah dia meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat baginya.

Kapankah sesorang itu Islamnya dianggap baik?

1. Ketika sesorang itu telah melaksanakan perkara yang wajib dan meninggalkan perkara yang dilarang, seperti yang terkandung dalam surat Al Fatir ayat 32. Ada 3 golongan manusia dalam hal ini, yaitu:

  • golongan pertama: yaitu orang yang mendzolimi atau menganiaya diri sendiri dengan meninggalkan perkara yang wajib dan melaksanakan perkara yang dilarang
  • golongan yang kedua: yaitu golongan pertengahan, orang ini mampu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.
  • golongan yang ketiga: yaitu orang yang mendahului melakukan kebaikan dengan izin Allah, serta melaksanakan sunnah dan menjauhi yang makruh
2. Jika orang tersebut telah mencapai derajat ikhsan.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa derajat keimanan manusia ada 3, yaitu:
  • Islam, jika orang tersebut melaksanakan amalan-amalan dhohir yang terkandung dalam rukun Islam yang 5.
  • Iman, yaitu yang terdapat dalam rukun Iman yang 6, amalan-amalan batin.
  • Ikhsan, yaitu jika orang tersebut beribadah kepada Allah seolah-olah melihat Allah, atau setidaknya dia yakin bahwa Allah selalu melihatnya.
3. Pahala seseorang tergantung dari kebaikan keislamannya. Allah akan melipatgandakan pahal kebaikannya, minimal 10 kali lipat, hingga 700 kali lipat. Allah tidak akan menyia-nyiakan amal baik yang dilakukan oleh seseorang yang derajat keislamannya baik.

Faedah dari hadist ini adalah:

Islam memberi petunjuk kepada pemeluknya untuk membentuk sebuah masyarakat yang aman dan harmonis. Contoh-contoh petunjuk itu antara lain:
  • Memberi bimbingan agar bisa hidup dalam kebahagiaan, bisa mencintai, dan dicintai. contoh amalannya adalah menebarkan salam diantara manusia.
  • Islam melarang ikut campur dalam masalah orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi orang itu karena bisa menimbulkan pertikaian. Contohnya seperti menguping atau mencuri dengan pembicaraan orang lain.
  • Islam menjelaskan kepa kita cara untuk mendapatkan kecintaan orang pada kita. Bagimanakah caranya? Yaitu dengan cara bersikap zuhud kepada dunia maka Allah akan mencintaimu, dan bersikap zuhud kepada harta orang lain akan memunculkan cinta dari orang lain tersebut kepada kita. Hal ini sangat masuk akal, karena pada umumnya manusia akan marah jika dimintai harta, atau terus-menerus dimintai harta oleh orang lain, akan merasa sebal dan benci pada orang tersebut. Sementara Allah tidak demikian, justru Allah akan marah jika manusia tidak mau meminta kepada Allah, dan diancam dengan neraka jahanam. Karena doa, meminta, adalah inti dari peribadatan kepada Allah. Sedangkana maksud zuhud kepada dunia adalah tidak merasa iri atas apa yang Allah rizkikan kepada orang lain, serta menerima dan mensyukuri apa yang Allah berikan kepada kita.
Ayat-ayat dalam Al Qur'an yang berkaitan dengan teman ini antara lain:
  • Surat Al Asr ayat 1-3
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالْعَصْرِ
Demi masa. 

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 

  • Surat Al Baqarah ayat 148
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

  • Surat AL Munafiqun ayat 9
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. 

  • Surat Luqman ayat 6
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. 

Sumber tulisan:
  1. Qur'an Cordoba Apps
  2. http://quran.telkomuniversity.ac.id/?sid=31&pid=arabicid
  3. Ceramah ustadz Zakaria Ahmad di http://dakwahislamiyah.com

Selasa, 22 April 2014

Indonesian Hat


Indonesian hat? Yang seperti apa ya? Indonesian hat itu tak lain yang dimaksud adalah jilbab bergo yang biasa kita pakai sehari-hari. Tutor-tutor yang ada di kursusan tempat saya belajar menyebut jilbab yang kami (saya dan teman-teman dari Indonesia) pakai dengan sebutan itu.

