Rabu, 26 Februari 2014

Istilah-istilah Toko di UK

devsal.blogspot.com
Contoh kostum yang bisa dibeli di fancy shop


26 Februari 2014

Hari ini temanya tentang jenis-jenis toko atau shop yang ada di UK, mari kita list bersama-sama, dan kira-kira lebih banyak manakah daftar yang saya punya atau punya anda? Yuk mari....

  1. a chemist's : apotik, di Inggris lebih dikenal dengan istilah ini daripada istilah pharmacies
  2. a barber's shop : tempat potong rambut untuk pria
  3. a hairdresser : tempat potong rambut khusus wanita
  4. an art gallery shop : tempat jual benda-benda seni, seperti lukisan dan lainnya
  5. a uniform shop : toko seragam sekolah
  6. a sandwich shop : toko penjual sandwich untuk dikonsumsi di rumah (take away)
  7. a sandwich bar : penjual sandwich untuk dikonsumsi di tempat
  8. a fancy shop : toko penjual baju-baju karakter seperti baju princess, baju superhero, baju hantu. Biasanya menjelang Halloween toko ini dipadati pembeli karena mulai dari sekolah SD, sampai kuliah, bahkan perkantoran biasanya mengadakan acara terkait Helloween.
  9. a wool shop : toko yang menjual benang dan perlengkapan merajut (knitting)
  10. a haberdashery department : toko penjual bahan dan perlengkapan membuat baju. Sepertinya toko ini jarang ditemui saat ini, toko ini lebih popular pada zaman dulu saat banyak orang masih tertarik untuk membuat pakaian mereka sendiri.
  11. a decorator's : toko yang menjual cat, dan perlengkapan dekorasi dinding rumah
  12. an estate agent's : penjual rumah, agen yang menjual properti lah istilahnya. Biasanya modal mereka foto rumah yang akan dijual dan tidak menunjukkan rumahnya langsung karena mereka hanya menyediakan jasa saja dan bukan pemilik rumahnya.
  13. a delicatessen : toko yang menjual aneka keju dengan kualitas bagus, dan makanan unik lainnya. Karena toko ini menjual bahan makanan dengan kualitas bagus, dan dalam wadah yang bagus pula, otomatis harganya pun bagus, alias muahalll.
  14. a bureau de change atau bank : istilah itu berasal dari bahasa Prancis yang artinya tempat penukaran uang, di UK sendiri lebih dikenal dengan istilah bank, sama seperti di Indonesia
  15. a greengrocer's : toko yang menjual aneka sayur dan buah-buahan
  16. a tan shop : menjual aneka perawatan tubuh yang berhubungan dengan tanning atau mencoklatkan warna kulit bagi mereka yang berkulit pucat. Di sini warna kulit coklat lebih disukai daripada warna pucat.
  17. a charity shop : toko yang menjual barang-barang bekas seperti baju, sepatu, buku, boneka, dan lain sebagainya, dengan tujuan untuk mengumpulkan dana dan bertujuan sosial. Misalnya untuk membantu anak-anak penderita kanker dan sebagainya.
  18. a news agent : toko yang menjual koran dan majalah
  19. a florist : toko yang menjual bunga
  20. a garden centre : menjual tanaman dan segala macam perlengkapan berkebun
  21. a butcher : toko yang menjual daging
  22. a stationary : toko yang menjual alat tulis
  23. an antique shop : toko yang menjual aneka barang antik
  24. a garage : kalau di Indonesia lebih dikenal dengan dealer, yang menjual mobil
  25. a book store : toko yang menjual buku-buku fiksi maupun non-fiksi
  26. a cosmetic store : menjual aneka kosmetik
  27. a post office : di sini kantor pos yang menjual perangko dan segala hal yang berkaitan dengan surat-menyurat
  28. a clothes shop : toko pakaian
  29. an accessories shop : toko yang menjual gelang, ikat pinggang, karet rambut, pita, bros dan segala pernak-perniknya
  30. a toys shop : toko yang menjual mainan


Masih banyak lagi saya kira, mungkin ada juga gothic store, saya pernah melihatnya di suatu tempat, tapi saya lupa di mana tepatnya toko itu berada.

Berikut ini ada jenis-jenis toko berdasarkan konsepnya, yaitu:
1. a department store : ditandai dengan gedung atau bangunannya besar, di dalamnya terdiri dari stan-stan kecil di dalamnya, tiap stan menjual jenis barang yang berbeda-beda, misalnya stan baju, stan kosmetik, stan sepatu,dll. Contohnya antara lain debenhams, fenwicks, john lewis,mark and spencer. kalau di Indonesia contohnya matahari, mitra
2. a shopping centre : toko-toko yang letaknya berdekatan satu sama lain sehingga berkesan indoor, pembeli jadi aman dari hujan maupun panas. Contohnya the metro centre, eldon square
3. a chain store : toko yang bangunannya sangat berdekatan dan menyambung satu dengan yang lain seperti rantai ibaratnya.

Frase-frase yang berkaitan dengan kata "shop"
1. to go shopping : misalnya jika seseorang itu ingin membeli barang-barang kebutuhan sekunder seperti baju, CD, hadiah, dan lain-lain.
2. to do shopping / to do shop : jika seseorang ingin belanja kebutuhan sehari-harinya, kebutuhan pokok seperti makanan, gula, tisu, dan sebagainya
3. to shop around : keliling dari satu toko ke toko yang lain untuk mendapatkan penawaran terbaik, mencari perbandingan antara harga atau kualitas suatu barang dari toko yang satu dengan yang lain
4. window shopping : hanya berkeliling dan melihat-lihat tanpa ada tujuan serius untuk membeli

Itulah yang saya pelajari hari ini, semoga bermanfaat bagi pembaca dan paling tidak menjadi pengingat hal-hal apa saja yang telah saya pelajari hari ini agar jika lupa saya bisa kembali mengeceknya.

Penjual Kerudung di Sekolah? Ah Masak....

Nice red head scarf

Beberapa minggu lalu, saya baru saja membelikan anak saya kerudung berwarna biru sesuai dengan seragam sekolahnya. Tapi ada yang unik dari kerudung biru ini, bukan bentuknya, melainkan tempat di mana saya membelinya. Saya membelinya di kantor sekolah anak saya. Yah....di office ternyata menyediakan kerudung untuk seragam sekolah, harganya £3, alhamdulillah.

Sebelumnya anak saya sudah beberapa kali meminta saya untuk membelikan kerudung di office, namun saya masih ragu, sangat ragu bahkan saat itu. Dalam hati, masak sih sekolah di Inggris jual kerudung? Lha wong mereka bukan sekolah Islam, sekolah pemerintah, umum, pelajaran budayanya juga seringnya tentang perayaan natal, santa klaus, valentine day, dan lain-lain, masak mau jualan kerudung?

Memang ada beberapa murid perempuan yang juga memakai kerudung, tapi kerudungnya beda-beda bentuknya, tidak seperti seragam, hanya warnanya saja yang sama dengan seragamnya atau menyesuaikan. Namun anak saya tetap bersikeras agar saya ke office dan bertanya langsung ke sana.

Saya sebenarnya tidak ada rencana membelikan kerudung lagi, karena sudah ada beberapa kerudung warna hitam yang biasanya dia pakai ke sekolah. Tapi dia terus memaksa saya untuk ke office. Lalu agak sedikit saya tantang, saya minta anak saya untuk bertanya sendiri ke guru kelasnya dulu tentang keberadaan "penjual kerudung" di office. Nah kalau memang jawabannya positif, baru deh saya ke office.

Anak saya menerima tantangan saya, dan sepulang sekolah, dia bercerita kalau guru kelasnya bilang di office memang jual kerudung untuk seragam, harganya £3. Wow....agak bingung juga saya, antara percaya dan tidak, tidak menyangka saja.

Keesokan harinya, pagi saat saya mengantarnya ke sekolah, saya ajak anak saya mampir ke office untuk membuktikan kebenaran beritanya. Dengan sedikit ragu-ragu saya bertanya "Excuse me, do you have a head scarf?", dengan nada berhati-hati, agar office lady nya tidak kaget dan teriak, "Apaaaa?!!" kayak di sinetron. "Yes, of course, red or blue one?", jawabnya dengan ramah. Dan terjadilah transaksi kerudung itu. Saya senang, anak saya juga senang sekali. Tapi definisi senangnya beda, saya lebih merasa terharu karena memakai kerudung ternyata difasilitasi juga. Sedangkan anak saya senang karena punya kerudung baru he3....