Memang yang memakai jilbab bergo untuk menutupi aurat ya cuma orang-orang Indonesia saja. Sementara penutup kepala yang dikenakan orang muslim dari negara-negara lain biasanya pashmina (Irak, Kurdishtan, Iran, Pakistan, Bangladesh), scarf yang dililitkan di kepala (Bangladesh, Irak), atau kain segi empat yang dilipat menjadi 2 bagian sehingga membentuk segitiga (Brunei, Malaysia), dan dipakai seperti orang-orang Indonesia juga memakainya. Ada juga yang memakai topi rajutan yang menutupi rambutnya saja ,dan bagian leher mereka tutupi dengan scarf dengan warna yang senada (Irak). Intinya kerudung mereka bukan bergo  seperti yang mudah dan banyak ditemui di Indonesia.

Jadi langsung bisa ditebak, jika pakai jilbab bergo, pastilah dari Indonesia he3....

Di sini ada juga yang berjualan jilbab bergo, namun tidak ada spon di bagian kepala yang membuat kerudungnya tegak. Bagian kepalanya lemes dan nempel dai dahi kalau dikenakan. Di sini disebut dengan Syirian head scarf. Mungkin kerudung itu berasal dari Syiria, atau toko yang menjual kerudung itu kebetulan milik orang Syiria.

Saya pernah melihat satu orang lagi sebenarnya yang memakai jilbab bergo ala Indonesia, yaitu Lolly Pop lady (seorang perempuan yang pekerjaannya membantu menyeberangkan jalan di depan sekolah) sekolah Ara. Dia orang Jerman yang sudah menjadi warga negara Inggris, tapi sampai sekarang saya masih penasaran, dia kira-kira dapat dari mana jilbab bergo itu. Mau tanya tapi masih sungkan karena kita belum dekat, hanya sekedar say hallo saja tiap ketemu.

Ada kisah yang lucu tentang jilbab bergo, suatu hari, teman saya dari Pakistan bertanya pada saya saat jeda di kelas. "Sorry, are you a muslim?". Saya agak lucu mendengar pertanyaan tersebut, dalam hati, kenapa harus tanya, kan sudah lihat sendiri saya pakai penutup kepala. Akhirnya saya jawab "Yes, why?". Lalu dia menjelaskan bahwa dia mengira saya berasal dari Cina dan sedang mengenakan baju tradisional negara saya. He....waktu itu saya memakai baju atasan selutut warna merah, dan jilbab bergo warna hitam polos, katanya mirip film-film Cina terutama penutup kepalanya. Saya geli juga mendengar penjelasannya. Tapi baru sadar, ternyata orang masih bisa salah sangka ya hanya dengan melihat penampilan saya yang menurut saya tidak ada cina-cina nya sama sekali baik wajah maupun pakaian.

Senin, 21 April 2014

Tokoh Kartun Favorit Ara

Ara mempunyai film kartun favorit, judulnya Little Pony. Sebenarnya tokoh-tokohnya adalah kuda-kuda poni, namun cerita belakangan ini, kuda poni itu berubah menjadi manusia, jadi filmya bukan tentang kuda poni lagi, melainkan mengisahkan remaja-remaja sekolah, jadinya ceritanya tidak jauh berbeda dengan Barbie lah.

Saya pribadi lebih suka dengan versi kuda poni, tapi Ara berbeda pendapat. Dia lebih menyukai versi manusia karena wajahnya cantik, bajunya bagus dan warna-warni, terus ber make-up. Yah begitulah jadinya ceritanya, itulah alasannya saya tidak menyukainya.

Ini lah hasil Ara menggambar tokoh-tokohnya:





Cara Ara menggambarnya adalah dengan mengikuti tutorial yang ada di Youtube, namun dia tidak mengikutinya satu persatu langkah-langkahnyanya, melainkan langsung dia pouse di bagian yang sudah selesai, baru dia menggambarnya.

Minggu, 20 April 2014

FAQ ala Ara


Ara biasanya memiliki berbagai macam pertanyaan, yang kadang saya sendiri kebingungan menjawabnya. Sampai suatu saat dia memiliki ide untuk menulis berbagai macam pertanyaan yang muncul di benaknya. Alhamdulillah nya pertanyaan-pertanyaan itu dia coba jawab sendiri dengan cara berpikir dan sudut pandang kanak-kanak nya tentu saja.