Oiya ternyata ada lembar pengumuman tentang aturan seragam di sekolah yang ditempel di ruang tunggu office, dan saya baru membacanya saat itu, bahwa seragam sekolah untuk anak perempuan adalah demikian dan demikian, terakhir, ada tulisan HEAD SCARF IF NEEDED, masyaAllah, tulisan itulah salah satunya yang membuat saya terharu. Alhamdulillah Allah memberikan kemudahan lagi.

Teman Kursus


Saya kagum dengan beberapa teman baru yang saya temui disini, yah teman yang berawal dari sebuah kursus bahasa Inggris di Newcastle. Usia mereka bermacam-macam, asal mereka pun demikian. Berikut kisah beberapa teman yang saya kagumi. Tentu saja saya tidak akan menyebut nama di sini.

# Sebut saja A
Wanita ini berasa dari Aljazair, dia sudah lama berada di Newcastle. Pertama bertemu, dia baru melahirkan seorang bayi perempuan. Bayi itu yang salah satunya menarik perhatian saya, mungil, pipinya tembem dan kemerahan ditambah lagi warna kulitnya yang pucat, rambutnya pirang dan keriting.
Awal bertemu sekedar say hallo, beberapa hari kemudian kami saling bercerita latar belakang dan alasan kami tinggal di Newcastle. Dari sinilah saya mengetahui sedikit kisah hidupnya.
Awalnya dia tinggal di Perancis selama bertahun-tahun karena suami sebelumnya bekerja di sana, karena suatu sebab dia akhirnya bercerai, hak asuh anak jatuh di tangan suaminya, sehingga anaknya hingga saat itu tinggal di Perancis bersama mantan suaminya. Beberapa tahun sekali dia ke sana untuk menjenguk anak lelakinya yang kini beranjak remaja. Setelah bercerai, tak lama, dia menikah dengan pria yang berkebangsaan Aljazair, dia mengatakan bahwa suaminya yang sekarang ini adalah tetangga dekat di negaranya. Oh....jodoh, kami sempat sama-sama merasa geli saat dia bercerita tentang asal suaminya itu, tidak menyangka bahwa selama ini dia merantau ke luar negeri ternyata berjodoh dengan tetangga di negaranya sendiri.
Setelah menikah, mereka memutuskan untuk merantau ke UK, dan tinggallah dia bersama keluarganya di Newcastle hingga kini. Soal bahasa, saya agak heran, bahasa Inggrisnya lumayan lancar, sangat lancar malah jika berkomunikasi untuk kepentingan sehari-hari, namun kadang saya sulit memahami pembicaraannya, karena ternyata menurut guru kursus kami, logatnya sangat kental Perancisnya. Ternyata tidak hanya saya yang kesulitan, guru kami sering membetulkan aksen dia saat menyampaikan kata-kata.
Selain pengalamannya dia hidup di berbagai negara, yaitu Perancis, dan UK yang membuat saya kagum, juga kemampuan dia dalam berbahasa, selain bahasa dari negaranya (saya kurang paham apa namanya), dia juga bisa sedikit berbahasa Arab, itu menurut pengakuannya, karena kalau saya perhatikan, bahasa Arabnya tidak sedikit lho. Selain itu dia juga jago berbahasa Perancis, dan sekarang dia pun bisa berbahasa Inggris. Jadi totalnya dia menguasai 4 bahasa, hmmm...hebat.Beberapa kali saya menanyakan kosa kata bahasa Perancis padanya, sekaligus memastikan apakah yang saya ucapkan sudah benar. Yah itung-itung belajar bahasa Perancis gratisan :-D