Saya mengistilahkannya dengan FAQ, atau Familiar Answers and Questions. Berikut ini adalah hal-hal yang yang dituliskannya. Silahkan menikmati, semoga terhibur :-)


  1. Why does children have to play safe? Because the Mummy don't want the children to be hurt.
  2. Why does girl like to be beautiful? Because girl is sweety.
  3. Why lots of people like cookies (Ara nulisnya chocese)? Because they are made of chocolate.
  4. Why boys are naughty? Because boys are strong and they want to be cooler.
  5. Why lot of girls like sugar? Because it was sparkliest.
  6. Why lots of people love chocolate? Because chocolate are made of sugar.
Pertanyaan Ara lebih banyak seputar coklat karena dia sendiri masih berjuang untuk mengurangi coklat, dia suka sekali makan coklat, tidak tahan melihat coklat, dan selalu bertanya dengan maksud protes sih sebenarnya, kalau saya melarang dia terlalu banyak makan coklat. Setiap saya larang, setiap itu pula dia selalu tanya kenapa dan kenapa, meski sudah berkali-kali diberi penjelasan. Yah...namanya juga anak-anak, pasti suka tanya kenapa....kenapa...terus...? ~_~

Sabtu, 19 April 2014

Jika Empati Sudah Bukan Mainstream Lagi


Zaman sekarang mau empati? Kayaknya itu sudah zaman dulu banget ya. Empati sudah menjadi harta karun terpendam di bawah laut, di tengah-tengah segitiga bermuda pula #halah

10 tahun yang lalu suami saya pernah tinggal di Depok, suami saya kos di sana selama 2 tahun, sedangkan saya sesekali menjenguk dan biasanya menginap di sana selama kurang lebih 1 bulan an. Nah selama saya menginap di Depok banyak sekali kejadian-kejadian di sana yang membuat saya stress, diantaranya berikut ini:

  • Belum genap sebulan suami nge-kos, eh hape sudah hilang dicuri orang, eh yang nyuri orang bukan ya?
  • Bulan berikutnya kunci sepeda motor hilang juga dicuri, pencurinya cuma sempat mengambil kunci motornya saja karena suami sudah keburu terbangun, dan pencurinya langsung lari, kenceng banget, bahkan tembok yang tingginya 2 meter bisa dilompati dengan suksesnya oleh pencuri itu saat dikejar rame-rame. #wow
  • Saat naik KRL, pastilah penuh banget, apalagi saat itu KRL memang datangnya terlambat, jadi penumpangnya menumpuk. Pas datang KRL nya, semua penumpang di stasiun itu masuk, entah cukup atau tidak, yang penting masuk, tanpa antrian, seperti biasa. Waktu itu stasiun langsung penuh, saya yang badannya kecil tidak bisa melihat lagi kemana-mana. Di stasiun selanjutnya, KRL berhenti, alhamdulillah ada yang turun, tapi yang naik lebih banyak lagi, jadi di dalam rasanya lebih sesak lagi. Ada ibu-ibu yang memaksakan diri tetap masuk dalam KRL, ditegur oleh bapak-bapak di dekat pintu, "Ibu mending nunggu KRL berikutnya bu yang ini sudah penuh banget". Mungkin bapaknya kasihan kalau melihat ibu-ibu itu harus ikutan berjubel. Tapi apa jawab ibunya, "Bodo amat", sambil terus merangek ke dalam KRL, tidak lupa sambil membentangkan sikutnya ke kiri dan kanan, berupaya membelah jubelan manusia. #Kena sikut juga euy...
  • Pas ke pasar, saya dan suami beli buah duku. Waktu itu kita beli sebanyak 3 kg, kita tidak menawar harga karena harganya sudah ditulis besar-besar di sebelahnya. Nah masalahnya bukan di harga, pas pulang kita mampir ke rumah saudara, di rumahnya ada timbangan, iseng saya timbang duku itu, eh cuma 2 kg ternyata, subhanallah. Mau marah sudah nggak ada orangnya. Ya sudah lah...lain kali hati-hati.
  • Hari itu akhir bulan, uang di tangan tinggal Rp 50.000,00 untuk hidup 1 minggu untuk saya dan suami, karena beasiswa suami baru akan ditransfer minggu depan. Maka harus menyiasati untuk makan, di kos masih ada beras, jadi tinggal beli lauk yang bisa dikonsumsi untuk sehari. Kami memutuskan untuk beli ayam goreng kentaki di warung deket kos. Beli Rp 10.000,00 kalau nggak salah dapat 4 sayap waktu itu. Sampai di kos, saya sama suami siap-siap makan, rencanaanya 2 untuk sarapan pagi, 2 untuk siang, sore bikin mie. Saat kita membuka bungkusan ayam goreng itu, kok ada bau-bau yang aneh, setelah di cek-cek ternyata 2 ayam goreng itu ayamnya sudah 2 busuk, jadi hanya 2 saja yang bisa dikonsumsi. Oh....rasanya mau nangis waktu itu. #Tega amat penjualnya ya...
  • Hari itu kita ke terminal bis, ingin pergi ke suatu tempat. Karena tidak yakin bis mana yang harus kita naiki, maka kita tanya seseorang yang ada di sana, bapak-bapak. Kita lalu naik bis yang ditunjuk bapak tersebut. Begitu bis jalan, kita bayar, eh keneknya bilang kalau kita salah naik bis. Ya Allah...keneknya ngasih solusi supaya kita turun di terminal berikutnya saja. Oke lah kalau begitu. Tapi ternyata, entah ada apa, ada pengumuman dari kenek kalau bis harus segera kembal ke terminal yang pertama, dan semua penumpang harus diturunkan. Yak....kita semua diturunkan di tengah jalan, dan semua penumpang harus berjalan kaki ke terminal berikutnya. Semua penumpang menggerutu dan marah. #Ah kenek sama sopir cuek aja tuh.
Itu hanya sebagian contoh saja lho, itupun yang saya dan suami saya alami 10 tahun yang lalu. Nah dalam kurun waktu selama itu, pastilah semakin banyak yang berubah. Zaman itu kepedulian orang sudah musnah, yang ada survival of the fittest, ngurusin diri sendiri, yang paling kuatlah yang paling sukses #sukses menurut mereka sendiri.