#Perempuan B
Teman saya yang satu ini berasal dari Bangladesh, setelah menikah, dia diajak suaminya untuk tinggal di Italy karena suami mendapatkan pekerjaan di sana. Suaminya juga orang Bangladesh. Kurang lebih 10 tahun dia tinggal di sana. Awalnya dia juga merasa kesulitan beradaptasi dengan budaya dan bahasa, yah namanya juga sudah tinggal bertahun-tahun, lama-lama terbiasa juga dan fasih berbahasa Italy.
Kemudian mereka memutuska pindah ke UK, tetap dengan alasan yang sama, yaitu diboyong suami. Suami dikirim ke London oleh perusahaannya, jadilah dia terdampar di Newcastle dengan alasan biaya hidup di London sangat mahal, dan paling mahal di UK, karena itulah rumah dan segala macemnya memilih di Newcastle, hanya suaminya saja yang bolak-balik Newcastle-London.
Di UK, otomatis dia harus beradaptasi lagi dengan bahasa, maka pergilah dia ke kursus bahasa Inggris, dan akhirnya bertemu saya. Di Kursus, sesekali dia berbicara bahasa Italy dengan salah guru kami, karena guru kami juga belajar bahasa Italy, dan sangat senang menemukan partner berbahasa Italy. Hemmm...bikin ngiri.... Jadi total, temanku ini bisa menguasai 3 bahasa, Bangla, Italy, Inggris. Sebenarnya aku juga bisa 3 bahasa, Indonesia, Inggris, dan Jawa :-p

Sebenarnya sebagan besar teman-teman saya hasil kenalan di kursusan ini sudah pernah tinggal selain di negaranya. Dan sedikit banyak mengenal bahasa dari negara lain. MasyaAllah, saya suka semangat berpetualang mereka. Mereka rata-rata berpetualang karena diboyong suami, dan suami karena mendapatkan pekerjaan di suatu negara. Mereka merasa ringan aja gitu saat diajak pindah ke negara lain oleh suaminya, ndak terlalu berpikir panjang harus meninggalkan keluarga besarnya di negara asalnya. Karena banyak juga setelah mereka sukses di perantauan, mereka juga memboyong keluarga lainnya, bapak, ibu, kakak, adik, paman, dan lain-lainnya. Ada juga diantara teman saya itu tinggal beramai-ramai dalam 1 rumah, kurang lebih ber 7, yaitu dia, suami dan 1 anaknya, ibu mertua, adik ipar beserta suami dan 1 anaknya,wew ramai sekali....


Jumat, 07 Februari 2014

Yesss, Ara Berani Berkerudung ke Sekolah


Ini adalah hari ke 3 Ara memakai kerudung di sekolah. Saat saya tanya perasannya, dia senang karena hari ini salah satu teman baiknya juga memakai kerudung ke sekolah, jadilah hari ini tadi ada 2 anak yang memakai kerudung di kelas.

Awal mula....

Sebenarnya beberapa minggu lalu, Ara berulang kali mengungkapkan keinginannya untuk memakai kerudung ke sekolah. Namun masih merasa belum nyaman dan malu. Meskipun di sekolahnya banyak anak yang memakai kerudung, namun semuanya beda kelas, alias tidak sekelas dengan Ara.

Suatu hari dia mengungkapkan jika hari Senin nanti akan ke sekolah berkerudung, Minggu malamnya baru teringat jika dia ada kegiatan klub musik siang harinya sepulang sekolah sehingga niatnya dimundurkan menjadi hari Selasa. Saya iya kan saja niatnya. Ternyata keesokan harinya, yaitu hari Selasa pagi, mulai ragu-ragu. Kali ini saya kuatkan niatnya bahwa dia boleh mencoba untuk sehari dulu.

Hari Selasa pagi dia memilih jilbab berwarna hitamnya untuk ke sekolah, selain agar sesuai dengan warna seragam, juga agar tidak telihat mencolok dan menarik perhatian teman-teman sekelasnya. Saat berangkat sekolah, terlihat ketidaknyamanan yang dia rasakan, beberapa kali dia menempel saya, dan berusaha menyembunyikan wajahnya saat menunggu bel masuk kelas. Begitu bel berbunyi, dia nampak masuk kelas dengan ragu-ragu.

Sepulang sekolah, saat saya jemput di depan kelas, wajahnya terlihat ceria. Alhamdulillah, batin saya, karena merasa hari ini pasti lancar-lancar saja. Sesampainya di rumah, dia protes jika tadi saat di kelas dia ditanyai teman-temannya, dan salah satu pertanyaannya adalah...."Why are you wearing your pijamas hat?"...O..o...dalam hati saya. Dan itulah pertanyaan yang membuatnya sangat malu. Dan meminta ijin jika hari Rabu tidak akan memakainya lagi.