Orang baik dan yang peduli orang lain sepertinya sudah menjadi dongeng peri di kota kecil seperti Depok. Sepertinya kalau tetep mau bertahan dengan empati, rasanya-rasanya akan hanya menjadi korban, dianggap terlalu lugu, gampang dibohongi, kuno, masuk museum.

Saya setuju kalau empati sudah tidak cocok diimplementasikan lagi saat ini. Nggak perlu lah kita mikirin orang lain, hidup semakin sulit seperti ini, masak harus membebani diri dengan memikirkan orang lain, terserah mereka saja, mereka mau hamil atau nggak, mau duduk atau berdiri, terserah saja.

Sekarang kita memikirkan diri kita sendiri, kesuksesan diri kita sendiri, kalau ingin berhasil dunia dan akherat, waktunya fokus ke diri sendiri. Sutralah mikirin orang lain. Bagaimana caranya?

Meminjam istilah Pak Mario Teguh, jadilah The Best Version of Me. Maksudnya adalah tunjukkan versi, dan kualitas terbaik dari diri kita, untuk siapa? Pastilah untuk diri kita sendiri, bukan dengan maksud untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain, atau berempati pada orang lain. Oh...tentu tidak. Hanya orang-orang lemah yang mengharapkan empati dari orang lain, jadi jangan GR ya.... 

Jadi kalau contoh kejadiannya di sarana angkutan publik, seperti sekarang yang lagi ramai di socmed. Kalau pas kita lagi duduk, tiba-tiba naik ibu hamil yang kemudian harus berdiri karena tempat duduk sudah penuh. Nggak perlu lah lalu jadi sok peduli dan sok empati. Respon serahkan diri masing-masing, kira-kira kualitas diri seperti apa yang ingin kita miliki, itu lah yang kemudian mendorong bentuk respon yang akan muncul dari diri kita.

Sah-sah saja kalau kita mau tetap duduk, sambil serius membaca koran, mainan hape, mendengarkan ipod, asyik mengobservasi keluar jendela, sah-sah saja. Atau kita memutuskan untuk berdiri dan menawarkan tempat duduk kita untuk ibu hamil itu. Semuanya sah. Respon itulah yang akan membuktikan di level manakah kualitas diri kita sebenarnya.

So, penting ya menjadi The Best Version of Me? Tergantung sih, bukan tergantung orang lain lho, tapi tergantung ke pribadi kita masing-masing. Apakah kita ingin sukses di dunia, lebih-lebih di akhirat nanti, atau tidak? Tapi beda kalau kita ingin sukses tidak hanya di dunia saja melainkan sukses di akhirat juga, insyaAllah. Seperti hadist Rasulullah Saw, berikut ini


Sesungguhnya Allah Swt itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firman Nya: Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman: wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaanya) bagaimana doanya akan dikabulkan." 
(HR. Muslim)


Salah satu pelajaran dari hadist di atas adalah, bahwa Allah Swt itu baik dan hanya akan menerima hal-hal yang baik-baik saja, salah satunya meliputi amalan yang baik. Hidup ini kan kemana lagi selain kembali ke Allah Swt? Sesungguhnya kita berbuat baik itu bukan untuk orang lain, melainkan untuk diri kita sendiri. Kita yang butuh untuk berbuat baik, bukan orang lain, bukan juga Allah. Allah Swt akan tetap menjadi Allah, Tuhan seluruh semesta alam walaupun semua manusia sudah musnah kebaikannya.

Jadi kalau hanya membatasi perilaku baik sebatas berempati saja, sepertinya masih sempit, jadinya kita hanya akan berbuat baik pada ibu hamil saja dong, atau orang-orang tua saja, orang-orang difabel saja? Oh...salah justru tantangan terbesar adalah berbuat baik pada orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Mampukah kita?Meminjam istilah Ustadz Yusuf Mansyur, kita mulai saja dari hal yang kecil, hal yang sederhana. Semoga Allah memberi kemudahan. Wallahualam. 

Bentuk respon kita adalah cermin kualitas diri kita. Be The Best Version of Me.





Jumat, 18 April 2014

Hadist Arbain ke-10


Dari abu Hurairah Ra, dia berkata; Rasulullah Saw. bersabda:

"Sesungguhnya Allah Swt itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana Dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firman Nya: Wahai para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Dan Dia berfirman: wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Ya Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaanya) bagaimana doanya akan dikabulkan." 
(HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat diambil dari hadist tersebut adalah:

  1. Bahwa Allah adalah baik dan hanya menerima yang baik-baik saja, yaitu meliputi 4 perkara; amalan yang baik, harta yang baik, ucapan yang baik, dan akidah yang baik.
  2. Bagaimana cara agar amalannya itu baik dan diterima oleh Allah Swt, salah satunya dengan cara mengkonsumsi yang halal, meliputi makanan, minuman, pakaian, dsb.
  3. Bagaimana cara membersihkan diri atau berlepas diri dari harta orang lain yang telah kita ambil tidak secara syar'i sedangkan kita tidak lagi bersilaturahmi dengan orang tersebut karena suatu alasan seperti jarak dsb. Di sini ada 3 pendapat yang muncul, yang pertama yaitu dengan menyedekahkan harta tersebut atas nama orang yang telah kita dzolimi; yang kedua adalah menyimpan harta tersebut dan menunggu hingga diambil pemiliknya atau ahli warisnya; yang ketiga adalah dengan cara memusnahkan harta tersebut. Pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang pertama. Wallahualam.
  4. Sebab-sebab dikabulkannya doa, yaitu melakukan perjalanan jauh, kusut di dalam penampilan (tapi tidak dibuat-buat, melainkan memang demikianlah adanya), menengadahkan kedua tangan kepada Allah Swt (merupakan gambaran akidah orang muslim bahwa Allah Swt adalah di atas segala-galanya), memanggil Allah dengan nama Rabb dalam berdoa.
  5. Sebab terhalang dikabulkannya doa adalah sesuatu yang haram, baik dari segi makanan, minuman, pakaian, dan lain sebagainya.
  6. Doa merupakan inti dari peribadatan kepada Allah Swt, dan meyakini tauhid rububiyah (meyakini bahwa Allah mampu mengabulkan doa, dan maha kuasa atas segala sesuatu), tauhid uluhiyah (wajib baginya untuk berdoa dan meminta hanya kepada Allah saja dan tidak kepada yang lainnya, tauhid asma wasifat (meyakini Allah Maha Mendengar / Assami').
Ayat dalam Al-Qur'an yang terkait dengan hadist ini antara lain:
  • Surat Al Qasas ayat 77


وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 
  • Surat Al Maidah ayat 88
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
artinya:
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
  • Surat Maryam ayat 3
إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
artinya:
yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. 
  • Surat As Sajdah ayat 16
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
artinya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. 


Sumber tulisan:
  1. Qur'an, Qordoba Apps
  2. Ceramah Ustadz Zakaria Ahmad di https://www.youtube.com/watch?v=P2RI27EE6Z8
  3. Qur'an dan terjemah di http://quran.telkomuniversity.ac.id/