Saya mencoba menenangkan dengan menyarankan agar dia memberi penjelasan pada teman-temannya bahwa itu bukan topi untuk tidur, melainkan head scarf untuk orang muslim. Rupanya cara saya menenangkannya belum berhasil, dia masih merajuk dan meminta ijin agar besok-besok tidak lagi memakai kerudung ke sekolah karena malu.

Saya coba jelaskan lagi jika malu itu untuk mereka yang melakukan kejahatan seperti mencuri, atau merampok, maka orang itu layak untuk merasa malu. Sebaliknya, jika kita melakukan hal yang baik harusnya tidak perlu malu karena Allah pasti akan membantu dan memberikan perlindungan. Dan saya jelaskan lagi bla....bla...bla....kira-kira jika ditulis sudah mencapai 4 lembar A4 penuh dengan ukuran huruf times new roman 12. Begitulah kurang lebihnya. Dan hasilnya....masih belum berhasil.

Keesokan harinya, Rabu, saya masih berupaya membujuk agar dia mau ke sekolah dengan memakai kerudung. Entah mungkin karena saya sedikit emosi (belakangan baru tahu jika emosinya lebih karena PMS he3...), saya merasa marah dan kecewa pada Ara, hingga cara saya mengungkapkannya membuat Ara sedih dan menangis. Abinya pun akhirnya turut tangan dengan menegur saya. "Memakai jilbab itu bukan paksaaan melainkan keinginan dari si anak, jangankan Ara, Umi saja ndak mau kan kalau ada yang menyindir-nyindir Umi gara-gara masih pakai celana, dan belum bergamis? Ingat ndak dulu?".

Saya pun mengalah, meski sebenarnya masih emosi. Akhirnya hari itu, Ara berangkat sekolah dengan topi musim dinginnya. Sepanjang jalan ke sekolah, Alhamdulillah Ara sudah ceria lagi, sepanjang jalan dia menceritakan teman-teman di sekolahnya. Saya,...diam sambil mendengarkan semua ceritanya, juga sambil memikirkan teguran Abinya.

Sepulang sekolah, Ara dengan semangat menceritakan jika hari ini di kelasnya ada 2 temannya yang memakai kerudung. Dan heran saat melihat Ara tidak memakai kerudung hari itu. Dan dia pun memutuskan ingin memakai kerudung keesokan hari. Ok, yesss....dalam hati saya senang dan bahagia, Allah telah memudahkan jalan kami, Alhamdulillah.

Hari Kamis, sepulang sekolah. Ara bercerita kalau hari itu ternyata dia satu-satunya yang memakai kerudung di kelas. Lho...lha dua teman yang kemarin? Mungkin ketika tahu Ara tidak lagi memakai kerudung sehari sebelumnya, maka memakai kerudungnya tidak dilanjutkan lagi. Ara juga bercerita jika bu guru tidak membolehkan keduanya memakai kerudung, alasannya adalah karena kerudung yang dipakai berwarna putih, warnanya sih sudah pas, namun ada bling-blingnya rame itu. Sedangkan yang satunya karena warna kerudungnya pink, yang sama sekali berbeda dengan warna seragam sekolah. Oh....saya manggut-manggut mendengarkan penjelasannya Ara.

Hari Jumat, Alhamdulillah Ara mau memakai kerudungnya lagi karena dia bilang kalau sudah berani dan tidak lagi malu. Teman sekelasnya sudah tidak lagi bertanya yang aneh-aneh yang membuatnya tidak nyaman. Saat saya mengantarnya ke sekolah pagi itu,saya senang sekali karena ada seorang teman yang paling dekat dengan Ara juga memakai kerudung. Akhirnya.....

Sepulang sekolah, saya tanya Ara tentang perasaannya bahwa sahabatnya kini juga memakai kerudung. Dia senang sekali, gurunya juga memperbolehkan temannya itu berkerudung karena warna sudah sesuai dengan seragam sekolahnya, yaitu biru. Dan Ara juga bercerita bahwa orang tua bisa membelikan kerudung seragam melalui office (kantor administrasi sekolah), harganya 3 pound. Begitu penjelasannya, dan efek sampingnya adalah...."Umi, aku besok Senin belikan kerudung warna merah di office ya?". Nah kan....(garuk-garuk kepala sambil tengok kantong jaket).